Depoedu.com – Istilah “retret” dari bahasa Inggris “retreat” yang berarti “mundur”, atau “mundurnya”, atau “tempat pengasingan diri”. Istilah “retret yang banyak dikenal oleh umum diambil dari bahasa Perancis yang mempunyai makna yang sama, yaitu “La retraite”, artinya : pengunduran diri, menyepi, dan menjauhkan diri dari kesibukan sehari-hari. Dari istilah-istilah di atas maka dapat disimpulkan bahwa retret berarti mengundurkan diri, mengasingkan diri, menjauhkan diri dari kesibukan sehari-hari di suatu tempat yang tenang dan aman untuk secara khusus membaktikan diri dalam perenungan religius, jauh dari rutinitas sehari-hari.
Retret merupakan salah satu kegiatan rohani yang dilakukan oleh suatu agama untuk membina dan meningkatkan iman dalam diri setiap umat. Retret berarti mengundurkan diri, menyendiri, menyepi, menjauhkan diri dari kesibukan sehari-hari, meninggalkan dunia ramai. Dalam retret banyak rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan teratur dalam bidang rohani seperti berdoa, pemeriksaan batin, mengadakan refleksi, membuat renungan, bermeditasi.
Dalam retret para siswa mendapat keheningan sehingga dalam keheningan dapat merasakan kelegaan.Sekolah Sang Timur Karang Tengah sebagai institusi pendidikan Katolik memahami pentingnya integrasi iman Katolik dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Untuk itu Sekolah mengadakan Retret bagi seluruh siswa-siswi kelas enam SD guna membina kerohanian siswa-siswi sejak dini.
Tema ret-ret adalah Aku Dicintai Tuhan dan Sesama. Retret ini dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan senin – rabu, 25 – 27 November 2019, sedangkan gelombang kedua rabu- jumat, 27 – 29 November 2019. Anak-anak didampingi empat guru pendamping dan dipandu oleh Suster Veronika PIJ dan Suster Celine PIJ. Kegiatan diisi dengan kerja kelompok, perenungan pribadi, ibadat, kerja kelompok, dan permainan. Anak-anak mengikuti acara dengan sangat senang dan antusias.
Hasil yang diharapkan muncul setelah melaksanakan kegiatan retret yaitu : Pertama para siswa/i mampu mengenal dan menerima diri dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Kedua mampu menemukan identitas diri, memiliki gambaran diri yang sehat dan mempunyai kepercayaan diri serta harga diri yang seimbang. Ketiga mampu mengenal, mengolah dan mengarahkan segala perasaan hati yang positif dan negative yang muncul dalam hati mereka. Empat mampu mengenal dan mengembangkan motivasi, cita-cita dan idealism hidup. Lima mampu mengenal dan mengembangkan potensi diri secara maksimal dan ke arah yang tepat.
Di Wisma Cikanyere milik para Suster Sang Timur para siswa melakukan semua aktivitas tanpa menggunakan handphone karena semua barang-barang elektronik dikumpulkan. Semua menjalankan kegiatan dengan penuh gembira dan terkadang bersenang-senang pada acara dan sesi games. Banyak sesi-sesi yang dapat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, terutama sesi orang tua dan anak. Saat sesi itu banyak dari siswa yang mengeluarkan air mata karena perjuangan orang tua untuk anak-anaknya.
Kegitan hari pertama sampai hari ketiga berjalan dengan lancar karena 4 komitmen, yaitu keheningan, keterbukaan, kerjasama, dan kedisiplinan. Dengan sesi-sesi yang diberikan membuat anak-anak sadar akan kehidupan di dunia ini dan tanggungjawab masing-masing. Anak-anak diharapkan semakin dewasa dan selalu bersyukur.
[…] Baca Juga: Aku Dicintai Tuhan dan Sesama […]