Depoedu.com: Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Pendidikan adalah gerbang menuju kehidupan yang lebih baik dengan memperjuangkan hal-hal terkecil hingga hal-hal terbesar yang normalnya dilewati oleh setiap manusia.
Faktanya, memang tidak semua orang yang berpendidikan sukses dalam perjalanan hidupnya, tetapi jika dilakukan perbandingan maka orang yang berpendidikan tetap jauh lebih banyak yang bisa mengecap kesuksesan daripada orang yang tidak pernah mengecap pendidikan, baik pendidikan formal maupun nonformal.
Baca juga: Pengembangan Karakter Dalam Pembelajaran Jarak Jauh, Mungkinkah?
Indonesia merupakan bangsa yang memiliki karakter unik yaitu terdiri dari bermacam-macam agama, ras, suku, dan bahasa yang terbagi dalam pulau-pulau. Fenomena tersebut sering disebut dengan pluralitas atau multikultural.
Kehidupan perkotaan yang individual, mengedepankan kompetisi sering kali melahirkan permasalahan sosial tersendiri seperti, kriminalitas, prostistusi, aborsi, kemiskinan, urbanisasi, pengangguran, dan permasalahan sosial lain. Hal tersebut ditambah dengan dinamika global yang masuk di Indonesia secara bebas dapat memengaruhi secara langsung generasi penerus bangsa.
Kenyataan ini mendorong kita untuk terus membangun sikap toleransi sejak dini kepada anak-anak. Toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghormati dan menghargai, baik antarindividu maupun antarkelompok. Sikap toleransi begitu dijunjung tinggi di Nusantara. Sampai tertuang dalam hukum negara. Apalagi melihat toleransi adalah kunci perdamaian yang patut dijaga.
Berbagai budaya di setiap wilayah memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda satu sama lain. Serta perbedaan keyakinan, ras, warna kulit, menjadi ciri khas yang patut dibanggakan di kancah dunia.Toleransi akan mencegah terjadinya diskriminasi. Bentuk sosial yang akan menjaga keutuhan persaudaraan, tanpa memandang perbedaan.
Mengajarkan toleransi kepada anak sejak usia dini adalah hal yang penting, karena pada dasarnya anak-anak masih mudah untuk diarahkan dan akan ‘membekas’ sampai mereka dewasa. Namun mengajarkan nilai moral pada anak-anak dibutuhkan kesabaran dan kehati-hatian. Hal ini dikarenakan anak-anak belum sepenuhnya bisa menerima dan mencerna semua hal yang diajarkan kepada mereka, khususnya yang bersifat abstrak. Cara mengajarkan anak tentang toleransi adalah dengan menjadi teladan bagi anak dan memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Empat Cara Membentuk Karakter Anak Sejak Dini
Anak-anak, apalagi di usianya yang masih muda, mengembangkan nilai-nilai kehidupan dasar sebagian besar dari cerminan sikap dan nilai-nilai yang ditunjukkan dari lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga.
Melihat orangtua yang mampu menunjukkan respect dan toleransi beragama, tidak membeda-bedakan ras, warna kulit hingga kemampuan fisik dan intelegensia akan membuat anak belajar banyak hal untuk menghargai perbedaan, tidak membeda-bedakan orang hanya dari kepercayaan dan penampilan luarnya saja. Contoh dari orangtua akan tertanam baik sebagai nilai yang akan dianut anak.
Tentu saja bukan berarti anak bisa mengadopsi semua keberagaman, di dalam keluarga sendiri juga perlu dibangun budaya dan kepercayaan tersendiri sehingga anak mampu mengambil sikap menghadapi perbedaan antara dirinya dengan orang lain. Pendidikan toleransi menjadi PR kita bersama dalam proses hidup dan menjadi budaya kita. Kita semua harus memiliki prinsip menghargai perbedaan, menyemai keragaman, dan menguatkan nilai-nilai kebangsaan.
Sumber foto: dutadamaijawatimur