Bagaimana Nasib Ayah Termuda Setelah Tes DNA?

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Tes DNA pun akhirnya dilakukan, untuk menentukan siapa sesungguhnya ayah dari bayi yang dilahirkan oleh Chantelle. Hasil tes DNA juga ditunggu oleh publik, karena kisah ini sudah selalu menjadi berita utama misalnya pada Elite Readers.

Ketika menjalani proses tes DNA, Alfie masih berharap ia adalah ayah dari bayinya Chantelle. Ketika tiba saatnya menerima hasil tes DNA, Alfie pun masih optimis bahwa hasil tes akan seperti yang ia harapkan.

Namun ternyata hasilnya berbeda. Ayah biologis dari bayi tersebut bukan Alfie. Karena hasil tes DNA menunjukkan bahwa DNA bayinya Chantella, ternyata tidak cocok dengan DNA Alfie, namun cocok dengan DNA Tyler Barker, salah satu dari dua laki-laki yang pernah mengajukan klaim. Ia berusia sedikit lebih tua yakni 15 tahun.

Alfie pun merasa sangat terpukul, seperti yang ia ungkap dalam sebuah wawancara. “Mengetahui bahwa hasil tes tidak cocok, saya sangat terpukul. Saya tidak bisa melakukan apa-apapun. Juga tidak sekolah. Saya merasa dunia saya runtuh”.

Ia kemudian memilih mengurung dirinya di kamar selama berhari-hari. Ia pun semakin depresi setelah mengetahui bahwa keluarga Chantelle  memutuskan untuk berpindah ke daerah lain, setelah mengetahui hasil tes DNA. Karena kepindahan tersebut, Alfie pun tidak pernah lagi bertemu dengan Chantelle dan bayinya.

Sementara, Tyler Barker, ayah biologis dari bayi Chantelle, seperti dilansir oleh Elite Readers, bukannya bahagia karena tes DNA tersebut. Ia malahan kaget bukan main setelah mengetahui hasil tes DNA tersebut, seperti tampak dalam kutipan berikut.

Baca Juga: Apa yang Dilakukan oleh Ayah Termuda di Dunia Ini Ketika Anaknya Diakui oleh Laki-laki lain?

“Ini adalah kesalahan terbesar yang pernah saya lakukan seumur hidup saya, dan saya benar-benar berharap tidak pernah bertemu dengan Chantelle kembali”, kata Barker.

“Saya hanya berhubungan sekali dengan Chantelle, seusai pertandingan sepak bola. Saat itu, saya dalam keadaan mabuk dan terjadi “cinta semalam” dengannya”, lanjut Barker.

“Saya tidak menggunakan pengaman ketika itu. Chantelle bilang akan minum pil anti hamil, keesokan harinya. Karena saya piker ia melakukannya, jadi saya tidak menanyakannya kembali”, jelas Barker.

“Sekarang malah teman-teman saya selalu menjadikan masalah ini sebagai candaan yang menyindir. Saya pun mulai panik, karena menjadi ayah di usia semuda ini”, ungkap Barker.

Dari unkapan di atas, nampak bahwa Tyler Barker jelas menolak menjadi ayah bagi bayi yang dilahirkan oleh Chantelle, meskipun faktanya,  hasil tes DNA membuktikan bahwa ia lah ayah biologis dari bayi tersebut.

Terjebak dalam perangkap

Media kemudian mengungkap fakta sesungguhnya dari kasus ini. Bermula dari kabar seorang teman dari orang tua Chantelle. Bahwa Alfie, sang ayah termuda, hanyalah korban. Orang di balik kasus ini, yang mendisain, adalah orang tua Chantelle. Dari awal, orang tua Chantelle ternyata telah mengetahui bahwa anaknya hamil.

Alfie dipilih menjadi ayah lantaran umurnya yang masih bocah ingusan, pasti akan menjadi berita yang sangat sensasional dan menggemparkan. Ini akan mendatangkan keuntungan bagi orang tua Chantelle.

Jadi Chantelle diminta untuk mengakui bahwa orang yang menghamilinya adalah Alfie, dan anak yang dikandungnya adalah anak dari Alfie.

Chantelle pun diminta untuk merahasiakan bahwa ia pun pernah berhubungan intim dengan beberapa laki-laki lain yang lebih tua usianya. Jika mereka yang diakui, akan kurang laku dijual kepada media, karena kurang sensasional.

Bahkan ide seputar tes DNA dan kontroversi hasilnya adalah bagian dari rekayasa tersebut.

Dan benar, kisah ini sangat menarik dan selalu menjadi berita utama bagi Elite Readers, The Sun, dan Mirror. Dari kisah-kisah tersebut, orang tua Chantelle mendapat banyak uang seperti yang direncanakan.

Meskipun demikian, ada rekayasa yang meleset pula. Meskipun tes DNA membuktikan bahwa Tyler Barker adalah ayah biologis dari bayi Chantelle, namun Barker menolak bertanggung jawab menjadi ayah dari putri Chantelle.

Tampaknya  inilah yang membuat orang tua Chantelle memutuskan untuk pindah ke daerah lain. Apa pendapat Eduers tentang orang tua Chantelle? Ia menjadikan Chantelle putrinya menjadi komoditi?

 Ia memang memperoleh uang, namun Selain itu, tidak ada keuntungan lain yang diperoleh. Kasus ini bahkan  menghancurkan masa depan Alfie, Chantelle dan putrinya.

Dan semuanya kehancuran tersebut berawal dari, kealpaan orang tua Chantelle, orang tua Alfie, orang tua Tyler Barker, mendampingi remaja mereka dalam pertumbuhan, dengan penuh tanggung jawab. (Foto: nydailynews.com)

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca Juga: Bagaimana Nasib Ayah Termuda Setelah Tes DNA? […]