Depoedu.com-Saat ini, suka atau tidak suka kemajuan teknologi sudah tidak bisa kita bendung lagi. Teknologi informasi dan computer merubah banyak dimensi kehidupan manusia. Cara pandang dan cara bertindak kebanyakan orang pun berubah seiring dengan berbagai kemajuan itu.
Pada akhir tulisan “Jangan Mau Kalah Sama Robot” saya menulis bahwa “Bukan soal kalah menang, yang paling penting adalah bagaimana kita menyiapkan diri untuk menghadapi era system computer yang memiliki kecerdasan melampaui AGI”.
Saat ini berbagai perangkat teknologi informasi yang dibekali dengan hanya Artificial Intelligence saja sudah sedemikian merubah banyak dimensi kehidupan manusia, apalagi jika nanti semakin berkembang menuju Artificial General Intelligence (AGI) atau bahkan lebih?
Artificial Intelligence pada berbagai perangkat teknologi modern memungkinkan robot-robot tersebut melakukan tugas-tugas dalam parameter logika yang input padanya secara sempurna. Diluar skecario logika itu robot belum bisa melakukannya.
Kedepan bukan soal mengungguli teknologi, yang paling mungkin adalah menyesuaikan diri dan bersinergi dengan berbagai teknologi maju itu untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
Namun untuk dapat bersinergi dengan berbagai kemajuan teknologi kita butuh membekali diri dengan berbagai keahlian. Tulisan ini lebih pada asumsi bahwa kita baru bisa pada taraf pemakai dari berbagai teknologi maju tersebut.
Baca juga : Matematika Menyenangkan Bukan Solusi
Jika saat ini Anda adalah pencipta teknologi maju, tentu tulisan ini tidak cocok untuk Anda.
Tidak hanya sebatas sebagai pengguna, terutama bagaimana kita menyiapkan diri untuk menghadapi berbagai lompatan kemajuan yang tidak terbayangkan kedepan.
Berikut persiapan-persiapan yang bisa kita lakukan menyongsong era sinergi dengan berbagai kemajuan teknologi.
Pertama; Fokus untuk memperdalam pengetahuan yang diminati. Apapun passion Anda,pelajari dan perdalam itu secara total.
Pastikan bahwa Anda mendorong diri mencapai hal terbaik dalam setiap pegukuran terhadap apa yang Anda minati. Minimal untuk sesuatu yang menjadi passion, Anda tidak kalah dari robot.
Robot hanya melakukan hal-hal sesuai dengan parameter program yang diinput padanya. Untuk hal-hal itu robot pasti melakukannya secara sempurna. Pastikan bahwa pengetahuan Anda sama baiknya dengan apa yang dilakukan oleh robot.
Kedua; Pelajari semua keterampilan untuk mewujudkan passion Anda. Pengetahuan (knowledge) Anda yang sempurna tentang passion Anda tidak cukup. Pastikan bahwa Anda juga tahu bagaimana (know how) mewujudkan passion Anda.
Baca juga : Berikut Ini Topik Lain yang Harus Menjadi Bahasan Antara Orang Tua dengan Anak Sebelum Mereka Remaja
Dengan “know how” Anda dapat segera menyesuaikan diri dengan berbagai rintangan yang menghalangi fokus Anda pada passion Anda. Anda tahu meramu berbagai alternative, memperluas parameter Anda terhadap tantangan-tantangan baru.
Robot hanya mampu menjalankan tugas sesuai dengan scenario logika yang diiput padanya. Sementara kita memiliki scenario dan alternative yang tidak terbatas ketika menghadapi tantangan baru.
Ketiga; Miliki sikap yang tepat. Ini mengenai integritas, kesediaan untuk bekerjasama dengan semua orang, empati, menghargai perbedaan, sikap toleransi, daya tahan terhadap tekanan dan stress.
Semua soft skill ini yang menjadikan kita semakin manusiawai. Sesuatu yang tidak dimiliki oleh robot. Secanggih apapun robot tersebut.
Keempat; bersinergi dengan orang lain. Tatanan dunia hari ini adalah satu dunia tanpa sekat. Berbagai kemajuan teknologi telah membuka batas-batas geografis, bahkan ideologis. Artinya sudah tidak lagi ada halangan untuk bersinergi dengan siapa saja, dari belahan bumi manapun.
Sehebat apapun kita, tanpa orang lain kita bukan apa-apa. Sekecil apapun, kita butuh bantuan orang lain.
Lompatan-lompatan kemajuan tidak dapat dibendung. Teknologi-teknologi semakin canggih dihadirkan setiap hari. Kita tidak bisa menolaknya. Sebagai pengguna, yang paling mungkin adalah meyongsong hal ini. Era dimana kita bukan lagi hanya bersinergi dengan sesama manusia, melainkan juga sinergi dengan teknologi.
Foto: Universitas Tarumanegara
Tulisan ini pernah tayang di eposdigi.com, ditayangkan kembali dengan seizin penulis.
