Depoedu.com-Setelah penerbangan 10 jam dari Roma pada Minggu (24/7/2022), akhirnya Paus Fransiskus tiba di Kanada. Besoknya, Senin (25/7/2022) pk 10.00 pagi, Paus mengunjungi lokasi bekas sekolah berasrama perumahan di Edmonton Kanada.
Bekas sekolah ini merupakan salah satu sekolah terbesar dari 139 sekolah negeri, di mana, 66 dari sekolah tersebut, dikelola oleh konggregasi di bawah Gereja Katolik Kanada. Di 139 sekolah ini, sekitar 150.000 anak suku asli dipaksa bersekolah sebagai bagian dari kebijakan asimilasi secara paksa.
Sebagai akibatnya, para murid penduduk asli tersebut, diyakini mengalami banyak penganiayaan secara fisik dan seksual oleh guru dan kepala sekolah, atau yang disebut genosida budaya. Banyak murid diyakini meninggal di lokasi ini, terbukti sejak tahun 2021, banyak kuburan tanpa nisan ditemukan di tempat ini.
Di lokasi ini Paus Fransikus, pimpinan tertinggi Gereja Katolik, meminta pengampunan atau permohonan maaf dari para penduduk asli Kanada yang selamat dari penganiayaan yang terjadi di sekolah berasrama tersebut.
Baca juga : Soft Skill Mana Yang Paling Dicari Perusahaan Ketika Rekrut Karyawan Baru?
“Dengan rendah hati saya memohon pengampunan atas kejahatan yang dilakukan oleh begitu banyak orang Kristen terhadap masyarakat adat,” kata Paus dari panggung di halaman bekas sekolah berasrama, seperti dilansir pada laman VOA.
Pada kesempatan tersebut, Paus didampingi empat kepala suku. Peristiwa permohonan ampun ini telah lama dinantikan oleh para penyintas yang selamat dari penyiksaan tersebut, dan merupakan kelanjutan dari kunjungan wakil masyarakat adat ke Vatikan, April lalu.
Peristiwa permohonan ampun ini diyakini berdampak bagi pemulihan trauma yang selama ini menjadi salah satu akar penyebab epidemi kecanduan alkohol dan narkoba di lingkungan reservasi masyarakat adat Kanada.
Meskipun selaku pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus, di depan para penyintas, mengakui kesalahan institusional yang terjadi pada masa lalu. Namun ia juga menjelaskan bahwa Misionaris Katolik ketika itu hanya bekerja sama dengan dan menerapkan kebijakan asimilasi dari pemerintah.
Baca juga : Paus Fransiskus Minta Maaf Atas Kekerasan Di Sekolah Katolik Pada Masa Lalu Di Kanada
Tampaknya penegasan itu disampaikan Paus untuk mendudukkan masalah dengan merujuk pada tuntutan kelompok adat untuk memperoleh akses lebih jauh terhadap catatan gereja dan tanggung jawab lebih besar dari pihak gereja terkait para korban.
Setelah pertemuan dan Perayaan Ekaristi dengan ribuan umat Katolik di tempat ini hari Selasa (26/7/2022), Paus Fransiskus akan menuju Barat Laut Kanada untuk mengunjungi situs ziarah penting Santa Anne.
Selanjutnya, sisa tiga hari (27-29/7/2022) kunjungannya, Paus akan mengunjungi Kota Quebec dan dilanjutkan ke Igualuit untuk bertemu dengan warga suku asli Inuit, warga suku asli terbesar di Kanada. Di sini Paus akan bertemu dengan para mantan murid sekolah asrama yang masih hidup.
Kita berharap kunjungan ini sungguh memulihkan trauma yang dialami oleh para korban. Mudah-mudahan semua pihak belajar dari kejadian masa lalu ini, untuk membangun peradaban pendidikan yang lebih baik di masa depan.
Foto:okezonenews
[…] Baca juga : Paus Fransiskus Minta Maaf Atas Skandal Genosida Budaya Yang Melibatkan Sekolah Katolik Kanada […]
[…] Baca Juga: Paus Fransiskus Minta Maaf atas Skandal Genosida Budaya yang Melibatkan Sekolah Katolik Kanada […]