Gerakan Body Positivity, Mengapa Remaja Membutuhkan Gerakan ini?

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa 70 persen perempuan dan 45 persen laki-laki usia 18 tahun mengeluhkan bentuk tubuh sendiri sebagai kurang ideal. Keluhan tersebut muncul karena mereka membandingkan diri mereka dengan figur cantik atau ganteng yang mereka lihat, atau figur yang didefinisikan oleh media masa.

Padahal figur tersebut merupakan hasil konstruksi sosial yang merupakan bagian dari proyek industri kecantikan dan kesehatan, untuk menopang bisnis kecantikan dan bisnis hidup sehat, demi kelangsungan bisnis tersebut.

Ini menjadi masalah karena pada dasarnya manusia diciptakan sebagai pribadi yang unik, oleh karena itu, tidak akan sama. Sehingga upaya menyamakan diri apalagi dengan figur yang berasal dari sebuah proses yang dikonstruksi oleh kekuatan industri, dapat menjadi masalah kesehatan mental, terutama bagi remaja.

Menghadapi ini, para remaja perlu didampingi agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang unik dan menjadi diri mereka sendiri, di tengah gencarnya kampanye yang ditopang oleh industri kecantikan dan kesehatan, melalui gerakan body positivity.

Berikut ini, gambaran gerakan body positivity tersebut:

Temukan hal positif dalam diri   

Para remaja harus didampingi untuk menemukan bahwa dalam diri setiap manusia terdapat sisi positif dan sisi negatif. Bantu para remaja untuk menemukan sisi positif dari kepribadian mereka. Ini adalah tugas orang tua di rumah dan guru di sekolah.

Baca juga : Program Beasiswa KIP Kuliah Semakin Ramah Pada Mahasiswa Dari Keluarga Miskin

Selanjutnya bantu mereka untuk fokus pada sisi positif ini dan menumbuhkannya, karena pertumbuhan mereka sebagai pribadi akan sangat bergantung pada fokus mereka pada sisi positif tersebut.

Dalam banyak kasus, remaja lebih fokus pada sisi negatif dari kepribadian mereka, sehingga mereka menjadi rendah diri yang pada akhirnya menghambat mereka untuk tumbuh sebagai pribadi yang sehat.

Ciptakan lingkungan yang positif

Tugas untuk menciptakan lingkungan yang positif adalah tugas yang sangat penting bagi orang tua di rumah dan guru di sekolah. Dalam rangka tugas tersebut, orang tua dan guru perlu memiliki cara berpikir positif pada remaja.

Selain itu, orang tua dan guru perlu memilki kemampuan komunikasi yang positif dan asertif. Dalam pola komunikasi ini remaja perlu dipercaya, diberi tanggung jawab, diterima, dan dihormati sebagai pribadi. Mereka didorong untuk menjadi diri mereka sendiri.

Latih sikap positif remaja pada diri sendiri dan orang lain

Ini adalah hal penting yang lain yang harus dilatihkan pada remaja. Mereka harus mengetahui bahwa jika mereka ingin memperoleh perlakuan yang baik dari orang lain maka, mereka harus berlatih memberi perlakuan yang baik dan positif pada orang lain.

Kebiasaan ini dimulai dengan berpikir dan bertindak positif pada diri sendiri dan orang lain. Jika ada kata yang menyakitimu sendiri ketika dikatakan oleh orang lain kepadamu, maka jangan katakan kata itu pada orang lain.

Baca juga: Jumlah Perokok Terus Meningkat Meskipun Merokok Berbahaya Bagi Kesehatan

Remaja juga harus dilatih untuk fokus pada hal positif pada orang lain daripada hal negatif mereka seperti mereka lebih fokus pada hal positif dalam diri mereka. Karena semua orang memiliki sisi positif selain sisi negatif.

Salah satu cara lainnya adalah dengan memberi pujian pada orang lain. Beritahu mereka kalau mereka keren. Orang akan lebih senang mendengar pujianmu dari pada celaanmu, dan pada saat yang sama kita menjadi pribadi yang berharga di mata orang lain.

Body positivity yang seimbang

Di satu pihak orang harus memberi reward secara fisik pada diri sendiri seperti mandi busa dengan air hangat, atau pergi ke salon untuk menikmati pijatan terbaik, atau tidur siang yang berkualitas.

Namun itu belum utuh. Karena body-mu ditopang oleh realitas mentalmu. Kamu lebih dari tampilan fisikmu. Oleh karena itu, luangkan waktumu juga untuk hal-hal di luar fisikmu.

Misalnya pergi nonton film bagus bersama teman-temanmu, luangkan waktumu untuk membaca bacaan inspiratif, atau pergi dari rutinitas untuk berekreasi dan menikmati pemandangan yang indah.

Itulah gerakan body positivity yang melibatkan orang tua, guru, orang dewasa yang lainnya dan remaja sendiri, agar remaja dapat bertumbuh dengan seimbang sebagai pribadi yang sehat secara mental di tengah gencarnya konstruksi sosial yang ditopang oleh kampanye industri kecantikan dan kesehatan.

Foto:Riliv

5 2 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca Juga: Gerakan Body Positivity, Mengapa Remaja Membutuhkan Gerakan Ini? […]

trackback

[…] Baca juga : Gerakan Body Positivity, Mengapa Remaja Membutuhkan Gerakan Ini? […]