Merokok di Sekitar Bayi Berbahaya, Mengapa?

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Sudah umum diketahui bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan, tidak hanya bagi sang perokok, namun juga bagi orang-orang di sekitar perokok. Ketika berada di luar rumah, para perokok lebih dapat mengendalikan diri untuk tidak merokok di sembarang tempat. Itu karena ada kontrol dan sanksi bagi para perokok.

Namun ketika para perokok berada di rumah sendiri, bisa terjadi sebaliknya. mereka merokok di sembarang tempat, padahal asap rokok yang sama dapat berdampak buruk pada kesehatan orang-orang yang harusnya menjadi kesayangan mereka. Oleh karena itu, mestinya para perokok lebih bisa mengendalikan diri ketika berada di rumah.

Depoedu.com edisi kali ini menurunkan kumpulan kisah tragis yang dialami bayi karena ulah para perokok yang bebas merokok di seluruh area rumah. Padahal kebiasaan tersebut berdampak buruk bagi penghuni lain, terutama anak-anak dan bayi.

Baca Juga:

Vape, Rokok Elektrik Semakin Diminati Remaja

Kasus dari Akun Nabila Casandra

Mengutip sebuah akun facebook, Nakita.id melansir pengalaman tragis Nabila Casandra, pemilik akun tersebut. Ia menceritakan pengalaman tragis yang dialami oleh adik kecilnya.

Melalui posting-an pada bulan April 2019, Nabila Casandra mengabarkan bahwa sang Adik harus merasakan sakit akibat terpapar asap rokok dari Ayah dan Kakaknya. Adiknya harus berjuang, bertahan dengan berbagai peralatan medis di tubuh, berjuang bernafas dengan susah payah.

“Sekarang saya baru percaya bahwa asap rokok memang benar-benar berbahaya. Saya menyaksikan sendiri bagaimana menderitanya adik saya”, tulis Nabila. Pada akhir posting-nya hari itu, ia memohon agar Netizen mendoakan kesembuhan adiknya.

Namun keesokan harinya, Nabila mem-posting kabar duka bahwa Sang Adik akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit tempat ia dirawat. Pada unggahan hari itu Nabila mengatakan bahwa adiknya meninggal karena terpapar asap rokok dari Sang Ayah dan Kakak laki-lakinya ketika berada di rumah.

Kasus dari Akun Sinta

Dua bulan setelah unggahan tersebut, pemilik akun facebook lain bernama Sinta, mengunggah pengalaman serupa. Ketika itu adiknya, bernama Even, dalam kondisi kritis di rumah sakit.

“Usia adik saya belum genap satu bulan, harus dibawa ke rumah sakit akibat menghirup asap rokok dari orang yang harusnya melindunginya”, tulis Sinta.

Pada unggahan berikutnya, ia pun menyampaikan kabar duka, Even adiknya meghembuskan nafas terakhir, setelah upaya penyembuhan gagal dilakukan dokter.

Unggahan tersebut ramai ditanggapi Netizen, hingga 50 ribu kali, dan dibagikan lebih dari 65 ribu, dengan ribuan komentar Netizen.

Baca Juga:

Waspada Penggunaan Tembakau Gorila di Kalangan Remaja

Kasus dari Akun Ibu Indah

Setelah Hafizh berusia 1 bulan, Ibu Indah dan suami mengadakan pesta cukur rambut dan Aqiqah untuk Hafizh, putra pertama mereka. Acara tersebut berlangsung di rumah Ibu mertua yang lebih luas, lantaran rumah mereka lebih kecil.

Seperti acara Aqiqah pada umumnya, mereka dikunjungi banyak tamu. Hafizh pun ditempatkan di ruang tamu karena para tamu ingin melihat Hafizh. Karena sibuk melayani para tamu, Ibu Indah tidak selalu berada dekat Hafizh, sampai ia tidak menyadari jika ada tamu yang merokok di dekat Hafizh.

Awalnya Hafizh baik-baik saja. Hingga dua hari sesudah acara, Hafizh batuk-batuk dan nafasnya tersendat-sendat. Ibu Indah dan suami semula menduga Hafizh mengalami batuk biasa, sehingga bisa sembuh dengan obat batuk melalui ASI (obat batuk diminum oleh Sang Ibu).

Karena tidak kunjung membaik, mereka akhirnya membawa Hafizh ke bidan. Namun bidan menolak memberi obat karena Hafizh masih terlalu kecil. Bidan merekomendasikan Hafizh dibawa ke rumah sakit.

Malam itu juga Hafizh dibawa ke rumah sakit. Setelah menjalani serangkaian diagnosa, baru diketahui bahwa Hafizh mengalami pneumonia berat atau paru-paru basah. Dokter menjelaskan bahwa kasus semacam ini terkait asap rokok di sekitar bayi. Ingatan Ibu Indah langsung menerawang ke bapak-bapak yang merokok pada malam acara Aqiqah berlangsung, karena suaminya bukan perokok.

Hari-hari berikutnya dilalui keluarga muda ini dengan doa tanpa henti, memohon kesembuhan bagi Hafizh. Namun kondisi Hafizh justru semakin memburuk, seperti diperlihatkan dokter melalui hasil rontgen terakhir. Di foto rontgen tersebut, seluruh paru-paru Hafizh tampak memutih (bukan berwarna hitam sebagaimana bila difoto dalam keadaan normal), menandakan kondisi pneumonia yang parah.

Karena kondisi tersebut, Hafizh akhirnya dipindahkan ke ruang perawatan PICU (Pediatric Intensive Care Unit), untuk mendapatkan upaya perawatan yang maksimal. Upaya ini tidak membawa hasil. Kondisi Hafizh terus menurun sampai akhirnya menghembuskan nafas yang terakhir dalam dekapan ibunya.

Merokok di Sekitar Bayi, Berbahaya

Sesungguhnya masih banyak kisah tragis seperti ini bisa kita baca di media sosial. Mengutip Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berdasarkan data UNICEF, pada tahun 2019 terdapat kurang lebih 14% dari 147.000 anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia, meningal karena pneumonia.

Pada bagian sebelumnya, Depoedu.com menampilkan 3 kasus untuk menggambarkan betapa asap rokok berbahaya bagi bayi. Apa penyebabnya?

Pertama, saluran pernafasan dan sistem imun yang masih berkembang pada bayi, membuat bayi beresiko lebih tinggi jika menghirup asap rokok, dibandingkan orang dewasa. Di samping itu, asap rokok yang mengandung partikel kimia dan zat berbahaya, akan tercampur  dengan udara yang akan dihirup oleh bayi.

Racun tersebut tidak difilter dengan baik sebagaimana pada orang dewasa, karena bayi memiliki filter lebih rendah. Oleh karena itu, semua racun dihirup, langsung mengotori paru-paru.

Kedua, asap rokok mengandung sekitar 4.000 bahan kimia beracun, termasuk benzopenena, formaldehida, hydrogen sianida dan ammonia. Di samping itu, asap rokok bisa bertahan di udara hingga 2,5 jam, bahkan saat ventilasi rumah atau jendela dibuka. Asap rokok dapat diserap oleh benda-benda yang ada di sekitar tempat perokok, termasuk perabot yang digunakan oleh bayi.

Berbahaya bukan? Bahaya merokok sudah selalu didengungkan, bahkan selalu tertera di setiap kemasan rokok itu sendiri. Andai dengan itupun para perokok, yang adalah orang dewasa, memilih untuk tetap merokok, berarti mereka siap menanggung konsekuensinya.

Namun apabila karena pilihan mereka tersebut, dampak bahaya justru diderita oleh anak-anak dan bayi yang tidak berdaya, betapa tidak adilnya. Mudah-mudahan Eduers tergugah.

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca Juga: Merokok di Sekitar Bayi Berbahaya, Mengapa? […]