BPOM RI Umumkan Daftar Kosmetik Import yang Dapat Merusak Kesehatan Konsumen

Depoedu.com-Dalam ekonomi pasar bebas, peran lembaga seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menjadi sangat penting untuk memastikan barang yang beredar di pasar tidak membahayakan konsumen. 

Pasalnya, banyak produsen makanan, obat-obatan dan kosmetik yang menggunakan bahan baku yang membahayakan kesehatan konsumen. Selain bahan baku, proses produksinya tidak memenuhi standar resmi yang ditetapkan oleh pemerintah. 

Ternyata bahan makanan, obat-obatan dan kosmetik yang membahayakan karena bahan baku yang membahayakan kesehatan dan proses produksi yang tidak standar, banyak beredar di pasar. Kebanyakan barang tersebut diproduksi di luar negeri. 

Dalam operasi pasar yang terakhir, BPOM RI menemukan lebih dari 40 produk kosmetik yang berbahaya yang diimpor dari luar negeri. Produk berbahaya  tersebut tidak terdaftar di BPOM RI atau tidak memiliki izin edar di Indonesia. 

Seperti dilansir pada laman www.detik.com produk kosmetik tersebut berasal dari Brunei Darussalam, Malaysia, Myanmar, Thailand dan Singapura. Kosmetik berbahaya tersebut, mengandung merkuri, asam retinoat dan hidroquinon. Selain itu, ditemukan pula zat pewarna merah, K3 dan K10 yang bersifat karsinogen.  

Pemakaian produk dengan kandungan tersebut secara estetik bisa menyebabkan kerusakan pada kulit bahkan dapat mengganggu fungsi organ. Misalnya dapat menyebabkan perubahan warna bersama munculnya bintik-bintik hitam, alergi, iritasi kulit. 

Bahkan dapat menyebabkan sakit kepala,  diare, muntah-muntah, hingga kerusakan pada organ seperti ginjal. Sedangkan penggunaan asam retinoat  pada krim wajah dapat mengakibatkan kulit kering, rasa seperti terbakar. 

Sedangkan pemberian hidrokuinon dalam kosmetik juga berbahaya bagi konsumen yakni memicu hiperpigmentasi, menimbulkan kulit kehitaman hingga perubahan warna kornea dan kuku. 

Baca juga : Apa Hubungan Korupsi Dana Desa Dengan Pendidikan Politik Warga Desa?

Sedangkan pewarna merah K3 dan K10 yang bersifat karsinogenik dapat memicu kanker. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk waspada pada peredaran kosmetik yang berbahaya tersebut. Sebaiknya kosmetik yang sudah dibeli dihentikan pemakaiannya. 

Berikut daftar kosmetik yang beredar secara ilegal tersebut, seperti dialansi pada laman detikhealth berikut:

1. Aidabeauty Eye Shadow Pure Mineral Artist Palette 15 colors (pewarna merah K10, di produksi di Thailand
2. Aifubao Whitening Red Ginseng Whitening and Anti-Freckle Trial Pack (Night Cream mengandung merkuri, diproduksi di Myanmar.
3. Aira Beauty Care Night Cream, mengandung merkuri, diproduksi di Malaysia
4. Alessia-Whitening Night  Cream mengandung Merkuri, diproduksi di Myanmar 
5. Any Lady eyeshadow palette Sweet strawberry, mengandung pewarna merah k10 diproduksi di Thailand. 
6. Armila beauty kak ell pigmen boster mengandung betamethasone 17-valerate diproduksi di Malaysia. 
7. BL ledehh day cream 1 dan 2 mengandung asam retinoat, hidroquinon, dan merkuri  diproduksi di Malaysia. 
8. Caitilin Herb whitening night cream mengandung merkuri diproduksi di Myanmar.
9. Clemira care cream mengandung miconazole diproduksi di Malaysia
10. Collagen Plus vit e-day & night cream mengandung merkuri  diproduksi di Brunei Darussalam. 
11. Flash Skin moist sunscreen mengandung merkuri diproduksi di Malaysia. 
12. Flashhskinzz nighat cream mengandung hidrokuinon diproduksi di Malaysia, 
13. For U Night Cream mengandung asam retinoat, hidroquinon dan betamethasone 17-valerate diproduksi di malaysia. 
14. GIMMICK Whitening Day & Night Cream mengandung merkuri diproduksi di Thailand. 
15. Hunch Beauty-Lipstick & Lipgloss 2 in 1(No.17) mengandung warna merah K10 diproduksi di Myanmar. 
16. Kharisma Preventing Day Cream mengandung Merkuri diproduksi di Malaysia. 
17. Kiss Beauty Cherry Lipgloss (06) mengandung pewarna merah K10 , diproduksi di Thailand. 
18. Kiss Mophy Soft Eye Shadow-01 mengandung pewarna merah K10 diproduksi di Thailand. 
19. L’Chear Makeup Kit Colorful, Charming(No.1), (No.2) mengandung pewarna merah K10 diproduksi di Thailand. 
20. Lalume Excellent Cream LD-402, LN-403, mengandung merkuri diproduksi di Myanmar. 
21. Miele Profesional Blondie Anne Treatment Color Cream 9NY mengandung bahan berbahaya m-Phenylenediamine diproduksi di Thailand. 
22. Mmeilaiya Eye Shadow Shine Color mengandung bahan berbahaya pewarna merah K10 diproduksi di Thailand. 
23. P.Y. Facial Skin Cream Mengandung bahan berbahaya merkuri dan betamethasone 17. Diproduksi di Thailand.
24. Q’Care White mengandung Merkuri, Betamethasone 17-valerate dan Hidrokuinon, Betamathasone 17-valerate diproduksi di Thailand. 
25. Risa Skin-Skin Moisturiser  mengandung Asam retinoat , diproduksi di Brunai Darusalam. 
26. Rissa Skin Moisturise Mengandung mengandung asam retinoat , hidrokuinon dan betamethasone 17-valerate diproduksi di Malaysia. 
27. Seedbee Water Cloring Brown dan Cloring Medium Brown mengandung keduanya mengandung o-Aminphenol diproduksi di Thailand
28. Serene Treatment Cream mengandung merkuri diproduksi di Malaysia. 
29. SL Two Kunyit  mengandung merkuri dan betamethasone-17 valerate diproduksi di Malaysia. 
30. SL Two Sarang Burung mengandung Asam retinoat, hidrokuinon dan betamethasone 17-valerate diproduksi di Malaysia. 
31. Tati Skincare Beaute Treatmen cream mengandung Asam retinoat, hidrokuinon dan betamethasone 17-valerate diproduksi di Malaysia. 
32. Titi Skincare Beauti Nite Cream, mengandung merkuri  dan betamethasone 17- valerate diproduksi di Malaysia. 
33. Tampias Hawa Master Recovery Skin Rskin mengandung merkuri diproduksi di Malaysia. 
34. Toot Dodo Lip Cheek Dual Purpose (No 3) (No 6) keduanya mengandung pewarna merah 10 K di produksi di Thailand. 
35. Vongee /Eyeshadow palatte mengandung pewarna merah K10 diproduksi di Thailand. 

Baca juga : Maju Bersama Mewujudkan Generasi Z Berkompetensi Dan Berkarakter

Itulah produk-produk kosmetik yang dirilis oleh BPOM RI sebagai produk yang berbahaya.   Jika  eduers sudah terlanjur membeli salah satu atau beberapa produk dari daftar produk diatas dan sudah menggunakan produk tersebut, hentikanlah menggunakan produk tersebut karena akan berdampak buruk pada kesehatan anda. 

Foto: Fimela