Jumlah Perokok Terus Meningkat Meskipun Merokok Berbahaya bagi Kesehatan

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Kementerian kesehatan merilis hasil survey global tentang pengguna tembakau pada usia dewasa tahun 2021. Survey ini merupakan pengulangan dari survey 10 tahun yang lalu yakni pada tahun 2011.

Survey tahun 2011 jumlah perokok dewasa tahun tersebut adalah 60.3 juta. Sedangkan survey tahun 2021 menyimpulkan jumlah perokok dewasa sebanyak 69.1 juta orang.

Jadi terjadi peningkatan secara signifikan jumlah perokok dewasa 10 tahun terakhir sebanyak 8.8 juta orang.

Menurut Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, perkembangan ini mengkhawatirkan terutama ketika data ini ditelisik lebih dalam. Hal ini terjadi karena peningkatan signifikan ini ternyata terjadi pada masyarakat menengah bawah yang rentan menjadi kelompok miskin dan masyarakat miskin.

Terkait kelompok masyarakat bawah ini, merokok berdampak buruk secara sosial ekonomi. Survey tersebut menyimpulkan bahwa rokok menjadi pengeluaran belanja terbesar kedua mereka, lebih tinggi dari belanja untuk makan bergizi.

Belum lagi bahaya merokok bagi kesehatan. Merokok dapat menyebabkan penyakit seperti jantung coroner, stroke, kanker paru paru. Bahkan 90 persen penyebab kematian akibat kanker paru-paru adalah rokok.

Baca juga : Upaya Mengatasi Inner Child Yang Terluka

Selain itu, perokok aktif juga beresiko 30-40 persen lebih tinggi terkena diabetes, dibandingkan orang yang tidak merokok. Ini terjadi karena nikotin dalam rokok dapat memicu naik turunnya kadar gula dalam darah.

Ini terjadi karena nikotin dapat juga mengubah proses kimia dalam sel darah, sehingga tidak dapat merespon insulin, padahal insulin bertugas menyerap glukosa, menyebapkan gula darah menjadi tinggi.

Bahaya lain akibat merokok adalah dapat melemahkan sistim imun dalam tubuh karena kandungan tar dan zat kimia dari rokok.

Ini menyebabkan para perokok menjadi lebih rentan terkena penyakit autoimun seperti rheumathoid arthritis atau rematik yang menyerang sendi tulang tangan dan kaki.

Jika tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan keropos tulang dan kelainan bentuk sendi.

Penelitian terbaru dari The Ohio State University menyimpulkan bahwa ada dampak buruk lain dari merokok bagi perokok paruh baya adalah dapat mengalami ganguan pada otak berupa penurunan kemampuan kognitif yang menyebabkan kebingungan bahkan hilang ingatan.

Baca juga : Pesan Martin Cooper Seorang Penemu Smartphone, Bagi Pecandu Smartphone Di Indonesia

Penelitian tersebut telah diterbitkan pada jurnal of Alzheimers Disease pada tahun 2019.

Bahkan bahaya merokok tidak hanya bagi perokoknya, melainkan juga bagi orang-orang yang berada di sekitar perokok.

Asap rokok yang dihembuskan perokok dan dihirup oleh orang di sekitar dapat membahayakan kesehatan mereka. Mereka juga beresiko tinggi terpapar masalah kesehatan.

Data-data ini dengan jelas menggambarkan bahwa dari banyak segi merokok berdampak buruk tidak hanya bagi perokoknya namun juga bagi orang-orang di sekitarnya.

Ini harusnya menyadarkan kita bahwa berhenti merokok atau tidak merokok sama sekali adalah langkah yang paling bijak untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain.

Foto:tanpakhabar

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca Juga: Jumlah Perokok Terus Meningkat Meskipun Merokok Berbahaya Bagi Kesehatan […]