Baru 3 Menit Menikah, Pria di Kuwait Diceraikan Istrinya

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Gridhot.id, belum lama ini mengutip laporan dari media Kuwait, odditycentral.com tentang pasangan yang memutuskan untuk bercerai bahkan sebelum meninggalkan gedung pengadilan tempat mereka dinikahkan.

Seperti pasangan pada umumnya, upacara pernikahan berakhir dengan penandatanganan akta nikah. Pasangan kemudian berjalan ke luar dari gedung pengadilan.

Kejadian tak terduga dialami pengantin wanita, ketika kakinya tersandung, sehingga ia terjatuh. Bukannya membantu pengantin wanita berdiri, pengantin pria  malah menghina istrinya, dengan menyebutnya bodoh dan ceroboh, karena peristiwa tersebut.

Tampaknya perkataan suaminya ini menyakitkan dan sangat tidak ia terima, sehingga ia marah, berbalik menuju ke ruang pengadilan, dan meminta hakim membatalkan pernikahan mereka. Padahal, baru tiga menit berselang pernikahan mereka disahkan pengadilan.

Menurut media setempat, Q8 News, ini adalah perceraian tercepat sepanjang sejarah Kuwait, bahkan mungkin sepanjang sejarah dunia.

Insiden ini kemudian mengundang pro-kontra hingga ke media sosial. Ada Netizen mencemooh, namun banyak yang menunjukkan simpati. Netizen yang mencemooh mengatakan bahwa tindakan itu menyia-nyiakan waktu hakim.

Pencemooh yang lain mencurigai bahwa pengantin wanita hanya mencari alasan untuk melakukan perceraian cepat, mengingat di Kuwait banyak pernikahan didorong oleh kepentingan tertentu.

Sedangkan muncul pula gelombang simpati bagi pengantin wanita. Mereka yang menunjukkan pemihakan, menyatakan bahwa wanita itu telah mengambil keputusan yang benar. Jika pengantin pria menghina begitu awal dalam pernikahan mereka, siapa yang tahu apa yang akan ia lakukan nanti?

“Pernikahan tanpa rasa hormat adalah pernikahan yang gagal sejak awal”, tweet Netizen tersebut pada accountnya.

Kasus perceraian ini mengundang perhatian Arab Times. Sebuah artikel ikut membahas kasus tersebut. Menurut artikel tersebut, maraknya perceraian belakangan ini terkait pinjaman dan bantuan keuangan pemerintah kepada pasangan yang hendak menikah.

Kata artikel tersebut, banyak anak muda  mengikat ikatan perkawinan hanya untuk mendapatkan keuntungan dari insentif negara tersebut, dan kemudian dengan cepat mengajukan perceraian. Analisis ini tampaknya sangat menyederhanakan masalah.

Namun jika analisis ini benar, ini memang mengkhawatirkan, karena pernikahan yang sebelumnya diyakini sebagai peristiwa sakral, pada zaman ini turun kelas, hanya didorong oleh motif ekonomi. Dan itu berarti, lembaga keluarga sedang dalam ancaman. (Foto: grid.hot.id)

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments