Depoedu.com – Sekolah yang selalu menitikberatkan seluruh kegiatan dengan entrepreneurship, lembaga ini melakukan pekan entrepreneur Stella Maris (20 s.d 27 Februari 2021). Mengingat situasi sedang dalam masa pandemi covid-19 maka seluruh rangkaian kegiatan, termasuk penilaian oleh guru, dilakukan secara virtual. Kegiatan ini melibatkan peserta didik mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA Stella Maris Gading Serpong.
Kegiatan diawali Sabtu (20 Februari 2021) dengan workshop bertema “Gadgetwise”, yang dibawakan pemateri Irene Phiter. Kegiatan ini merupakan kerja sama Brainfit Indonesia dengan Sekolah Stella Maris.
Penggunaan gadget selama masa pandemi covid-19 merupakan sesuatu yang mutlak, bahkan suatu keharusan bagi peserta didik semua jenjang. Namun sebagai orangtua sangat perlu memberikan pemahaman, juga komitmen agar pengaruh negatif penggunaan gadget dapat dihindari.
Head of Admission Stella Maris, Lydiawaty Widjaja ketika ditemui, Sabtu (27 Februari 2021) menjelaskan, beragam kegiatan yang dilakukan secara online oleh peserta didik dari rumahnya masing-masing.
Jenis kompetisi itu; lomba tik tok, talent show, recycle paper bag making, e- sport, public speaking, green preneur, desain grafis dan programming.
Lydiawaty Widjaja menjelaskan khusus untuk kegiatan e-sport, di antaranya lomba mobile legend, telah dilaksanakan pada Rabu dan Kamis dua hari sebelumnya, kemudian hari ini, Sabtu (21 Februari), e- sport dilakukan kemudian dijaring sampai final.
Baca Juga: Stella Maris School Gading Serpong; Mengembangkan Bakat Anak Untuk Menjadi Berkat Bagi Sesama
Ikut hadir pemerhati games, Ricky Setiawan, seorang praktisi games yang bekerja di lembaga Good Games World Play (GGWP). Lembaga ini memberikan perhatian layanan edukasi tentang games kepada peserta didik di sekolah-sekolah dan bagaimana menggunakan secara baik tanpa mengabaikan tugas pokok, belajar.
Menurut Ricky Setiawan, ada sudut pandang pihak tertentu yang menyebutkan bahwa bermain games itu selalu negatif. Namun menurutnya, anggapan itu tidak benar.
Dikatakan, bermain games itu suatu yang positif, karena lewat game online misalnya, anak bisa bersosialisasi, melatih keterampilan berbicara, dan sebagainya. Melalui game anak belajar mengenai adanya kerja sama, kehidupan sosial yang lebih beragam, karena adanya interaksi anak itu dengan pihak lain.
“Anak bisa belajar banyak hal dari games itu, yang diharapkan anak usia di bawah 16 tahun menggunakan gadget dengan batas waktu dua jam, sesuai dengan anjuran WHO,’’ kata Ricky Setiawan.
Lydiawaty mengatakan, Stella Maris tetap mengutamakan pendidikan akademik, tapi juga kegiatan selama seminggu itu tetap mengembangkan nilai-nilai yang mengarah ke pengembangan enterpreneurship.
Berkaitan dengan penggunaan gadget untuk games, Lydia berpesan agar sebagai orangtua di rumah maupun sebagai pendidik perlu memberikan edukasi dan perlu adanya komitmen menggunakan waktu ber-games serta waktu belajar. Karena waktu yang terlalu banyak untuk games juga berakibat pada kesehatan pengguna karena kurang istirahat.
Baca Juga: ”I Am A Stellamarian I Am An Entrepreneur”
Sebelumnya, Head of School, Maria S. Santy mengatakan, pekan enterpreneurship adalah agenda tetap yang biasa Stella Maris setiap tahun dalam bulan Februari. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan itu untuk menumbuhkembangkan anak dalam menghadapi kemajuan dunia.
Ia menyebut, pada kegiatan serupa yang diadakan tahun lalu, peserta didik membuat hasil karya tangannya kemudian dijual waktu dilaksanakan pameran. Orang tua yang hadir diajak untuk membeli karya-karya anak, juga pengunjung lainnya.
Hasil penjualan yang diperoleh kemudian disumbangkan kepada lembaga yang bergerak untuk penyembuhan penderita kanker. Di sinilah aspek sosial yang ditanamkan kepada anak, sehingga memiliki rasa empati atau kepedulian terhadap pihak lain yang menderita.
Oleh karena covid-19 masih melanda, semua kegiatan dilakukan secara virtual dari rumah masing-masing peserta didik. “Harapannya mereka bisa mengikuti setiap perlombaan yang telah ditentukan,’’ katanya.
Lydiawaty menegaskan, setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu ada aspek sosialnya. Lydia bercerita, lembaga ini pernah menghadirkan artis pencinta hewan. Kita mengundangnya untuk hadir, lalu menggalang dana untuk diberikan kepada lembaga yang memberikan perhatian terhadap hewan tertentu, yang selama ini kurang mendapatkan makanan secukupnya.
Nah, itulah gambaran pekan entrepreneur yang diselenggarakan sekolah Stella Maris. Kiranya kegiatan ini boleh memberikan inspirasi kepada lembaga pendidikan lain untuk melakukan hal yang sama.