Depoedu.com-Pembelajaran terpadu (Integrated Learning) merupakan pembelajaran yang baru dilaksanakan di SD Yuwati Bhakti. Integrated Learning merupakan model pembelajaran dengan mengintegrasikan berbagai bidang pengembangan yang meliputi aspek kognitif, sosial, bahasa, dan seni dalam satu pembelajaran.
Tujuan Integrated Learning adalah 1) peserta didik dapat memanfaatkan keterampilan yang dikembangkan dari mempelajari keterkaitan antar mata pelajaran dan membuat hubungan antar mata pelajaran sehingga mereka mampu memproses informasi sesuai daya pikir mereka, 2) peserta didik mampu memecahkan masalah dengan berpikir kritis untuk dapat dikembangkan melalui keterampilan dalam situasi nyata.
Dengan Integrated Learning, peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh, sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Pembelajaran bermakna diartikan sebagai suatu pemahaman konsep yang dipelajari melalui pengamatan dalam kehidupan sehari-hari yang dihubungkan dengan mata pelajaran yang berkaitan.
Proses Integrated Learning diawali dengan menyeleksi konsep atau materi tiap mata pelajaran, memilih konsep atau keterampilan yang memiliki keterkaitan dengan mata pelajaran lain, dan menentukan keterkaitan antar mata pelajaran terpilih. Setelah itu, guru membuat rancangan pembelajaran yang akan digunakan dalam proses Integrated Learning.
Baca juga : Asyiknya Mengukur Benda Dalam Integrated Learning Kelas II Di SD Yuwati Bhakti Sukabumi
Pada awal Semester II ini, kelas VI memilih Tema “Bijak Menjadi Pemimpin” dengan Subtema “Pemimpin di Sekitar”. Berdasarkan tema dan subtema tersebut, peserta didik akan membuat proyek “Modernisasi Mempengaruhi Penerapan Nilai-Nilai Pancasila”.
Mata pelajaran yang dipadukan dalam Integrated Learning ini adalah Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan Seni Budaya dan Prakarya (SBdP). Adapun kegiatan ini menggunakan metode PjBL (Project Based Learning).
Kegiatan Integrated Learning ini diawali dengan pembentukan kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 4 – 5 orang. Sebelum dimulai kegiatan, guru menjelaskan terlebih dahulu proses yang akan dilakukan peserta didik selama menyelesaikan proyek.
Integrated Learning meliputi 4 tahap yakni literasi (literacy), perencanaan proyek (planning), pelaksanaan proyek (doing) dan presentasi proyek (presenting) oleh setiap kelompok. Dalam Literasi, peserta didik mencermati informasi melalui video, teks bacaan, buku, maupun media elektronik yang berkaitan dengan penerapan Pancasila serta modernisasi dan dampaknya bagi bangsa Indonesia.
Baca juga : Metamorfosis Hewan Sebagai Bahan Integrated Learning Kelas IV SD Yuwati Bhakti Sukabumi
Setiap kelompok melakukan diskusi berdasarkan informasi yang diperoleh melalui kegiatan literasi. Berdasarkan hasil literasi dan diskusi, setiap kelompok mengelaborasi hasil temuannya ke dalam tema proyek.
Pada tahap perencanaan, setiap kelompok membuat jadwal kegiatan, daftar pertanyaan wawancara, dan mencari bahan untuk diamati sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Guru menjadi fasilitator untuk memantau proses pelaksanaan kegiatan dan memberikan arahan bagi kelompok yang mengalami kendala.
Tahap pelaksanaan (doing) dimulai dengan wawancara dan pengamatan. Mereka melakukan wawancara dengan keluarga atau saudara secara online dan offline. Langkah ini diambil karena masih dalam situasi pandemi. Sambil melakukan wawancara, sekaligus mereka melakukan pengamatan sesuai tema kelompok.
Hasil wawancara dan pengamatan ini dituangkan dalam bentuk laporan tertulis. Berdasarkan hasil analisa wawancara dan pengamatan, setiap kelompok membuat 1 buah iklan layanan masyarakat yang berisi ajakan kepada masyarakat terkait cara menghadapi modernisasi yang mempengaruhi penerapan nilai-nilai Pancasila.
Iklan dibuat dalam bentuk video singkat berdurasi 2 menit. Kelompok dapat melakukan pengambilan video di rumah maupun di sekolah. Setelah video selesai dibuat, tiap kelompok mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas.
Selama proses penyelesaian proyek Integrated Learning, setiap peserta didik belajar mengembangkan daya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, dan berkolaborasi dengan teman sekelompok.
Mereka juga belajar cara mengatasi kendala yang dihadapi selama menyelesaikan proyek, seperti sulitnya menggabungkan beberapa ide berbeda, sulitnya menghubungi teman dalam kelompok melalui WhatsApp Grup, keterlambatan memberikan tugas, pengambilan video berulang-ulang, dan mengedit video.
Namun, semua kesulitan tersebut justru membuat mereka semakin kreatif, aktif dan bersemangat menyelesaikan tugas. Setelah selesai mempresentasikan tugas, wajah mereka nampak berbinar. Kebanggaan terpancar dalam diri tiap peserta didik. Kami, selaku pendidik turut bangga melihat hasil kerja keras mereka.
Semoga proses pembelajaran ini memacu mereka untuk tahu lebih banyak, sehingga daya nalar mereka makin berkembang seiring bertambahnya usia, perkembangan fisik, intelektual, dan mental mereka. Semangat Serviam mengiringi langkah mereka.
Penulis adalah Guru kelas VI SD Yuwati Bhakti
[…] Baca juga : Video Iklan Layanan Masyarakat: Proyek Integrated Learning Kelas VI SD Yuwati Bhakti […]
[…] Baca Juga: Video Iklan Layanan Masyarakat: Proyek Integrated Learning Kelas VI SD Yuwati Bhakti […]