Mengenali dan Menyikapi Miskonsepsi pada Siswa

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Miskonsepsi menunjuk pada suatu konsep yang diterima secara berbeda, tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang dirumuskan oleh para pakar di bidang itu. Menurut Suparno (2013), dan melalui sejumlah penelitian, ditemukan bahwa siswa telah mempunyai miskonsepsi sebelum mereka memperoleh pengetahuan formal.

Dari sini tampak bahwa pengalaman-pengalaman siswa dengan konsep-konsep sebelum pembelajaran formal di kelas, sangat mewarnai konsepsinya. Terkait miskonsepsi, Driver (1985) mengemukakan tiga hal yang mestinya diketahui guru sebelum masuk ke kelas, yakni sebagai berikut.

  1. Miskonsepsi bersifat pribadi

Bila dalam suatu kelas siswa disuruh menulis tentang percobaan yang sama (misalnya, demonstrasi guru), mereka memberikan beragam interpretasi. Setiap siswa “melihat” dan menginterpretasikan eksperimen itu menurut caranya sendiri. Satiap siswa mengonstruksikan kebermaknaannya sendiri.

  1. Miskonsepsi memiliki sifat yang stabil

Kerap kali terlihat bahwa gagasan siswa yang berbeda dengan gagasan ilmiah ini tetap dipertahankan siswa, walaupun guru sudah berusaha memberikan suatu kenyataan yang berlawanan.

  1. Bila menyangkut koherensi, siswa tidak merasa butuh pandangan yang koheren sebab interpretasi dan prediksi tentang peristiwa-peristiwa alam praktis kelihatannya cukup memuaskan. Kebutuhan akan koherensi dan kriteria untuk koherensi menurut persepsi siswa tidak sama dengan yang dipersepsi ilmuwan.

Pemahaman terhadap tiga hal pokok terkait miskonsepsi pada siswa seperti tersebut di atas diharapkan dapat menjadi bantuan bagi guru untuk mampu mengenali miskonsepsi siswa sejak dini.

Penyebab Miskonsepsi pada Siswa

Menurut Suparno (2013: 29) secara garis besar, penyebab miskonsepsi dapat diringkas dalam lima kelompok.

  1. Penyebab yang berasal dari siswa

Penyebab ini terdiri dari berbagai hal, seperti prakonsepsi awal, kemampuan, tahap perkembangan, minat, cara berpikir, dan teman lain.

  1. Penyebab yang berasal dari guru

Dapat berupa ketidakmampuan guru, kurangnya penguasaan bahan, cara mengajar yang tidak tepat, atau sikap guru yang kurang baik dalam berelasi dengan siswa.

  1. Penyebab yang berasal dari buku teks

Biasanya disebabkan karena penjelasan atau uraian yang tidak tepat atau salah dalam buku yang digunakan sebagai sumber belajar.

  1. Penyebab yang berasal dari konteks

Dalam hal ini. miskonsepsi yang terjadi disebabkan oleh faktor budaya, agama, dan bahasan sehari-hari.

  1. Metode mengajar

Metode yang digunakan dalam mengajar bisa menjadi penyebab miskosepsi bila hanya menekankan kebenaran dari satu segi.

Demikian lima hal pokok terkait penyebab minskonsepsi yang seharusnya diketahui guru. Ini penting, mengingat miskonsepsi siswa bisa sangat sulit diubah, sebelum konsep yang baru benar-benar masuk akal baginya, dan sanggup mengganti konsepsi yang sudah ada padanya. (Foto: rijal09.com)

*Penulis adalah Ketua Ikatan Guru Indonesia Cabang Flores Timur

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments