Suharso Monoarfa; Tahun Depan Gaji ASN Naik, Guru dan Nakes Akan Diutamakan

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa menegaskan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) akan naik tahun 2025. Pemerintah dalam kenaikan gaji tersebut, akan memprioritaskan pekerja fungsional. 

Rencana tersebut disampaikan Suharso usai rapat Dewan Pengarah Satu Data Indonesia tahun 2024, belum lama ini. Rencana tersebut telah tertuang dalam dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok  Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 edisi pemutakhiran.  

Meskipun demikian, Suharso belum dapat merinci besaran kenaikan gaji ASN tersebut sebab saat ini pemerintah masih melakukan perhitungan. Dia hanya mengatakan pasti ada kenaikan, terutama untuk para pekerja fungsional seperti guru dan tenaga kesehatan. 

“Kita sedang melakukan perhitungan, pemerintah memang sudah merencanakan. Terutama kenaikan untuk para pekerja fungsional seperti Guru dan Para Pekerja di Bidang Kesehatan. Itu yang kita usahakan,” jelas Suharso. 

Baca juga : Menciptakan Ekosistem Pendidikan yang Sehat untuk Tumbuh Kembang Anak

Menurutnya, kenaikan gaji memang harus dilakukan terutama karena sejumlah pertimbangan. Di antaranya untuk mengimbangi inflasi. Di samping itu, menurutnya ada sejumlah jabatan fungsional yang gajinya sudah lama tidak mengalami kenaikan. 

Ia minta ASN menunggu saja kepastian tentang kabar kenaikan gaji tersebut, terutama tentang rincian prosentasenya. Perhitungannya menurutnya akan segera rampung sebelum diumumkan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato  pengantar nota keuangan negara pada tanggal 16 Agustus 2024.

Kenaikan gaji guru secara reguler 

Seperti biasa, kabar kenaikan ini ditunggu-tunggu oleh PNS, meskipun prosentase kenaikannya selalu di bawah 8 persen. Tahun lalu misalnya pemerintah mengumumkan kenaikan gaji PNS termasuk gaji Guru dan Tenaga Kesehatan sebesar 8 persen yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2024. 

Yang sangat ditunggu adalah kemauan politik dari pemerintah untuk melakukan terobosan dalam peningkatan kesejahteraan guru karena hingga sekarang kesejahteraan guru menjadi salah satu problem yang menghambat kemajuan dan inovasi di bidang pendidikan.  

Baca juga : Pendidikan di SMA di Adonara Timur, Tanggung Jawab Siapa?

 Hingga sekarang besaran gaji yang diterima oleh guru belum membuat mereka hidup layak apalagi hidup sejahtera supaya mereka dapat fokus bekerja mengembangkan peserta didik yang menjadi tanggung jawab mereka. 

Sehingga banyak guru bukannya menggunakan waktu mereka fokus mengembangkan profesi melainkan mencari tambahan penghasilan untuk menopang hidup mereka. Bahkan banyak guru yang terjerat pinjaman online

Data yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022, profesi guru menempati posisi pertama terjerat pinjaman online dengan prosentase 42 persen. Prosentase tersebut lebih besar dibandingkan dengan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang menempati posisi kedua dengan prosentase 21 persen. 

Data ini mendesak kita untuk ikut mendorong pemerintah untuk mencari terobosan demi meningkatkan kesejahteraan guru. Kenaikan gaji yang secara reguler tiap tahun tidak lagi menolong guru untuk hidup layak apalagi hidup sejahtera yang membuat mereka fokus bekerja mendorong pertumbuhan maksimal peserta didik. 

Foto : Bintangpost.com

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments