Depoedu.com – Tulisan ini merupakan peringatan dan pesan untuk diri penulis yang 3 tahun lagi akan pensiun. Sementara itu, penulis masih mempunyai seorang anak ( anak onus!) yang masih berada di SD.
Masa pensiun dari suatu pekerjaan di perusahaan, lembaga, atau organisasi bagi sebagian besar orang merupakan suatu masa yang sangat menakutkan dan menghantui. Beberapa orang merasa pada saat masih bekerja dan menjelang akan diakhirinya hubungan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku di tempat bekerja membuat resah dan galau.
Yang jelas membuat orang yang menjelang pensiun resah adalah, pekerja akan mengalami penurunan pendapatan yang sangat tajam sementara kebutuhan untuk memenuhi perekonomian semakin meningkat. Bahkan kebutuhan bisa melebihi pendapatan yang berasal dari gaji disaat masih bekerja. Hal ini disebabkan kebiasaan dan gaya hidup masih seperti saat mendapat gaji penuh.
Di sisi lain, nilai nominal yang dipergunakan untuk membayar harga barang kebutuhan, tidak lagi sesuai sehingga memerlukan penambahan nilai nominal, sementara selain kebutuhan pokok seperti perawatan kesehatan atau pembelian obat-obatan meningkat, belum lagi bila ada anak yang masih harus dibiayai pendidikannya. Makin runyamlah masa pensiun kita.
Paling tidak dalam jangka waktu 5 tahun menjelang pensiun, PNS atau non-PNS khususnya guru harus segera menyiapkan mental spiritual, dan finansial untuk menjalani hidup di masa pensiun. Mau-tidak mau pensiunan harus menyiapkan kebutuhan finansial.
Selagi masih aktif berkarya dan punya peluang halal untuk mendapatkan uang, akan lebih baik jika para guru dapat menyisihkannya untuk menabung. Namun, saya dan Anda tentu akan berteriak: Mana cukup! Namun, cukup dan tidak cukup bukan orang lain yang memutuskan. Diri kita yang memutuskan bahwa uang kita cukup untuk ditabung. Ada beberapa guru yang cerdas dan bergabung dengan lembaga keuangan yang bonafide dan valid tentu saja. Jangan sampai seperti pengalaman beberapa orang guru yang menginvestasikan uangnya di lembaga keuangan yang bodong. Akhirnya tambah tragislah nasib kita pendidik dengan tanpa tanda jasa ini. Sudah gaji kecil, investasi ditipu orang!
Bagaimana mempersiapkan diri menjelang berakhirnya masa aktif kerja Anda sebagai seorang guru? Pensiun adalah akhir perjalanan karier seorang karyawan dan juga guru, dan selanjutnya adalah masa menikmati sisa hidup dengan jerih payah selama bekerja. Sebelum itu terjadi, cek terlebih dahulu ya kesiapan Anda mulai saat ini.
Menurut teorinya di bawah ini langkah mempersiapkan pensiun:
#1 Kelola Utang Anda
Hampir setiap guru tak terlepas dari kewajiban melunasi utang. Jika Anda salah satunya, pastikan bahwa utang tersebut berakhir jauh-jauh hari sebelum pensiun tiba. Cara yang yang paling mudah untuk memulainya yaitu dengan melunasi semua tagihan kartu kredit Anda. Jika tidak memungkinkan, setidaknya Anda bisa meminimalkan tumpukan utang tersebut.
Jika segala tagihan kartu kredit telah lunas, sekarang saatnya Anda mengeliminasi pembayaran mobil. Termasuk diantaranya dengan pembelian seperangkat spare part seperti ban yang berkualitas baik. Dengan memiliki ban atau sparepart yang tidak mudah rusak, Anda tidak akan sering mengeluarkan biaya untuk mengganti ban atau spare part baru secara berkala. Selanjutnya, selesaikan pembayaran kebutuhan rumah Anda. Khususnya untuk pembayaran cicilan rumah. Hal ini akan membutuhkan dana yang besar sehingga Anda harus memastikan bawa Anda dituntut untuk dapat mengelola pendapatan tetap Anda sebaik mungkin.
#2 Ciptakan Dana Darurat
Anda telah bersiap akan membayar segala nota tagihan dan beraneka macam kebutuhan hidup. Jangan sampai Anda melupakan bahwa kebutuhan lain bisa datang secara tiba-tiba. Misalnya saja saat mobil/kendaraan Anda rusak, tentu Anda tidak merencanakan sebelumnya, bukan? Inilah yang dinamakan kebutuhan tak terduga sehingga Anda juga harus menyiapkan dana darurat. Karena biaya perbaikan mahal, pastikan bahwa dana darurat yang tersedia dalam jumlah besar. Apalagi masih terdapat banyak kemungkinan terjadi hal-hal lainnya yang juga membutuhkan biaya besar, tentu Anda harus mempersiapkan dana untuk menutup kebutuhan tersebut.
#3 Persiapkan Pembiayaan Medis
Hampir serupa dengan dana darurat, pembiayaan medis juga membutuhkan perhatian serius dan tak dapat ditawar. Maka dari itu, penting untuk mengevaluasi bagaimana kondisi kesehatan Anda dan beri perhatian khusus pada masalah-masalah kesehatan yang Anda derita. Caranya yaitu dengan menyiapkan dana untuk menutup pembiayaan kesehatan. Jika Anda tidak yakin bagaimana harus membayar biaya kesehatan selama pensiun, tabungan simpanan kesehatan bisa Anda manfaatkan.
Tentunya, Anda wajib merencanakan pendanaan untuk kesehatan di masa mendatang untuk mensiasati mahalnya biaya berobat. Selain itu, Anda mempertimbangkan asuransi jiwa jangka panjang. Pasalnya, tak seorang pun yang dapat menghindari kemungkinan sulitnya memenuhi kebutuhan medis di masa mendatang. Para guru biasanya sudah terdaftar pada asuransi kesehatan, semisal BPJS. Hal itu akan banyak membantu.
#4 Buatlah Perencanaan
Semasa menjadi guru, Anda disibukkan dengan berbagai kegiatan, baik kegiatan sekolah maupun luar sekolah. Bisa dikatakan masa-masa sebelum pensiun penuh dengan berbagai aktivitas yang menjenuhkan sekaligus menyenangkan. Menjelang pensiun, tak akan ada banyak yang bisa Anda lakukan. Berbagai kegiatan dan kegemaran yang mengisi waktu-waktu Anda dulu akan jarang Anda lakukan di usia pensiun. Tentu membosankan jika hari-hari pensiun tidak disibukkan dengan aktivitas. Maka dari itu, dibutuhkan perencanaan kegiatan di masa pensiun agar Anda tidak bosan dan kesepian.
Sebagaimana keharusan Anda untuk merencanakan pensiun dalam keuangan, Anda juga perlu merencanakan pensiun dalam aspek mental dan sosial. Masih terbuka kesempatan kuliah untuk mengambil jenjang pendidikan sarjana, magister atau doktor sesuai dengan minat Anda. Selain itu, Anda juga dapat menjadi relawan yang bermanfaat secara sosial di lingkungan sekitar Anda. Bahkan Anda masih memungkinkan untuk bekerja paruh waktu. Tidak hanya akan menambah pemasukan tetapi juga membuat Anda bersosialisasi dengan orang lain.
#5 Lakukan Percobaan Pensiun
Tahun-tahun menjelang pensiun merupakan masa percobaan untuk pensiun. Tujuan adanya masa percobaan pensiun ini yaitu untuk melihat apakah pensiun yang sebenarnya sesuai dengan pensiun yang Anda impikan. Dalam hal ini, Anda seharusnya memikirkan ide-ide cemerlang tentang seberapa banyak uang yang akan masuk ke kantong Anda dan seberapa banyak uang yang akan Anda habiskan. Jika Anda meraih tahun-tahun yang gemilang sebelum meraih target simpanan Anda, Anda perlu sebuah strategi yang akan menjamin kapasitas Anda untuk pensiun.
Untuk menguji kesanggupan pensiun Anda, inilah waktu yang tepat untuk memulai hidup seolah-olah Anda telah pensiun. Berhentilah menggunakan kartu kredit dan membayar semua tagihan dalam bentuk tunai selama beberapa bulan. Ini adalah cara yang tepat untuk mengkalkulasikan seberapa banyak uang yang akan Anda anggarkan. Jika dompet Anda telah kosong, itu artinya Anda kehabisan uang. Jika Anda kehabisan uang sebelum melunasi tagihan, Anda harus bekerja keras untuk menyelesaikan persoalan tagihan ini.
Nah, begitu langkah teori yang saya dapatkan dari berbagai sumber. Teorinya sih mudah ya Ibu/Bapak. Namun, kenyataan saat menjalaninya itu perlu perjuangan. Kalau saya menganggapnya sebagai sebuah tantangan (challenge). Karena itu menghadapinya kita menjadi ‘seru-seru, asyik sedap gimana gitu!”
Kepada para guru yang seusia dengan saya (oversex = over seket- lebih dari lima puluh tahun), selamat menghadapi the new challenge in real game and in real life! (Oleh: Ch. Enung Martina / Foto: bisnisukm.com)