Depoedu.com-Kamis, 28 November 2024 yang lalu, menjadi hari istimewa bagi komunitas SMA Regina Pacis Jakarta. Melchias Markus Mekeng, politisi senior yang telah menorehkan karir gemilang di kancah politik nasional, kembali ke almamaternya.
Ia kembali sebagai bagian dari program Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema “Suara Demokrasi.” Kehadiran Pak Mekeng bukan hanya sebagai tokoh politik, tetapi juga sebagai alumni yang penuh kebanggaan dari SMA Regina Pacis angkatan 1982.
Pak Mekeng, yang lahir di Jakarta pada 8 Desember 1963, membawa cerita hidupnya yang menginspirasi. Sebagai putra keturunan Maumere, Flores, NTT, ia berbagi tentang perjalanan hidupnya dari seorang siswa Regina Pacis hingga menjadi anggota DPR RI yang mewakili daerah pemilihan NTT.
“Darah politik sudah mengalir di keluarga saya sejak dari kakek dan nenek saya,” ujarnya dalam sesi sharing tersebut. Dalam suasana hangat dan penuh antusiasme, ia mengisahkan bagaimana nilai-nilai kehidupan yang ia pelajari di Regina Pacis menjadi fondasi dalam kariernya.
Nilai-Nilai Regina Pacis dalam Karier Politik
Dalam sesi sharing, Pak Mekeng menekankan betapa pendidikan di Regina Pacis telah membentuk karakter dan prinsip hidupnya. Nilai-nilai kedisiplinan, kerja keras, dan integritas yang ia pelajari dari sekolah ini menjadi modal penting dalam menghadapi dinamika dunia politik.
“Regina Pacis mengajarkan saya untuk selalu menjaga komitmen dan berpegang teguh pada nilai-nilai kejujuran, meskipun berada di tengah tantangan,” katanya.
Sebagai politisi yang telah berkiprah memasuki 6 periode sebagai anggota DPR, Pak Mekeng juga menceritakan bagaimana ia terus belajar dari pengalaman dan berusaha memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, terutama di NTT.
“Saya bangga bisa mewakili tanah kelahiran leluhur saya di Flores. Melalui politik, saya ingin mengangkat potensi daerah sekaligus memberikan solusi bagi tantangan yang dihadapi masyarakat,” tambahnya.
Tema “Suara Demokrasi” yang diusung dalam rangkaian P5 menjadi relevan ketika Pak Mekeng berbagi pandangannya tentang peran generasi muda dalam membangun demokrasi yang sehat. Ia mengingatkan siswa tentang pentingnya memahami politik bukan sekadar kekuasaan, tetapi sebagai cara untuk melayani masyarakat dan menciptakan perubahan.
“Demokrasi adalah ruang dimana suara kita didengar. Sebagai generasi muda, kalian memiliki peran besar dalam menentukan masa depan bangsa,” tegasnya.
Pak Mekeng juga mendorong siswa untuk tidak takut terlibat dalam isu-isu sosial dan politik. Ia percaya, generasi muda dengan idealisme dan inovasi yang kuat dapat membawa angin segar bagi perubahan positif di Indonesia.
“Jangan ragu untuk bermimpi besar dan berkontribusi. Mulailah dari lingkungan kecil, seperti di OSIS, kegiatan sosial, atau komunitas. Dari sana, kalian bisa belajar memahami kebutuhan masyarakat dan mencari solusi,” ujarnya.
Semoga suatu kesempatan ada alumni Regina Pacis bisa menduduki posisi di kabinet dan juga presiden, lanjutnya.
Baca juga : Inilah Cara Finlandia Mengelola Sekolahnya, yang Dimulai dari Keluarga
Harapan untuk Regina Pacis dan Generasi Penerus
Sebagai alumnus, Pak Mekeng berharap SMA Regina Pacis terus menjadi pelopor dalam melahirkan pemimpin masa depan yang berintegritas. Ia juga mengajak para siswa untuk memanfaatkan kesempatan belajar sebaik mungkin.
“Regina Pacis adalah tempat yang luar biasa. Kalian punya semua yang dibutuhkan untuk menjadi versi terbaik dari diri kalian. Jangan pernah berhenti belajar, bermimpi, dan berusaha,” pesan Pak Mekeng di akhir acara.
Kunjungan Pak Mekeng ini tidak hanya menjadi ajang berbagi inspirasi, tetapi juga menguatkan ikatan antara alumni dan sekolah. Kehadirannya membuktikan bahwa nilai-nilai yang ditanamkan Regina Pacis tetap hidup dalam setiap alumnus, bahkan setelah mereka melangkah jauh di dunia luar.
Dengan rangkaian kegiatan seperti ini, SMA Regina Pacis Jakarta terus menunjukkan komitmennya untuk membentuk generasi muda yang cerdas, tangguh, beriman, dan pembawa damai—sesuai dengan visi sekolah.
