Depoedu.com-Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan mendukung Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (21 Februari 2024), Yayasan Tarakanita Wilayah Bengkulu menggelar kegiatan pembuatan Eco-Enzyme dan Eco-Brick secara massal.
Acara ini menjadi langkah proaktif untuk mengatasi permasalahan sampah plastik yang semakin meresahkan.
Lebih dari 1.000 peserta terdiri dari siswa TK, SD, SMP, dan SMA, serta para guru dan karyawan dari berbagai unit sekolah di bawah naungan Yayasan Tarakanita, berkumpul di SMA Sint Carolus Bengkulu.
Acara ini bukan hanya menjadi momentum bersatunya komunitas pendidikan, tetapi juga menjadi panggung inspiratif bagi lebih dari 60 sekolah dari berbagai wilayah, yang ikut serta secara serentak di acara serupa.
Baca juga : Mahasiswa Korea Mengajar Di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
Kegiatan diawali dengan senam Pelajar Pancasila, memberikan semangat dan energi positif kepada seluruh peserta. Bapak Lukas Daswanto (karyawan Kantor Yayasan Tarakanita), memberikan penjelasan mendalam mengenai pembuatan Eco-Enzyme.
Para peserta aktif terlibat dalam praktik langsung, menyaksikan bagaimana limbah organik dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan.
Setelah sesi pembuatan Eco-Enzyme, para peserta istirahat sejenak untuk menyegarkan diri sebelum memasuki tahap berikutnya, yaitu pembuatan Eco-Brick.
Bapak Adam Marsin (karyawan TK Sint Carolus Bengkulu), memberikan panduan praktis dan solutif mengenai pembuatan bata ramah lingkungan dari plastik bekas.
Para siswa SMP dan SMA, dengan bimbingan guru dan karyawan, aktif terlibat dalam menciptakan Eco-Brick yang akan digunakan untuk berbagai keperluan konstruksi.
Acara juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi dan Kota Bengkulu, Komunitas Eco Enzym Nusantara Kota Bengkulu dan Kanopi Hijau, yang memberikan apresiasi dan dukungan untuk upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh Yayasan Tarakanita.
Baca juga : Sekolah Tarakanita Blok Rawamangun Semarakkan Hari Peduli Sampah Nasional Melalui Pembuatan Ecoenzym
Sebagai penutup acara, dilakukan sessi refleksi bersama, di mana para peserta membagikan pengalaman dan wawasan yang diperoleh selama kegiatan.
Adanya harapan untuk melihat perubahan positif dalam penanganan sampah plastik dan peran aktif semua pihak dalam menjaga kelestarian lingkungan menjadi fokus utama dalam refleksi ini.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi masyarakat sekitar dan sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan.
Yayasan Tarakanita Wilayah Bengkulu berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif lingkungan yang berkelanjutan, memupuk semangat kepedulian, dan menjadi teladan bagi generasi mendatang.