Depoedu.com-Generasi Z adalah orang-orang yang lahir pada pertengahan dekade 1990-an hingga awal tahun 2010-an. Rentang waktu lahir generasi ini masih menjadi perdebatan akademis. Generasi Z menguasai dunia dalam konteks jumlah.
Beberapa penelitian menyebut mereka adalah populasi terbesar saat ini, sekitar 32% dari total penduduk dunia.
Walau generasi milenial yang lahir antara 1981-1996 masih menjadi kelompok orang dewasa terbesar di dunia.
Generasi Z adalah generasi peralihan dari generasi Y saat teknologi mulai berkembang. Generasi ini disebut juga sebagai Gen Z atau i-generation. Mereka yang masuk dalam generasi ini termasuk generasi up to date terhadap isu yang tersebar di media masa atau internet.
Kehidupan gen Z tidak lepas dari internet, karena mereka lahir dan tumbuh di tengah perkembangan teknologi. Mereka juga dikenal sebagai generasi yang mahir dalam mengoperasikan internet baik untuk hiburan, belajar, atau bekerja.
Hari-hari ini Gen-Z di Amerika Serikat (AS), ramai-ramai beralih dari smartphone ke ponsel fitur (feature phone). Bagi yang belum familiar, feature phone merupakan ponsel yang memiliki fungsi dan fitur yang jauh lebih sederhana ketimbang smartphone.
Baca juga : Ikatan Guru Indonesia Daerah Manggarai Barat Terbentuk
Feature phone kerap digunakan untuk melakukan panggilan telepon dan teks saja, bukan untuk browsing, main game, ataupun media sosial. Aspek kesederhaan yang dimiliki feature phone itulah yang menjadi alasan sejumlah anak muda mulai balik menggunakan ponsel tersebut.
Generasi Z Amerika melihat feature phone dapat membatasi waktu penggunaan layar (screen time limit) dan menjaga kesehatan mental.
“Ini adalah salah satu hal terbaik yang pernah saya lakukan untuk kesehatan mental saya karena saya dapat mengurangi stimulasi (pada smartphone),” ujar salah seorang pengguna feature phone bernama Sarah Diedrick, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Kamis (5/4/2023).
“Saya dapat menciptakan lebih banyak ruang, mengenal emosi dalam diri saya, dan memikirkan dampak jika saya tidak terlibat dalam penggunaan smartphone,” lanjut Diedrick.
Senada dengan Diedrick, Jose Briones sebagai salah satu influencer feature phone di forum Reddit mengatakan ingin mengubah gaya hidupnya dengan tidak menggunakan smartphone. Ia bakal menjalani hidup dengan lebih lambat, tanpa harus adu cepat seperti di internet.
“Saya pikir Anda bisa melihat populasi generasi Z bahwa mereka lelah menatap layar. Mereka tidak tahu apa yang terjadi dengan kesehatan mental mereka dan berusaha untuk mengambil langkah mundur,” ujar Briones.
Baca juga : Dibuka Kembali Pendaftaran Program Beasiswa BCA Tahun 2023
Dalam laporan yang sama, sejumlah pakar mengakui bahwa penggunaan smartphone memiliki dampak yang cukup signifikam terhadap kesehatan mental seseorang.
Kekhawatiran tentang jumlah waktu yang dihabiskan oleh anak-anak dan remaja dalam bermain gadget seperti telepon pintar, komputer, televisi, dan video game semakin bertambah.
Jumlah kontroversi mengenai apakah menghabiskan waktu bermain gadget benar-benar berbahaya atau tidak juga semakin banyak.
Ulasan ini menunjukkan bahwa pengunaan smartphone dengan tujuan rekreasi dengan intensitas tinggi, yang kini menjadi sesuatu yang umum pada anak-anak, berpotensi bahaya.
Dan ulasan yang sama menunjukkan dengan jelas bahwa bermain gadget dengan tujuan rekreasi dengan intensitas yang lebih rendah lebih baik untuk menghindari obesitas, dan untuk meningkatkan kualitas tidur, kebugaran fisik, dan perkembangan kognitif, sosial, dan emosional.
Langkah Gen-Z di Amerika Serikat tentu menjadi hal baik untuk generasi selanjutnya.
Foto: Grid.ID
[…] Baca juga : Gen-Z Di Amerika Serikat (AS) Beralih Dari Smartphone Ke Ponsel Fitur […]