Depoedu.com-Akademi Swedia pada hari Kamis minggu lalu (6/10) menganugerahkan Hadiah Nobel 2022 dalam bidang Sastra kepada penulis Perancis Annie Ernaux.
Panitia Nobel pada laman nobelprize.org menulis, penghargaan sastra bergengsi itu diberikan karena Annie Ernaux memiliki keberanian dan ketajaman klinis mengungkap akar kerenggangan dan pengekangan kolektif dari memori pribadi.
Saat ini, Annie yang lahir 1 September 1940, berusia 82 tahun. Ia dikenal berkat karya-karya otobiografinya. Hingga kini ia telah menulis lebih dari 20 buku, baik fiksi maupun memoar yang didasarkan pada pengalaman pribadi.
Ia misalnya pernah menulis pengalaman pribadi melakukan aborsi ilegal, pernikahannya bermasalah, hubungan cintanya dalam usia paruh baya dengan seorang diplomat, pengalamannya mewarisi Alzheimer dari ibunya, dan pengalamannya dengan penyakit kanker.
Meskipun hampir semua karyanya merupakan pengalaman pribadi, namun kemampuan menulisnya menjadikan karyanya universal, sehingga pada karya-karyanya tergambar sangat menarik tentang wanita di abad 20 dan 21.
Hingga pendidikan menengah, ia menempuh pendidikan di sekolah Katolik. Setelah itu ia menempuh pendidikan tinggi di University of Rouen pada bidang Sastra.
Baca juga : Defisit Kebaikan Sejak ‘Pendidikan Dasar’
Selepas dari sana ia juga melanjutkan pendidikan di Unifersity of Bordeaux. Di universitas ini, ia mengambil sertifikasi untuk mengajar di sekolah menengah.
Oleh karena itu, selain menekuni karier menulis, ia juga menekuni karier sebagai guru Bahasa Perancis di sekolah menengah di Annecy, Perancis.
Pada umumnya, karya-karyanya bermula dari catatan harian yang ia olah kembali menjadi memoar berkat keahliannya menulis.
Dalam sejarah Hadiah Nobel, Annie Ernaux adalah wanita ke-17 peraih Nobel Sastra yang telah dianugerahkan kepada 119 penulis, sejak hadiah itu diberikan tahun 1901. Selain itu, Annie adalah guru sekolah menengah pertama peraih hadiah Nobel Sastra.
Sebelum memperoleh hadiah Nobel, pada tahun 2019 Annie pernah mendapatkan nominasi Internasional Booker Prize. Meskipun demikian, ia menuturkan, awal kariernya sebagai penulis bukanlah hal yang mudah.
Di awal karyanya, pada tahun 1974, bukunya yang pertama Les Armoires Vides, selain ditolak penerbit, pada awalnya menurut Annie bukunya tidak laku di pasar. Namun pada tahun 1990, setelah karyanya tersebut terbit dalam Bahasa Inggris dengan judul Cleaned Out, ia mulai dikenal.
Baca juga : 90 Persen Murid Kelas XII Memperoleh Skor Buruk Dalam Try Out Tes Skolastik?
Setahun kemudian (1991), buku berikutnya yang berjudul Passion Simple, menjadi buku terlaris di Perancis. Karya ini menggambarkan perselingkuhan obsesifnya dengan seorang diplomat yang sudah menikah.
Dua buku berikutnya, yakni Man’s Place dan Woman’s Story yang ditulis pada tahun 1990-an juga dianggap sebagai karya klasik kontemporer Perancis.
Kini, setelah menulis lebih dari 20 buku, Annie Ernaux memenangkan hadial Nobel Sastra tahun 2022. Bagi Annie, hadiah Nobel merupakan kehormatan sekaligus tanggung jawab yang besar baginya.
Karena kemenangan ini, Annie memperoleh hadiah uang sebesar 10 juta krown Swedia, atau setara dengan Rp 13,7 milyar.
Mudah-mudahan kisah Annie Ernaux ini menginspirasi guru di Indonesia untuk terus berkarya, selain mendidik juga menulis.
Foto : The New Yorker
[…] Baca juga: Selain Penulis, Profesi Peraih Nobel Sastra Tahun 2022 Adalah Guru […]
[…] Baca juga : Selain Penulis, Profesi Peraih Nobel Sastra Tahun 2022 Adalah Guru […]