Mengenal Lebih Dekat P5 Sistem Blok yang Digunakan oleh SMPK St. Isidorus Lewotala

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-SMPK St. Isidorus Lewotala adalah satu-satunya sekolah swasta di Kabupaten Flores Timur yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai Sekolah Penggerak Angkatan 3.

Sekolah ini, menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan cara yang tidak familiar. Sekolah ini mengaplikasikan P5 menerapkan sistem blok pada tema kearifan lokal di bawah judul, “Aku Cinta Tenun Ikat Lewolema.”

P5 Kearifan Lokal bertujuan untuk menjaga tradisi, menghargai kearifan lokal, dan memahami nilai-nilai lokal. Dalam P5 Kearifan Lokal, peserta didik diajak untuk mengenal bentuk dan fungsi kearifan lokal yang ada di wilayah mereka.

Beberapa bentuk kearifan lokal meliputi sastra lisan (pantun, cerita rakyat, peribahasa), tradisi, artefak budaya, produk kesenian, dan kerajinan.

Baca juga : Semarakkan HARDIKNAS 2024, SMPK St. Isidorus Lewotala Gelar Festival Seni

Melalui P5 Kearifan Lokal, peserta didik dapat memahami pentingnya saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung.

Sistem blok yang digunakan oleh SMPK St. Isidorus Lewotala pada P5 adalah salah satu sistem yang dianjurkan dalam Kurikulum Merdeka. Sistem ini mewajibkan guru dan murid melaksanakan P5 setiap hari sampai terpenuhinya jumlah jam pelajaran (JP). Biasanya jumlah jam yang diajurkan adalah 100 JP – 140 JP.

Kepala SMPK St. Isidorus Lewotala, Fransiskus Xaverius Berek, M. Pd., yang adalah salah satu Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia (IGI), ketika dihubungi via telepon selular membenarkan hal tersebut.

“SMPK St. Isidorus Lewotala, mulai 06 Mei 2024 hingga 31 Mei 2024 akan menerapkan P5 dengan sistem blok. Sistem ini dipilih karena dipandang mudah untuk diterapkan, khususnya untuk projek tenun ikat,”kata Frans menjelaskan.

“Ini berkaca pada penerapan P5 dengan topik yang sama pada semester lalu. Di mana, banyak sekali kendala yang ditemui ketika menggunakan sistem mingguan,” kata Frans lagi.

Baca juga : Kasus Murid SD Dianiaya Orang Tua Murid Menggambarkan Buruknya Tata Kelola Sekolah

Menurutnya, sistem ini membutuhkan kecermatan berkaitan dengan pembagian tugas juga alokasi waktu yang disiapkan setiap hari. Karena jika tidak dilakukan secara baik, maka akan berakibat pada gagalnya program.

Frans mengatakan, “pembagian tugas kepada setiap fasilitator secara jelas dan terperinci akan menentukan suksesnya program. Ditambah, pembagian waktu yang tepat pada setiap aktivitasnya.”

Lebih lanjut ia menuturkan, “Terdapat 4 langkah penting pada setiap aktivitasnya yakni: pengenalan, konstekstulisasi, aksi, dan rencana tindak lanjut. Keempat hal ini akan sangat menentukan ketercapaian kompetensi di akhir fase.”

Dengan informasi lengkap ini, sejauh pengetahuan kami, SMPK St. Isidorus Lewotala adalah satu-satunya sekolah di Kabupaten Flores Timur yang menggunakan sistem blok dalam pelaksanaan P5-nya.

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments