Strategi Metakognitif dalam Menghadapi Ujian Akhir

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Metakognitif merupakan bagian dari memonitor diri terhadap pengetahuan pribadi. Monitoring mengacu pada cara guru mengevaluasi apa yang telah kita ketahui dan belum kita ketahui. Pengetahuan metakognitif meliputi penegetahuan umum yang dapat diapakai untuk beragam tugas, kondisi-kondisi yang memungkinkan pemakaian stretegi, tingkat efektivitas stretegi, dan pengetahuan diri (self-knowledge). Siswa yang memiliki pengetahuan kognitif berarti mengetahui bermacam-macam strategi untuk menyelesaikan tugas-tugas belajarnya.

Contoh, siswa akan menghadapi tryout untuk menghadapi persiapan ujian (USBN dan UNBK)  dalam bentuk tes pilihan ganda. Siswa yang mengetahui pengetahuan metakognitif, mengetahui bahwa untuk menyelesaikan soal pilihan ganda, mereka hanya perlu menegenali jawaban yang tepat dan tidak perlu mengingat kembali informasi secara rinci seperti yang dibutuhkan dalam soal uraian. Pengetahuan kognitif ini akan mempengaruhi persiapan siswa tersebut dalam menghadapi tryout tersebut.

Apa yang harus dilakukan siswa ketika mereka akan menghadapi ujian di sekolahnya? Kecemasan berlebihan yang berujung pada pilihan sikap siswa untuk melakukan tindakan tidak fair (mencontek) adalah masalah mendasar terkait refleksi diri, inisiatif dan tanggung jawab diri, perencanaan target diri (goal setting), dan manajemen waktu.

Ketika guru menentukan topik tertentu untuk diujikan, maka siswa bertanya pada diri mereka terkait hal-hal, ”Pengetahuan mana yang telah dan belum saya kuasai?; Mengapa saya tidak menguasai materi pada topik ini?; Bagaimana cara saya menguasai topik materi ujian yang belum dikuasai?; Soal-soal seperti apa yang mungkin akan guru saya ujikan nanti?” Dalam konteks ini, siswa sedang mengalami proses untuk mengambil inisiatif dalam menilai pemahaman mereka terhadap topik materi yang akan diujikan. Mereka berinisiatif untuk menyiapkan diri dalam upaya merealisasikan pencapaian target yang telah mereka canangkan.

”Strategi belajar seperti apa yang harus saya pilih agar hasil ujiannya dapat sesuai harapan?; Apakah saya lebih merasa enjoy belajar dengan menggunakan teknik menghafal?; Saya merasa lebih dapat memahami materi dengan dengan latihan soal di rumah.  Atau mungkin belajar bersama teman untuk bisa memahami topik yang belum saya kuasai.

Ketika anak mengalami proses menimbang kemampuan mereka menghadapi tantangan mereka. Ketika tryout pertama berjalan, anak akan mengevaluasi diri berdasarkan dari hasil yang diperolehnya. Dia bisa melihat mengapa tryout 1 pelajaran Bahasa Indonesia nilai saya hanya mendapat 62? Bagian mana yang belum saya kuasai? Mengapa saya belum menguasai bagian itu? Bagaimana caranya saya bisa menguasai bagian tersebut? Dari situ ia akan belajar bagaimana caranya belajar yang efektif. Dia akan belajar strategi untuk menghadapi tryout yang kedua dan seterusnya berdasarkan pengalaman dari tryout yang sebelumnya.

Tugas guru setelah diadakan tryout tentunya membahas soal sampai mereka jelas. Selain itu, juga guru hendaknya menanyakan bagian mana yang merasa belum jelas. Juga tanyakan bagaimana cara mereka belajar. Jangan lupa juga memberikan motivasi agar mereka tetap bersemngat. Ketika ada kesadaran darianak akan belajarnya, maka akan ada kemauan untuk meningkatkan diri menjadi lebih baik, ditambah dengan kepedulian guru yang dinyatakan melalui dukungan, motivasi, dadn pembahasan yang berguna. Dengan demikian, usaha  yang sudah  sudah dilakukan tidak akan sia-sia. Akhirnya hasil yang baik sudah menanti. (OlehEnung Martina / Foto: hipwee.com)

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments