Depoedu.com – Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan wacana Presiden Jokowi untuk menggaet menteri milenial kedalam jajaran kabinet barunya. Hal tersebut diisyaratkan Jokowi dalam beberapa kesempatan, salah satunya wawancara dengan harian Kompas pada 1 Juli yang lalu. Istilah menteri milenial sendiri merujuk pada kandidat yang berasal dari generasi milenial atau berusia 20-an hingga 30-an tahun.
Menanggapi hal ini, warganet menunjukan antusiasme melalui komentar-komentar positif di media sosial, bahkan mengusulkan sejumlah nominasi. Diantara nama-nama yang muncul, Audrey Yu Jian Hui menjadi salah satu yang ramai diperbincangkan.
Pada tahun 2017, nama diatas sempat beken ketika dinobatkan sebagai salah satu dari 72 ikon berprestasi Indonesia pilihan UKP-PIP. Dikenal nasionalis dan jenius, Audrey diusung melalui beberapa unggahan di media sosial, diantaranya oleh akun Twitter dengan nama Aditya Wisnu dan akun Facebook dengan nama Wahyu Sutopo. Unggahan-unggahan inilah yang kemudian menjadi viral dan memunculkan spekulasi tentang masuknya Audrey kedalam jajaran kabinet milenial Jokowi untuk periode mendatang.
Disamping besarnya simpati yang ditunjukan publik, penting untuk tidak mengabaikan sejauh mana Audrey mampu memenuhi kriteria yang dituntut dari seorang menteri. Apalagi, di usia yang baru menginjak 31 tahun, pengalaman yang dimiliki perempuan asli Surabaya tersebut masih terbilang minim untuk jabatan selevel itu.
Hal pertama yang harus diakui dari sosok Audrey adalah nasionalisme yang dimilikinya. Hal ini tercermin dalam kedua buku yang ia tulis, yaitu Mellow Yellow Drama, dimana ia mencurahkan keinginannya untuk mengabdi pada Indonesia, serta Mencari Sila Kelima, dimana ia menuangkan pemikirannya tentang Pancasila dan implementasinya. Tidak hanya itu, Audrey juga pernah mendaftar ke ABRI pada saat usianya 17 tahun, walaupun ditolak.
Dari segi kompetensi, pencapaian Audrey di bidang dan kelompok usianya, sulit untuk disamai oleh kandidat-kandidat lain. Berkat kejeniusannya, Audrey berhasil memperoleh gelar S1 untuk ilmu fisika murni dari College of William and Mary dengan status sebagai lulusan terbaik. Hebatnya lagi, ia mampu lulus dalam waktu 2 tahun, atau saat dirinya berusia 16 tahun. Menurut keterangan sang ayah, Budi Loekito, Audrey kini tengah menempuh pendidikan S2 di Amerika Serikat.
Selain sains, Audrey juga memiliki passion dan sejumlah prestasi di bidang bahasa. Pernah menjadi penterjemah untuk PBB dan bekerja sebagai guru di sejumlah institusi pendidikan di Tiongkok, ia diketahui menguasai setidaknya empat bahasa asing, yaitu Inggris, Mandarin, Rusia dan Perancis.
Terlepas dari keraguan akan pengalaman yang dimilikinya, Audrey jelas memiliki segudang potensi untuk menjadi menteri masa depan Indonesia, khususnya mendikbud atau menristekdikti. Soal kapan, biarlah Jokowi dan presiden-presiden selanjutnya yang menentukan, sesuai kebutuhan negara. Sementara itu, masyarakat perlu mengambil peran dengan terus menyuarakan dukungan dan apresiasi kepada Audrey dan pemuda-pemudi terbaik Indonesia lainnya. Satu yang perlu diingat, setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk mengabdi kepada Indonesia, terlepas dari usia, tingkat pendidikan, serta afiliasi dengan kelompok etnis atau agama manapun. (Foto: riausky.com)
[…] Siapakah Audrey Yu yg disebut-sebut akan jadi Mentri Milenial? […]
[…] Baca Juga: Siapakah Audrey Yu yg disebut-sebut akan jadi Mentri Milenial? […]