Inilah Cara Michelle dan Barack Obama Membentuk Kemandirian pada Kedua Anak Mereka

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Di belakang seorang laki-laki yang sukses, ia pasti didukung oleh seorang perempuan yang hebat. Ungkapan ini sangat tepat menggambarkan hubungan  antara Barrack Obama dan Michelle Obama. Boleh dibilang, Michelle Obama mengorbankan karier cemerlangnya sebagai pengacara, untuk mendukung Barrack Obama, hingga Obama sukses menjadi Presiden Amerika dua periode.

Selain memberi dukungan pada suaminya, Michelle juga memilih mendidik anak-anaknya sendiri. Bahkan kedua anaknya selain menempuh pendidikan formal seperti kebanyakan anak lainnya. Kedua anaknya, Malia dan Sasha, mengenyam pendidikan home schooling. Mereka kini sudah telah memasuki  perguruan tinggi.

Kini kedua anaknya telah lulus dari perguruan tinggi. Malia kini berusia 25 tahun, masuk Harvard University. Sedangkan adiknya, Sasha kini berusia 22 tahun, masuk University of Michigan namun kemudian pindah ke University of Southern California.

Dua-duanya kini sudah lulus kuliah dan sudah mandiri. Sejak awal Michelle dan Barack Obama memang mendidik kedua anak ini agar mereka sungguh-sungguh menjadi mandiri.

Hal-hal inilah yang dilakukan oleh Michelle dan Barrack Obama yang membuat anak-anak mereka tumbuh menjadi anak yang mandiri.

Lakukan semua hal sendiri

Ketika Sasha dan Malia dalam pertumbuhan, sebagai presiden Barrack Obama membawa anaknya pindah ke Gedung Putih karena ia terpilih menjadi Presiden Amerika. Gedung Putih adalah istana yang dilengkapi dengan staf dan berbagai fasilitas yang disiapkan untuk keluarga presiden.

Baca juga : Provinsi Banten Meraih Juara Umum Dalam Kompetisi Sains Madrasah Nasional 2023 Di Kendari

Namun untuk pertumbuhan kepribadian anak-anaknya, Michelle tidak membiarkan anak-anaknya menikmati semua fasilitas yang disediakan tersebut. Michelle melarang staf istana untuk membantu anak mereka untuk hal-hal yang bersifat pribadi.

Sasha dan Malia diharuskan untuk mengurus kamar tidur mereka sendiri. Mulai menjaga kebersihan dan kerapian kamar, termasuk merapikan kasur. Menempatkan semua yang digunakan di tempatnya masing-masing, di antaranya menempatkan pakaian kotor pada tempatnya.

Selain itu, Sasha dan Malia diwajibkan untuk mencuci piring dan peralatan yang digunakan untuk makan, lalu menempatkannya sendiri di tempatnya. Ini adalah cara untuk mengajarkan pada kedua anak ini tentang tanggung jawab, dan membuat mereka belajar bahwa tidak ada hal yang mudah di dunia ini.

Selain itu, Sasha dan Malia juga diharuskan untuk tidur pada malam hari dan bangun di pagi hari sendiri tanpa disuruh, dan bersiap sendiri untuk berangkat ke sekolah. Menurut Michelle, jika orang tua tidak mengajarkan anak untuk tidur tepat waktu  dan bangun pagi ketika anak masih kecil, jangan harap bisa membentuk disiplin mereka ketika mereka berusia remaja atau sesudahnya.

Oleh karena itu kata Michelle, apabila orang tua menginginkan anak mandiri di usia 21 dan 22 maka, orang tua harus sudah membiasakan anak melakukannya sejak usia 5, 6, atau 7 tahun. Jika tidak berhasil melakukan di usia ini, jangan harap anak-anak dapat hidup mandiri di usia dewasa.

Kata Michelle, prinsip ini dia pelajari dari Ibunya sendiri ketika ia berusia kanak-kanak. Ia dan saudaranya dibiasakan untuk bertanggung jawab melakukan hal-hal yang pribadi yang kemudian menjadi kebiasaan baik, yang membuat hidup mereka menjadi efektif ketika memasuki usia remaja dan dewasa.

Orang tua harus menjadi contoh

Untuk sungguh-sungguh dapat menbentuk kemandirian pada anak, bukan hanya menyangkut efektivitas pengajaran dari orang tua dan kesesuaian dengan masa peka dalam pertumbuhan anak, melainkan juga terkait kesediaan orang tua menjadi contoh.

Baca juga : Upaya Luhut Mengatasi Buruknya Kualitas Udara Jakarta: Jauh Panggang Dari Api?

Ini tidak hanya terkait hal yang secara langsung berpengaruh, melainkan banyak hal yang tidak langsung tetapi sangat mempengaruhi efektivitas pembentukan nilai pada anak. Misalnya terkait kebiasaan bermedia sosial dan kebiasaan menonton televisi. Ini tidak secara langsung mempengaruhi kemandirian tapi secara tidak langsung.

Maka pembatasan menggunakan media sosial dan menonton dimulai dari Michelle dan Barrack Obama. Ini berkaitan dengan tidur tepat waktu di malam hari. Oleh karena itu Michelle dan Barrack Obama pun membatasi menggunakan media sosial atau menonton TV pada jam-jam hal tersebut dibatasi pada kedua anak mereka.

Untuk membiasakan kedua anak mereka tidur tepat waktu misalnya, Obama punya kebiasaan untuk membacakan cerita pada jam anak harusnya tidur, sesibuk apapun dia. Jadi Obama mengorbankan waktunya untuk membentuk kebiasaan tidur tepat waktu tersebut.

Sebagai orang tua mereka bukan hanya  mewajibkan anak untuk melakukannya, tetapi juga berkorban dengan cara mereka, agar kebiasaan tersebut sungguh-sungguh terbentuk. Untuk kebiasaan bangun pagi tepat waktu, kedua pasangan ini bangun pagi, minimal bersamaan dengan jam bangun anak mereka.

Intinya, kata Michelle, orang tua harus menjadi figur yang dapat dicontoh dalam semua hal yang ingin kita bentuk pada anak. Tanpa teladan orang tua, upaya penanaman nilai dan pembentukan perilaku  tidak akan efektif.

Itulah upaya Michelle dan Barrack Obama mendidik kemandirian kedua anak mereka. Harusnya kita juga bisa, jika orang sesibuk Michelle dan Barrack Obama saja, bisa melakukannya.

Foto: iNews.ID

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments