Depoedu.com – Revolusi Industri merupakan fenomena yang terjadi antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar keseluruh dunia.
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, di mana terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya jalan raya atau perbaikan jalan raya dan rel kereta api.
Banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri seperti terjadinya revolusi ilmu pengetahuan. Dalam konteks Negara Indonesia sudah mulai berbenah menanggapi adanya perubahan industri dengan meluncurkan roadmap ‘Making Indonesia 4.0’ sebagai strategi untuk memuluskan langkah Indonesia menjadi salah satu kekuatan baru di Asia pada April 2018 lalu. Roadmap ini memberikan arah yang jelas bagi pergerakan industri nasional di masa depan, termasuk fokus pada pengembangan sektor prioritas yang akan menjadi kekuatan Indonesia menuju Industri 4.0.
Pemerintah saat itu memilih sektor makanan dan minuman, tekstil, otomotif, kimia, serta elektronik sebagai fokus dalam program revolusi Industri 4.0. Pemilihan kelima sektor tersebut bukan tanpa alasan, selain pelaksanaannya yang lebih mudah karena sudah lebih siap, sektor tersebut juga dapat memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan industri dan ekonomi Indonesia.
Untuk menghadapi revolusi industri 4.0, ada beberapa keahlian yang dibutuhkan agar dapat sukses dalam menghadapi dinamika dunia kerja yang terus berubah. Terdapat 4 keahlian utama yang dibutuhkan untuk menghadapi industri 4.0. Pertama, kita harus memiliki keterampilan informasi, media, dan teknologi. Dengan istilah lain, kita harus melek teknologi. Yang dimaksud dengan keterampilan informasi, media, dan teknologi meliputi literasi media, keaksaraan visual, literasi multikultural, kesadaran global, dan literasi teknologi.
Kedua, keterampilan belajar dan berinovasi yang meliputi kreativitas dan keingintahuan, pemecah masalah (problem solving), dan pengambil resiko. Ketiga adalah Complex problem solving disini merupakan kemampuan penyelesasaian masalah kompleks dengan dimulai dari melakukan identifikasi, menentukan elemen utama masalah, melihat berbagai kemungkinan sebagai solusi, melakukan aksi/tindakan untuk menyelesaikan masalah, serta mencari pelajaran untuk dipelajari dalam rangka penyelesaian masalah.
Keempat Critical thinking atau kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir masuk akal, kognitif dan membentuk strategi yang akan meningkatkan kemungkinan hasil yang diharapkan. Berpikir kritis juga bisa disebut berpikir dengan tujuan yang jelas, beralasan, dan berorientasi pada sasaran. Agar kita berhasil dalam masa revolusi industry ini seluruh stakeholder terkait harus saling mendukung . Pemerintah tidak bisa sendiri pemerintah harus bersama-sama dengan dunia usaha, teman-teman serikat pekerja, dan elemen masyarakat sipil lainnya bersama membangun negeri ini. (Oleh: Celly Beto / Foto: metroballeni.blogspot.com)