Meskipun Ada Virus Hepatitis, Orang Tua Tidak Perlu Panik, Terus Mendukung PTM

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Belum juga sungguh bernapas lega karena belum mereda status pandemi Covid-19, kini muncul gejala hepatitis akut misterius di beberapa daerah. Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmisi menyebutkan saat ini terdapat 18 suspek dengan hepatitis akut bergejala berat di Indonesia.

Ia menjelsakan bahwa dari kasus yang ada, hingga kini gejala hepatitis akut baru muncul 90% pada anak usia 1 bulan hingga 16 tahun.

Dokter Siti Nadia mengatakan, meskipun belum semua daerah di Indonesia menemukan kasus hepatitis dengan gejala berat, namun dari sisi surveilans, di beberapa daerah telah mengalami peningkatan sehingga semua pihak diharapkan waspada.

Dari data yang masuk hingga kini, belum ada kasus terkait orang dewasa. Situasi terkait ancaman virus hepatitis ini menjadi dilema baru yang mengkhawatirkan orang tua.

Terutama terkait keputusan Kementerian Pendidikan untuk menyelenggarakan pembelajaraan tatap muka 100 persen. Ini mendesak dilakukan untuk mengejar ketertinggalan learning loss selama Covid-19.

Terkait kekhawatiran ini, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudin memahami kekhawatiran orang tua tersebut. Namun, ia menghimbau agar orang tua tidak perlu terlampau panik lantaran menurut politisi partai golkar ini, cara penularan hepatitis akut berbeda, bukan seperti penularan Covid-19.

Baca juga : Nadiem Makarim Meluncurkan Kurikulum Merdeka. Apa Keunggulan Dan Karakteristiknya?

“Menurut saya, aspek kehati-hatian harus ditingkatkan namun tidak perlu panik. Sejauh ini, telah diketahui bahwa secara umum penularan hepatitis melalui oral, bukan melalui udara seperti Covid-19,” jelas Hetifah seperti dilansir Antaranews.com

Oleh karena itu, menurut politisi partai golkar ini, PTM masih dapat dilaksanakan selama protocol Kesehatan, kebersihan makan dan minum, termasuk kebersihan alat makan serta kebersihan tangan anak, dapat dijaga.

Sependapat dengan gagasan ini, komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti, mendorong pemerintah untuk terus menyelenggarakan PTM. Namun ia mengusulkan agar Mendikbudristek mengevaluasi kebijakan buka kantin sekolah saat PTM.

Menurut Retno, berdasarkan surat edaran sesjen  mendikbudristek yang membolehkan kantin dibuka pada saat PTM namun, pengunjung dibatasi hingga 75%, perlu ditinjau ulang. Menurutnya, makanan yang dijual, alat makan di kantin, proses pembayaran di kantin, dapat menjadi perantara penularan virus hepatitis.

Oleh karena itu, ia mendukung pelaksanaan PTM bahkan PTM 100% namun, menganjurkan agar anak membawa makanan dan minuman dari rumah, dan tidak membeli makan di luar rumah, termasuk di kantin.

Seperti dilansir pada laman Antaranews.com, untuk mencegah penularan virus hepatitis, Retno pun meminta dinas pendidikan bersama dinas kesehtan melakukan sosialisasi.

Baca juga : Jika Muncul Banyak Kasus Positif Covid-19 Pada Sekolah Pelaksana Pengajaran Tatap Muka Terbatas, Ini Kebijakannya.

Sosialisasi tersebut bertujuan agar orang tua dan warga sekolah memahami gejala awal hepatitis akut seperti mual, muntah, sakit perut, diare, disertai demam ringan, juga gejala hepatitis berat seperti kencing berwarna pekat layaknya air teh dan BAB berwarna putih pucat.

Ia juga berpesan kepada orang tua agar, cepat mengakses fasilitas pengobatan jika gejala-gejala tersebut dialami oleh anak. Selain itu, menurutnya orang tua pun harus membiasakan anak hidup bersih, termasuk cuci tangan sebelum makan.

Selain itu, kabar optimis dan melegakan datang dari Epidemiolog Universitas Gadjah Mada, Dr. Riris Andono Ahmad seperti dikutip oleh VOA. Menurut Riris, virus hepatitis tidak akan mewabah sebagaimana halnya Covid-19.

“Tingkat infeksinya tidak setinggi Covid-19 jadi kemungkinan ini tidak akan mewabah dengan cepat seperti Covid-19. Meskipun demikian kita perlu hati-hati karena sampai saat ini kita belum tahu mekanisme transmisinya,” ujar Riris.

Kita berharap informasi seperti ini menjadi pertimbangan orang tua murid sehingga, mereka terus memberi dukungan pada proses PTM, yang sekarang sedang berjalan. Dengan demikian kita boleh berharap dunia pendidikan segera pulih, seperti sebelum pandemi.

Foto: grid.id

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments