Depoedu.com: Dalam pembelajaran daring ditemui banyak masalah. Ada masalah jaringan internet yang putus nyambung dan tidak merata di banyak daerah. Meskipun murid di wilayah ini memiliki pulsa dan ponsel bahkan laptop, pembelajaran tetap terkendala secara serius.
Pada daerah lain, sinyal internet cukup stabil, namun banyak murid tidak memiliki kuota internet. Untuk kendala ini, pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, telah memberikan subsidi pulsa untuk para guru dan murid senilai Rp 7,2 triliun.
Baca juga: Vape, Rokok Elektrik Semakin Diminati Remaja
Subsidi ini pun tidak serta merta menyelesaikan masalah, karena banyak keluarga memiliki anak lebih dari satu, tetapi hanya punya satu ponsel. Atau bahkan tidak punya ponsel sama sekali. Kondisi ini menyebabkan pembelajaran daring jadi sangat terkendala.
Kondisi inilah yang mendorong pemerintah Kota Solo membagikan ponsel pintar kepada murid yang tidak mampu. Melalui proses seleksi secara bertahap, pemerintah Kota Solo akan membagikan 1.500 unit ponsel pintar kepada murid yang tidak mampu.
Dengan pembagian ponsel ini, pemerintah Kota Solo berharap pembelajaran daring para murid dapat berlangsung dengan lancar. Namun harapan itu tidak dipenuhi oleh salah satu orang tua murid di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Seperti dilansir oleh Tribunnews.com, orang tua tersebut justru menggadaikan gawai bantuan pemerintah sebanyak dua kali. Walikota Solo, F. X. Hadi Rudiyatmo kepada wartawan menceritakan, awalnya ada laporan bahwa ponsel pintar salah satu siswa di salah satu SMPN di Kota Solo, diminta oleh orang tuanya. Alasannya karena orangtua tersebut tidak memiliki ponsel.
Baca juga: Carolina Noge, Peduli Pendidikan
“Bukannya dipakai untuk komunikasi, justru ponsel pintar bantuan untuk anaknya malah digadaikan. Terus saya ganti dengan ponsel yang baru. Setelah diganti dengan ponsel pintar yang baru, saya dapat laporan, mau diminta lagi sama orang tuanya. Saya minta saja polisi untuk mengatasi orang tua ini,” kata Rudi pada wartawan di Balai kota Solo.
Polisi kemudian memanggil orang tua tersebut. Kini orang tua ini menjalani proses wajib lapor di Kantor Polisi. Rudi menyayangkan sikap orang tua salah satu murid asal Kecamatan Banjarsari ini. Ia berharap dengan melapor ke polisi, orang tua lain tidak melakukan hal yang sama.
Menurut Walikota Solo dua periode ini, murid harus didukung agar proses belajar mereka tidak terkendala.
Sumber foto: hype.grid.id
[…] Baca Juga : Dua Kali Menggadaikan Ponsel Bantuan Pemerintah, Orang Tua Murid Di Solo Dilaporkan Ke Polisi […]