Depoedu.com-Pembentukan karakter peserta didik di sekolah bisa dilakukan melalui kegiatan kreatif dan reflektif dalam wadah majalah dinding (mading). Membuat majalah dinding di lingkungan sekolah merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan kreativitas, melatih kerjasama, menumbuhkan sikap reflektif dalam diri peserta didik, dan meningkatkan kapabilitas berkomunikasi melalui bahasa tulisan.
Nilai-nilai yang dilatihkan dalam pembuatan majalah dinding adalah nilai estetika melalui desain unik yang inovatif, kemampuan berkomunikasi menarik melalui bahasa tertulis, kemampuan berpikir kritis dalam menelaah dan membuat kajian tulisan terhadap tema tertentu
Di lingkungan sekolah maupun lembaga lainnya, istilah mading sudah tidak asing lagi terdengar. Mading merupakan singkatan dari majalah dinding. Mading dalam lingkup sekolah biasanya dijadikan sebagai ajang perlombaan demi mendorong kreativitas masing-masing siswa.
Ide-ide kreatif dan gagasan yang unik menjadi salah satu hal yang penting dalam pembuatan mading. Mading biasanya dibuat saat ada perayaan tertentu ataupun memperingati hari besar.
Konten yang ditampilkan di mading sangat bervariasi, termasuk materi pendidikan, karya seni, artikel, pengumuman, detail acara, kutipan inspiratif, dan banyak lagi. Dalam buku Mading Sekolah (2020), mading adalah salah satu media penyaluran minat dan bakat. Mading harus dirancang secara sederhana tetapi menarik.
Baca juga : Inilah Cara Michelle Dan Barack Obama Membentuk Kemandirian Pada Kedua Anak Mereka
Sederhana karena majalah dinding bukan majalah professional yang mengeluarkan dana yang besar. Sederhana dalam arti, peralatan dan sarana yang diperlukan upayakan memanfaatkan barang-barang yang tidak mahal dan sangat baik jika memanfaatkan barang bekas (daur ulang). Ini sebuah pola berpikir yang ditanamkan kepada siswa.
Tentu aspek menarik harus diperjuangkan, bisa dilakukan dengan mengembangkan kreativitas siswa. Bayangkan setiap sudut ruangan luar gedung sekolah menjadi media untuk mading yang apik dan ilmiah.
Tentu situasi ini akan menjadikan sekolah makin indah dan menarik dihuni oleh para siswa. Berikut ini lima fungsi mading bagi pembentukan karakter siswa.
Fungsi Mading
- Berbagi Informasi
Mading menyediakan sarana yang menarik secara visual dan mudah diakses untuk berbagi informasi dengan audiens yang ditargetkan. Mading dapat menyampaikan pengumuman, pembaruan, atau berita penting, yang berfungsi sebagai titik pusat komunikasi dalam komunitas atau organisasi tertentu.
- Keterlibatan Komunitas
Mading menumbuhkan rasa kebersamaan dengan menyediakan ruang bersama bagi individu untuk berkontribusi dan berinteraksi.
Mading mendorong kolaborasi, partisipasi, dan kreativitas, sehingga memungkinkan orang untuk mengekspresikan diri dan menampilkan bakat, minat, dan ide mereka.
Baca juga : Provinsi Banten Meraih Juara Umum Dalam Kompetisi Sains Madrasah Nasional 2023 Di Kendari
- Kreativitas
Biasanya dalam pembuatan konten mading sekolah, anak-anak akan dituntut untuk mengeluarkan seluruh kemampuannya. Baik dalam pembuatan tema, apa saja yang akan ditampilkan, bagaimana cara penyampaiannya, bagaimana desain layout dan masih banyak lagi yang dipertimbangkan.
Dengan adanya tuntutan tersebut tentunya secara otomatis akan mengasah kemampuan kreativitas seorang anak.
- Teamwork
Dalam mengisi konten untuk mading sekolah sangat tidak cukup apabila dikerjakan oleh satu orang saja. Maka anak-anak ini dituntut mampu bekerja bersama. Mading akan membantu mereka mengasah dan mengembangkan life skills dalam hal kerja sama.
- Mempromosikan Acara dan Kegiatan
Mading adalah media yang efektif untuk mempromosikan acara, lokakarya, klub, atau ide kreatif. Mading dapat menarik perhatian dan membangkitkan minat, mendorong partisipasi dan keterlibatan masyarakat.
Pembuatan majalah dinding (mading) pada gilirannya memiliki peran yang sangat penting baik dalam pembentukan siswa, aspek pengetahuan, aspek ketampilan bakat maupun minat.
Foto: SMA PLUS AL-WAHID