Depoedu.com – Pandemi covid-19 menjadi berkat terselubung bagi para pendiri dan pengelola platform aplikasi belajar online. Karena proses belajar di sekolah yang tadinya dilakukan secara tatap muka, harus dilakukan secara online.
Oleh karena itu, pengelola aplikasi belajar online kemudian ketiban rejeki karena digunakan oleh guru untuk memungkinkan proses belajar mengajar secara online. Belajar tatap muka memang tidak dilakukan, namun proses belajar terus berjalan.
Hasil survey terkait platform belajar selama pandemi
Lembaga arus Survey Indonesia (ASI) belum lama ini merilis hasil survey nasional terkait penggunaan platform belajar online dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Berdasarkan hasil survey tersebut, Google Classroom adalah platform yang paling sering digunakan selama masa pandemi oleh 26,1% murid dan guru. Dua platform berikutnya yang terbanyak digunakan adalah Ruang Guru sebanyak 17,1% dan Rumah Belajar sebanyak 15,2% pengguna.
Selain itu, platform lain yang juga digunakan dalam prosentase yang lebih kecil adalah Ayo Belajar sebesar 8,1%, Zenius 6,5%, Duolingo, Udemy, dan Birru, masing-masing sebesar 3,3%.
Kemudian pengguna dalam jumlah prosentase yang lebih kecil lagi ada platform sekolah.Mu 3,2%, Eduda System, Edmodo masing-masing sebesar 2,2%. Ada lagi platform dalam prosentase yang lebih kecil lagi yaitu Bahaso dan Aminin, dengan jumlah prosentase yang lebih kecil dengan prosentase pengguna di bawah 2,1%.
Baca Juga: Bagaimana Bangsa Yahudi Menyelenggarakan Pendidikan Dan Pengajaran Sains?
Platform di atas adalah platform yang memiliki fitur penghubung termasuk penyedia konten. Dalam praktek, agar PJJ dapat berjalan lebih intensif, para guru juga menggunakan aplikasi berbasis video call.
Terkait penggunaan aplikasi berbasis video call tersebut, survey ini menyajikan data bahwa aplikasi Zoom Meeting paling banyak digunakan yakni sebesar 57,2%, disusul Google Meet sebanyak 18,5%, Cisco Webex sebesar 8,3%, U Meet Me sebesar 5,0% dan terakhir Microsoft Teams sebanyak 2,0%.
Data ini menunjukkan bahwa kehadiran platform belajar menyebabkan PJJ dapat berjalan bahkan karena terpaksa guru telah menguasai keterampilan baru terkait teknologi penunjang proses belajar mengajar. Meskipun upaya untuk menguasai keterampilan ini sulit sekali dilakukan sebelum pandemi.
Baca Juga: Enam Bidang Teknologi Baru Yang Akan Mempengaruhi Karier Di Era Revolusi Industri 4.0
Muncul platform belajar online baru
Meskipun sudah sangat banyak platform belajar online telah digunakan oleh para pendidik seperti tergambar pada data di atas, kebutuhan akan platform belajar baru masih akan terus bermunculan seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Google misalnya, baru-baru ini meluncurkan Google Cloud Skills Boost, sebuah platform pembelajaran online baru. Platform ini akan bermanfaat dalam pengembangan keterampilan dan sertifikasi terkait keterampilan Google Cloud.
Inisiatif ini muncul karena Google melihat kebutuhan dan perkembangan transformasi digital ke arah teknologi komputasi awan. Teknologi ini masih sangat potensial berkembang, bahkan baru dimulai. Banyak perusahaan akan merebut peluang bisnis ini.
Ini akan membutuhkan SDM dalam jumlah besar yang memiliki keahlian dalam mengelola teknologi cloud, pengembang aplikasi, teknologi keamanan jaringan, dan arsitektur cloud.
Kurangnya SDM berkeahlian komputasi awan justru akan menghambat pertumbuhan layanan cloud dari perusahaan-perusahaan tersebut. Hal inilah yang membuat Google meluncurkan platform Google cloud skills boost.
Melalui platform ini Google menyasar pembekalan 40 juta SDM baru agar mereka memiliki keterampilan google cloud. Platform ini dikelola langsung oleh Google Cloud.
Baca Juga: Mutu Tenaga Kerja Indonesia, Revolusi Industri 4.0, Dan Antisipasi Lembaga Pendidikan
Melalui platform ini pengguna dapat mengakses materi pelatihan seperti bagaimana menggunakan Google Kubernetes Engine, cara mengerjakan Machine Learning, hingga persiapan Sertifikasi Arsitek Cloud Profesional.
Platform Google cloud Skills Boost akan memberikan akses ke lebih dari 700 lab praktek, kursus berbasis peran, badge keahlian, dan materi sertifikasi.
Saat ini konten yang tersedia pada platform ini masih menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang, namun bahasa lain termasuk Bahasa Indonesia akan segera menyusul. Selain itu akan ditambahkan fitur kursus berbasis video pada tahun 2022.
Saat ini telah terjadi pergeseran besar-besaran dari masyarakat industri ke masyarakat informasi. Itu berarti keahlian terkait teknologi cloud sangat diperlukan.
Oleh karena itu, kehadiran platform ini sangat penting dan perlu diperkenalkan pada murid di sekolah sekolah. Karena melalui platform ini, mereka dapat mengakses keahlian yang sangat dibutuhkan di masa depan.
Foto: healthcareitnews.com
[…] Baca juga: Ini Data Platform Belajar Online Selama Pandemi dan Platform Baru Belajar Online Teknologi Cloud dar… […]