Depoedu-Hujan yang turun sejak dini hari tak menyurutkan langkah pendidik SMP Tarakanita 4 Jakarta untuk menjalani rutinitasnya di Sabtu kedua di setiap bulannya. Rintik hujan yang masih menyisa di Sabtu pagi, (11/2/2023) itu menjadi saksi bisu betapa antusiasnya para guru untuk terus belajar di Hari Studi Guru (HSG), begitu kami menyebutnya.
Predikat sebagai Sekolah Penggerak yang melekat pada SMP Tarakanita 4 Jakarta rupanya mampu menyuntikkan energi tersendiri bagi kami untuk lebih mempersiapkan diri dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar yang digulirkan oleh pemerintah.
Yeaach, bersama Komite Pembelajar Sekolah yang digawangi oleh Cicilia Setyowati, Mpd, dkk, kami para guru dalam kesempatan ini belajar bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) melalui tajuk “Praktik Baik Implementasi PMM dan PBD Guru Sekolah Induk bersama Guru Sekolah Imbas.”
Platform Merdeka Mengajar (PMM) merupakan platform yang diluncurkan oleh kemendikbudristek pada bulan Februari 2022 sebagai bagian dari Program Merdeka Belajar.
Platform tersebut digagas pemerintah dalam rangka memberikan kemudahan bagi guru untuk mengajar, belajar, dan berkarya dalam kerangka implementasi Kurikulum Merdeka.
Kemudahan tersebut dapat diperoleh melalui 5 fitur utama PMM yang meliputi; Pelatihan Mandiri, Video Inspirasi, Bukti Aksi Nyata, Asesmen Murid, dan Perangkat Ajar. Fitur-fitur ini dapat diakses melalui laman situs maupun aplikasi menggunakan sarana laptop ataupun juga handphone.
Ketersediaan perangkat ajar dan referensi bahan ajar di platform tersebut memungkinkan guru mendapatkan kemudahan dalam mengimplementasikan konsep Merdeka Mengajar.
Baca juga : Penculik Anak, Hoax Dan Generasi Hafalan
Dari platform itu guru bisa memanfaatkan perangkat asesmen, modul proyek, bahan ajar hingga buku pegangan siswa yang dapat dimanfaatkan secara daring maupun unduhan.
Di platform tersebut guru juga dapat mengembangkan kompetensinya secara mandiri melalui berbagai pelatihann mandiri yang disediakan dalam bentuk video inspiratif. Guru akan dengan sangat mudah mengakses pelatihan tersebut tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Melalui PMM tersebut, guru juga dapat memanfaatkan ketersediaan fitur Bukti Nyata sebagai ajang untuk berkarya dan berbagi satu dengan yang lain. Guru dapat mengunggah karya berbentuk video pembelajaran maupun bentuk lainnya.
Setelah karya nyata dibagikan, sesama guru dapat saling memberikan umpan balik dan memanfaatkannya bersama untuk kemajuan bersama.
Untuk dapat memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar yang utama harus dilakukan guru adalah login ke platform tersebut dengan menggunakan akun belajar.id masing-masing. Setelah berhasil login, guru mulai dapat mengakses semua fitur yang ada termasuk pelatihan mandiri.
Ada banyak topik pelatihan mandiri di Platform tersebut. Setidaknya ada 7 topik belajar yang disyaratkan untuk dipelajari oleh guru. Topik tersebut terdiri; Merdeka Belajar, Kurikulum, Profil Pelajar Pancasila, Perencanaan Pembelajaran, Asesmen, Penyesuaian Pembelajaran, dan Projek Penguatan Profil Pancasila.
Ketujuh topik tersebut dapat dipelajari dalam bentuk modul belajar yang dilengkapi dengan video inspirasi. Di akhir setiap modul diberikan post tes sebagai tolok ukur pencapaian belajar mandiri.
Apabila guru dinyatakan belum berhasil mengerjakan post tes, maka diarahkan untuk mempelajari kembali modul ajar sebelum kembali mengerjakan ulang post tes sampai dinyatakan berhasil.
Baca juga : 70 Ribu Siswa Kelas XII Berprestasi, Gagal Mengkuti Seleksi Masuk PTN Melalui Jalur SNBP, Mengapa?
Selain mengerjakan post tes, agar seorang guru mendapat predikat lulus topik melalui penerbitan sertifikat tanda lulus, maka guru harus mengakhiri tiap topik belajar dengan mengunggah aksi nyata.
Aksi nyata merupakan wujud praktik atas pemahaman terhadap topik yang perlu didokumentasikan dan diunggah di Platform Merdeka Mengajar.
Melalui PMM tersebut, satuan pendidikan dapat juga memanfaatkan fitur Perencanaan Berbasis Data atau PBD. PBD merupakan bentuk pemanfaatan data pada Platform Rapor Pendidikan sebagai wujud intervensi satuan pendidikan maupun dinas pendidikan serta pemerintah daerah terhadap mutu dan capaian pendidikan dengan tujuan untuk mencapai peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan secara berkesinambungan.
Dengan PBD ini, sekolah dapat menyusun perencanaan sistem pendidikan dan kegiatan peningkatan capaian pendidikan secara lebih efektif berdasarkan refleksi terhadap masalah yang ditemukan dari rapor capaian pendidikan dan kondisi lapangan. Perencanaan tersebut dapat dilakukan melalui tiga langkah sederhana, yaitu: identifikasi, refleksi, dan benahi.
Sebagai Sekolah Penggerak, SMP Tarakanita 4 Jakarta menjadi sekolah induk bagi beberapa sekolah imbas. Sekolah induk harus bisa menjadi contoh sekaligus tempat belajar dan berlatih bagi guru-guru dan kepala sekolah dari sekolah imbas sehingga sekolah imbas tersebut nantinya siap menjadi sekolah penggerak.
Dalam HSG kali ini, bergabung dan belajar bersama kami beberapa perwakilan guru dari sekolah imbas, di antaranya dari SMP St. Fransiskus, SMP Don Bosco II, SMP YP. GKPI Rawamangun, SMP Advent VII, SMP Trisula Perwari 3, dan SMP Alghurabaa.
“Semoga kebersamaan kita hari ini memberikan manfaat untuk kita semua. Harapan saya pertemuan ini tidak berhenti sampai di sini saja agar kita dapat terus saling belajar demi kesiapan unit sekolah masing-masing dalam menerapkan Kurikulum Merdeka,” pungkas Christina Martini S.Pd. selaku kepala sekolah menutup HSG kali itu.
[…] Baca juga : Praktik Baik Implementasi PMM Dan PBD Di HSG, Hari Studi Guru Ala SMP Tarakanita 4 […]