Depoedu.com– Membangun rasa percaya diri anak sebetulnya bukan hal yang sulit, jika orang tua mencintai anaknya. Karena rasa percaya diri anak sebagian besar terbentuk dari cara orang tua mengekspresikan cinta kepada anaknya. Berikut ini beberapa tindakan sederhana yang menurut Adam Khoo dan Gary Lee dapat membangun rasa percaya diri pada anak.
1. Cintai anak anda tanpa syarat
Banyak orang tua tidak mengetahui cara mengungkapkan cinta dengan bahasa yang dipahami anak. Komunikasikan cinta tanpa syarat tersebut baik dengan kata-kata maupun tindakan. Adam Khoo dan Gary Lee misalnya mengusulkan orang tua mempraktekkan lima hal sebagai berikut.
a. Gunakan kata pujian
Berikan pujian yang tulus, bahkan ketika dia kurang berhasil. Jangan katakan bagus jika memang tidak bagus. Jadi orang tua tetap bisa memuji, caranya : fokuslah pada usaha yang dilakukan oleh anak, pada perilaku positif yang anak tunjukkan dalam proses, bukan pada karakter anak yang menyebabkan ia kurang berhasil.
b. Gunakan kata sayang
Ketika anak berhasil, kata sayang mungkin lebih gampang terucap. Jika pada saat anak kurang berhasil orang tua tetap bisa menyapa dengan kata sayang, anak akan tetap merasa dicintaidan diterima sebagai pribadi yang berarti.
c. Lakukan penguatan secara fisik
Para ahli komunikasi mengatakan bahwa komunikasi kita terdiri dari 93 % komunikasi nonverbal dan 7 % adalah komunikasi verbal. Cara komunikasi nonverbal adalah penguatan secara fisik yang ampuh untuk mengatakan cinta pada anak, apalagi untuk menyatakan empati ketika anak gagal, misalnya memeluk ketika anak gagal atau berhasil, menggandeng tangan, mengusap pundak, menggenggam tangan atau menepuk bahu sambil mengucapkan kata sayang atau pujian
d. Menghabiskan waktu yang berkualitas
Ini berarti memberi anak perhatian sepenuhnya, meski sibuk dan lelahnya orang tua. Setelah bekerja, sediakan sedikitnya satu sampai dengan dua jam quality time setiap hari bersama anak.
e. Berbagi percakapan yang berkualitas
Di antara quality time yang orang tua sediakan bersama anak, gunakan waktu tersebut untuk berbagi percakapan yang berkualitas. Ini terjadi saat anak dan orang tua bebas mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman tanpa takut dikritik, dihakimi atau dinasehati. Dengar dan rasakan perasaan anak, bicaralah seperti kepada teman.
2. Beri label positif
Memberi label dan identitas positif pada anak merupakan strategi yang ampuh untuk membangun rasa percaya diri pada anak. Jika strategi ini dilakukan, anak akan terkondisi untuk mempertahankan label tersebut. Misalnya label anak disiplin, label anak yang bertanggung jawab. Orang tua yang matang, yang mencintai anaknya, selalu punya mata untuk melihat sisi positif dari tindakan anaknya.
3. Simpan jurnal keberhasilan
Setiap anaknya sebetulnya memiliki jurnal keberhasilan. Melalui jurnal tersebut anak mencatat prestasi dan kemenangannya secara teratur. Catatan ini dapat berguna membangun rasa percaya diri anak.
4. Ingatkan anak, mereka memiliki kekuatan dan kebebasan untuk memilih dan mengubah
Banyak remaja memiliki penghargaan diri yang rendah karena merasa bahwa mereka tidak memiliki kendali atas hidup mereka. Di samping itu, beri ruang mereka untuk memilih dan mengubah, dan ajari mereka untuk menangani resiko dari keputusan mereka. Ini lebih positif dibandingkan menyalahkan orang lain.
5. Keluarga merayakan keberhasilan anak
Jika anak berhasil, buatlah agar kemenangan mereka sebagai kemenangan keluarga. Dengan merayakan kemenangan ini bersama-sama, anak merasa menjadi bagian dari sebuah tim. Ketika merasa bahwa keberhasilannya adalah keberhasilan tim, pada saat itu anak merasa berharga.
Meskipun orang tua sebagai pribadi yang sangat matang dan sangat mencintai anaknya, lima teknik ini tidak akan menyediakan perbaikan yang cepat. Perubahan tetap memerlukan banyak usaha yang konsisten. Oleh karena itu memerlukan kesabaran dari orang tua untuk melihat hasilnya. (Oleh: F. Prasongko / Foto: citawanita.com)