Dunia Pendidikan Tidak Menyiapkan Anak Muda untuk Menggeluti Profesi-profesi Baru

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Saat ini bermunculan profesi baru yang sepuluh tahun lalu belum ada. Ini adalah akibat dari semakin rumit dan spesifiknya pekerjaan seiring berkembangnya dunia bisnis. Universitas Prasetiya Mulia, tahun 2017 meluncurkan sebuah buku berjudul Catch Your DreamsCareer Prospect Guideline in Business and Beyond. Buku ini menghimpun penjelasan tentang 57 karir. Dari jumlah ini, cuma tujuh profesi yang sudah dikenal pencari kerja seperti accountant, auditor, consultant, enterpreuneur, marketing, public relations, dan sales manager. Sedangkan 50 profesi yang lainnya merupakan karir yang masih relatif baru, misalnya actuary, brand activator, brand merchandiser, commercial officer, aquity analyst, fashiom merchandiser, fiscus, food technologist, fraud examiner, investment analyst, IT specialist, treasury dan lain-lain.

Hadirnya profesi baru adalah peluang baru yang harus dipertimbangkan oleh anak muda, pada saat perencanaan profesi dilakukan. Anak muda diharapkan melihat peluang-peluang agar dapat menyiapkan diri mengisi lowongan tersebut. Oleh karena itu, buku tersebut perlu diperkenalkan pada murid SMA, orang tua murid SMA, para guru, terutama guru bimbingan dan konseling. Guru bimbingan dan konseling perlu mengadakan bimbingan karir yang mengacu pada profesi-profesi baru tersebut, agar perencanaan karir mereka berorientasi pada peluang baru yang ditawarkan, lebih dini.

Jika dibaca, profesi baru tersebut adalah profesi yang spesifik, yang memerlukan penguasaan banyak skill. Rata-rata profesi tersebut mensyaratkan kemampuan Bahasa Inggris dan penguasaan soft skills seperti memiliki kemampuan komunikasi yang baik, termasuk kemampuan presentasi. Mampu bekerja dalam tim, dapat bekerja dalam tekanan, memiliki kemampuan analisa, dapat berpikir kritis, dan mandiri dalam mengambil keputusan. Selain itu, rata-rata semua profesi tersebut menuntut kreativitas dalam menjalankan profesi.

Sementara, justru di sinilah letak kelemahan para pencari kerja di Indonesia, sebagaimana diungkap oleh CEO Karir.com, Dino Martin, seperti dilansir oleh Liputan 6.com. “Terdapat kelemahan yang sering ditunjukkan oleh pencari kerja Indonesia. Soft skills seperti leadership, kemampuan komunikasi, terutama kemampuan negosiasi, presentasi, termasuk kemampuan mempengaruhi orang, merupakan soft skills yang kurang dimiliki oleh pencari kerja Indonesia”, jelas Dino. Menurutnya, ini diakibatkan oleh karena sebagian lembaga pendidikan hanya fokus pada pengembangan hard skills dan jarang menyentuh soft skills. Sementara, penguasaan softskills merupakan proses yang panjang, oleh karena itu, harus dilatih sedini mungkin. Pelatihan tersebut memerlukan pemahaman yang baik terkait profesi-profesi itu.

Dibandingkan dengan buku sejenis, Iwan Kahfi dan timya memberikan informasi yang cukup detail, misalnya : menjelaskan tentang fungsi utama tiap-tiap profesi, tanggung jawab, atau job desc profesi tersebut, kompetensi yang harus dimiliki, serta bagaimana jenjang karir dan prospek profesi tersebut pada masa depan. Penjelasan tersebut masih dilengkapi dengan testimoni dari orang-orang yang sekarang menekuni profesi tersebut.

Selain bermanfaat bagi murid SMA, orang tua dan guru, penjelasan-penjelasan di buku tersebut juga bermanfaat bagi para perencana kurikulum, baik dari kementrian pendidikan maupun pada lembaga pendidikan swasta, baik untuk sekolah menengah maupun para perencana kurikulum di perguruan tinggi. Kurikulum yang berlaku harus terus di-update sehingga kompetibel dengan tuntutan profesi di dunia kerja.

Namun, up grade kurikulum tidak bermanfaat jika implementasi kurikulum tidak menyentuh proses belajar tingkat tinggi. Maka, proses belajar mengajar hendaknya menyasar soft skills dengan mendorong proses belajar dari konteks, melalui pendekatan proyek. Praktek pembelajaran ini sebetulnya secara konseptual sudah diwadahi dengan baik dalam Kurikulum 2013. Hanya saja, implementasinya masih banyak menemui kendala.

Di samping itu, guru bimbingan konseling selaku profesi yang penting dalam pendampingan anak muda, diharapkan terus berbenah, termasuk meng-up date diri dengan pengetahuan, di antaranya tentang profesi terbaru, seperti ditulis oleh tim penulis buku ini. Ayo Eduers, buku ini penting Anda baca. (Oleh: Sipri Peren/Foto: rubrik.okezone.com)

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments