Enam Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Otak

Depoedu.com-Otak adalah organ tubuh yang vital dan kompleks, yang terdiri dari sejumlah jaringan dan milyaran sel syaraf pendukung serta terhubung dengan sumsum tulang belakang. Karena keterhubungan antara syaraf dengan sumsum tulang belakang ini maka otak menjadi pusat kendali sistem lain pada tubuh manusia.

Organ penting seperti jantung, paru paru, penglihatan, pendengaran, sistem gerak pada organ tubuh, semuanya digerakkan oleh kerja otak. Ini menunjukan fungsi yang sangat sentral dan menentukan dari kerja otak.

Oleh karena itu, jika ada gangguan pada bagian otak tertentu yang berhubungan dangan organ tertentu, maka akan mempengaruhi sistem kerja organ tersebut. Dengan fungsi yang vital tersebut, harusnya otak  dijaga dan dilindungi oleh semua orang.

Namun demikian, banyak orang dengan sadar, mengulang kebiasaan yang merusak kesehatan otak dan kerja otak. Berikut ini beberapa kebiasaan yang dengan sadar dilakukan, padahal tindakan tersebut dapat merusak otak, seperti dilansir pada laman Kaskus.co.id

Kurang bergerak

Gerak fisik seperti olah raga sangat penting pengaruhnya bagi kesehatan otak. Hal tersebut terjadi karena dengan olahraga, aliran darah termasuk ke otak menjadi lebih lancar. Ini menyebabkan peningkatan fungsi kerja otak, termasuk memperbaiki kognisi.

Di pihak lain, kurang gerak dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, yang semuanya pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan otak.

Baca juga : Batas Waktu Pendaftaran Seleksi Nasional Berdaasarkan Prestasi Diperpanjang Hingga Hari Rabu

Kurang interaksi sosial

Kurangnya interaksi sosial dapat mempengaruhi kesehatan otak. Studi menyimpulkan bahwa orang tanpa interaksi sosial lebih mungkin mengalami depresi dan cemas yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan dan fungsi otak. Sebaliknya, interaksi sosial merangsang kerja otak dan membantu menjaga kesehatan mental.

Konsumsi makanan tidak sehat

Kategori konsumsi makanan yang tidak sehat seperti makanan dengan bahan pengawet yang biasanya cepat saji, makanan dengan kadar gula tinggi, dan makanan dengan kandungan lemak tinggi pada akhirnya berpengaruh pada kesehatan otak.

Hal tersebut terjadi karena makanan dengan kadar gula tinggi, makanan berlemak dan makanan dengan kandungan pengawet dapat menyebabkan obesitas, penyakit jantung yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan otak.

Aktif melatih dan mengunakan otak

Kemampuan otak dapat terus menurun jika otak tidak digunakan untuk berpikir.  Penurunan fungsi otak dapat berpengaruh pada produktivitas hidup. Oleh karena itu otak perlu terus digunakan baik dalam aktivitas belajar, bekerja, atau aktivitas melatih otak, seperti membaca.

Kecanduan pada zat-zat adiktif

Kecanduan terhadap zat-zat adiktif seperti rokok, alcohol, narkotika dan obat-obat terlarang, merusak sel sel dan jaringan otak dan mempengaruhi kemampuan berpikir dan menyebabkan menurunnya kemampuan kognitif dan produktivitas hidup.

Hal tersebut dapat terjadi karena zat-zat adiktif merusak jaringan otak dan pembuluh darah yang menghambat pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh otak misalnya dalam proses berpikir.

Baca juga : Aksi Bersih Sahabat Lingkungan Sekolah Tarakanita 3 Pada Kegiatan HPSN 2023

Kebiasaan buruk dalam bermedia sosial

Sebuah survey global menyimpulkan bahwa rata-rata orang Indonesia menghabiskan 5,4 jam sehari dengan gadgetnya. Di antaranya jumlah waktu tersebut dihabiskan untuk bermedia sosial. Padahal penelitian lain juga menyimpulkan bahwa penggunaan media sosial secara berlebihan dapat menyebabkan kecemasan yang berlebihan bahkan depresi.

Penelitian juga menyimpulkan bahwa terlalu lama menggunakan media sosial dapat mempengaruhi kualitas tidur padahal otak memerlukan waktu untuk istirahat.

Kecemasan dan depresi dan ketiaadaan waktu untuk mengistirahatkan otak secara langsung ataupun tidak merusak otak dan menurunkan produktivitas hidup.

Itulah enam hal yang merusak kesehatan otak dan kemampuan berpikir kita. Padahal otak memiliki peran yang sangat sentral bagi hidup yang lebih bahagia dan produktif.

Oleh karena itu kita perlu menjaga otak kita tetap sehat dengan rutin berolah raga, aktif berinteraksi dengan orang di sekitar, makan makanan sehat, hindari zat-zat adiktif dan batasi penggunaan media sosial.