Bagaimana Menghindari Serangan Jantung di Usia Muda?

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Akhir-akhir ini kita sering mengalami orang-orang muda berusia 40-an ke bawah, meninggal karena serangan jantung. Dalam beberapa kasus bahkan serangan jantung dialami oleh pria muda berusia 25-35 tahun. Padahal, pada dekade sebelumnya, resiko ini biasanya dialami oleh pria usia 50-an tahun dan wanita 65-an tahun.

Dokter Luke Lattin, seorang kardiolog pada klinik Cleveland menjelaskan mengapa kecenderungan ini terjadi, seperti dikutip oleh  lifestyle.Kompas.com. Menurutnya, kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya penderita diabetes tipe 2 di kalangan muda. Ini terjadi karena pola makan yang keliru, terlalu banyak makan makanan olahan. Kondisi ini menyebabkan obesitas, ditambah lagi gaya hidup pasif karena menurunnya aktivitas fisik.

“Untuk makan, misalnya, orang tidak perlu lagi mencari. Telah muncul jasa makanan siap antar”. Kondisi ini lebih diperparah juga karena orang lebih memilih mengisi waktu luang mereka dengan bermain ponsel atau aktivitas pasif lainnya. “Kebiasaan buruk ini bahkan mengakar sejak masa kanak-kanak hingga sekarang. Oleh karena itu, perlu ada perhatian pada betapa pentingnya pencegahan, dan bagaimana anak-anak serta orang-orang muda dibiasakan untuk lebih banyak bergerak”, tegas Dokter Lattin.

Selain mengurangi makanan olahan dan lebih banyak bergerak, seperti dikutip oleh Kompas.com, Kepala Departemen of Thoracic and Cardiovascular Surgery di Cleveland Clinic, Marc Gillinov merekomendasikan lima hal kunci yang perlu dilakukan setiap hari agar kerja jantung jadi efisien sehingga terhindar dari serangan jantung.

Makan lemak sehat

Tubuh membutuhkan lemak sehat seperti lemak jenuh, lemak tak jenuh, dan lemak tak jenuh ganda. Sebaliknya, tubuh tidak membutuhkan lemak trans, karena lemak trans meningkatkan resiko penyakit jantung, meskipun dalam waktu yang lama.

Lemak trans berpotensi menyumbat pembuluh arteri dan meningkatkan kolesterol jahat, serta menurunkan kolesterol baik. Lemak trans adalah lemak yang diproduksi oleh pabrik, dan bisa dikemas dalam bentuk makan panggang, cemilan, margarine, dan makanan cepat saji pada umumnya. Lemak trans biasanya menjadi minyak terhidrogenasi parsial. Oleh karena itu, biasakan membaca label informasi gizi pada makanan kemasan. Carilah makanan dengan lemak trans 0%.

Menjaga kebersihan gigi

Kesehatan gigi mengindikasikan kesehatan kita secara keseluruhan, termasuk kesehatan jantung. Orang yang memiliki penyakit mulut seringkali juga memiliki resiko penyakit jantung. Oleh karena itu, jaga kebersihan gigi. Sikat gigi secara rutin. Bersihkan kotoran  dari sela-sela gigi dengan benang gigi secara rutin.

Sejumlah studi menunjukkan bahwa bakteri penyebab penyakit gigi bisa berpindah ke aliran darah dan menyebabkan peningkatan protein C reaktif, sebagai tanda adanya peradangan di pembuluh darah. Pemindahan tersebut berkontribusi terhadap peningkatan resiko penyakit jantung dan stroke.

Tidur cukup

Tidur adalah hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga jantung tetap sehat. Para peneliti percaya, tidur terlalu singkat bisa menimbulkan gangguan kesehatan mendasar, dan gangguan proses biologis, termasuk tekanan darah dan inflamasi.

Dalam banyak kasus, kurang tidur juga meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular, meski kita sudah menjalani pola hidup sehat lainnya.

Kurangi waktu duduk

Sejumlah penelitian menemukan bahwa duduk terlalu lama berdampak buruk terhadap kesehatan, tak perduli seberapa banyak olah raga yang kamu lakukan. Oleh karena itu, disarankan untuk tetap bergerak sepanjang hari. Jika kantor Eduers tidak terlalu jauh, jalan kakilah pergi dan pulang kantor. Jika Eduers pengguna kendaraan umum, turunlah dari kendaraan sebelum Eduers sampai kantor. Sisa jarak ditempuh dengan berjalan kaki.

Jika Eduers menggunakan kendaraan pribadi, carilah tempat parkir aman, jauh dari kantor, sisa jarak ditempuh dengan jalan kaki. Jika makan siang di luar kantor, hindari memesan secara online atau menitip. Pergilah ke tempat makan dengan berjalan kaki, demikian pula saat kembali ke kantor setelahnya.

Hindari menjadi perokok pasif

Sejumlah studi menunjukkan resiko penyakit jantung 25-30% lebih tinggi pada orang yang menjadi perokok pasif, yang mengisap “secondhand smoke”, baik di tempat kerja maupun di rumah. Secondhand smoke adalah asap gabungan dari rokok dan asap yang dihasilkan oleh para perokok.

Studi tersebut juga menyimpulkan bahwa non perokok yang memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi bahkan memiliki resiko penyakit jantung yang lebih besar jika terpapar asap rokok. Hal ini terjadi karena zat kimia dari rokok memicu pertumbuhan plak pada pembuluh darah, penyebab awal serangan jantung.

Ini sejalan dengan data dari asosiasi jantung Amerika, paparan rokok tembakau berkontribusi terhadap 34.000 kematian dini akibat penyakit jantung dan 7.300 kematian karena kanker paru-paru.

Eduers, hidup sehat tidak datang tiba-tiba. Hidup sehat adalah buah dari kebiasaan-kebiasaan baik yang kita bangun bahkan sejak kanak-kanak. Tapi tidak ada kata terlambat untuk berubah. Mulailah hidup sehat sekarang juga, dengan mempraktekkan lima hal baik ini. Selamat mencoba! (Foto: lifestyle.kompas.com)

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments