Bagaimana Orang Tua dan Guru Membentuk Kebiasaan Belajar Seorang Anak?

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Secara formal belajar adalah aktivitas yang paling sering kita lakukan. Bukan hanya ketika kita masih menyandang status sebagai pelajar. Setelah lulus sekolah di jenjang pendidikan yang tertinggi sekalipun, semua orang tetap dituntut untuk terus belajar.

Meskipun demikian, memiliki kebiasaan belajar yang baik, bukan hal yang mudah diwujudkan. Padahal, dengan memiliki kebiasaan belajar seorang akan lebih mudah mencapai keberhasilan dalam belajar tersebut.

Oleh karena itu, orang tua dan guru harusnya menjadikan pemilikan kebiasaan dan keterampilan belajar sebagai salah satu target dari proses pendampingan.  Sayangnya tidak banyak keluarga dan sekolah menargetkan pembentukan kebiasaan belajar tersebut, dalam proses belajar anak.

Pada kenyataanya, hampir semua keluarga dan sekolah, mencita-citakan hasil belajar yang baik bagi anak, tanpa mendorong upaya pembentukan kebiasaan belajar tersebut. Padahal, anak akan lebih efektif dan maksimal mencapai hasil belajar jika telah terbentuk kebiasaan belajar.

Menurut hemat saya, inilah satu ironi pengelolaan pendidikan kita. Guru dan orang tua, mendorong semua anak memperoleh hasil belajar terbaik, tanpa pernah berupaya membentuk kebiasaan dan keterampilan belajar pada anak.

Tulisan ini bermaksud mengusulkan pembentukan kebiasaan belajar menjadi sebuah agenda yang penting bagi semua keluarga dan sekolah, sebagai bagian yang sangat penting dari upaya pengembangan keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan.

Agenda semacam ini harusnya menjadi agenda yang sangat mendesak, bagi keluarga dan sekolah, karena kini ada sangat banyak faktor yang membuat aktivitas belajar menjadi teralihkan, karena sangat banyak aktivitas lain yang jauh lebih menarik perhatian anak.

Membentuk Kebiasaan Belajar

Menurut Deborah Reed, Profesor Psikologi Belajar dari Tennessee University, seperti dilansir pada laman theconversation, kebiasaan adalah perilaku yang secara teratur atau rutin dilakukan oleh seseorang sebagai hasil dari sebuah proses pembiasaan.

Menurut penelitian Deborah, kebiasaan memiliki tiga unsur penting yakni isyarat, rutinitas dan penghargaan. Untuk membentuk kebiasaan belajar, tiga unsur tersebut harus ada dalam proses belajar anak.

Oleh karena itu, menurut Deborah, empat hal berikut harus dilakukan untuk membuat kebiasaan belajar terbentuk yakni; 1) waktu yang ditetapkan untuk belajar setiap hari, 2) isyarat untuk memulai belajar, 3) lingkungan yang membantu untuk rutin belajar, 4) hadiah yang diperoleh setelah belajar.

Baca juga : Karena Ngobrol Di Kelas, Murid SMP Ini Dihukum Squat Jump 200 Kali Oleh Guru, Menyebabkan Ginjal Rusak

1.Menetapkan waktu belajar

Ini menyangkut waktu yang ditentukan untuk memulai belajar dan berapa lama belajar pada waktu yang ditentukan tersebut. Menetukan satu waktu untuk rutin belajar akan memudahkan anak untuk mengingat jadwal belajar tersebut.

Sedangkan untuk menentukan berapa lama proses belajar pada waktu yang ditentukan tersebut, Deborah menganjurkan untuk mengalikan tingkat kelas dengan 10 menit. Ini sudah mempertimbangkan kemampuan anak untuk konsentrasi dalam proses belajar.

Profesor Deborah mencontohkan, seorang anak kelas 3 berarti, anak tersebut membutuhkan lama waktu untuk belajar 30 menit. Sedangkan seorang anak kelas 8 membutuhkan waktu, 80 menit atau satu jam 20 menit untuk belajar. Lebih dari itu proses belajar menjadi tidak efektif.

Setelah 80 menit, seorang anak perlu jeda istirahat. Setelah itu, jika masih ada hal yang perlu dipelajari, anak biasa mengulang 80 menit kedua. Dia menganjurkan pengulangan satu kali sudah cukup. Itu akan lebih dari cukup jika rutinitas belajar tersebut terjadi setiap hari.

Menurut penelitiannya, jika lebih dari waktu tersebut, dapat menyebabkan stress yang dapat menggangu kebiasaan tidur yang sehat setelah proses belajar tersebut. Jadi pilihlah blok waktu di mana proses belajar tersebut dapat dilakukan, entah sore atau malam hari.

Proses pengulangan tersebut, akan membantu anak untuk mengulang informasi, membantu mengingat kembali dan mengintegrasikan hal yang dipelajari untuk meningkatkan kosa kata dan memperoleh pengertian yang baru.

  1. Isyarat untuk memulai

Setelah waktu belajar dan lama belajar ditentukan, seorang anak membutuhkan  pengingat untuk melakukan proses belajarnya. Bisa dengan menempelkan tulisan pengingat belajar tersebut di pintu kamar, di atas meja belajar atau dinding depan meja belajar.

Atau menyetel notifikasi di gadget untuk mengingatkan bahwa waktu belajar telah dimulai. Isyarat tersebut hendaknya diketahui juga oleh semua orang yang terkait dengan anak, sehingga dapat memberi dukungan dalam pelaksanaan jadwal tersebut, atau minimal tidak menggangu.

Proses ini banyak terjadi di rumah, oleh karena itu orang tua diharapkan membantu mengontrol dan memastikan proses tersebut berjalan.

  1. Ciptakan lingkungan belajar yang mendukung

Agar perhatian anak tidak teralihkan dari proses berlajar, tempat belajar harus dikondisikan agar kondusif untuk belajar. Di antaranya, anak harus belajar di meja belajar, bukan belajar sambil duduk di atas tempat tidur atau sambil berbaring.

Baca juga : Bocah SD Kelas 2 Ini Memiliki Banyak Uang Karena Jadi Bandar Judi Di Sekolahnya

Anak juga tidak duduk di depan TV atau hal lain yang berpotensi menggangu proses belajar tersebut berlangsung, misalnya ada orang sedang ngobrol di dekat tempat anak belajar.  Atau gangguan lain misalnya notifikasi dari gadget atau game.

Penelitian membuktikan bahwa otak manusia tidak dapat melakukan banyak tugas sekaligus dengan baik, apalagi jika salah satu yang dilakukan tersebut memerlukan konsentrasi lebih. Selain itu, membutuhkan waktu lebih lama untuk selesai.

  1. Hadiah pada diri sendiri

Setelah anak selesai menjalani rutinitas proses belajarnya, anak memilih salah satu hal yang ia senangi dia lakukan untuk menghadiahi diri. Main game kesukaannya, nonton film kesukaannya, atau chating dengan sahabatnya, minum ataupun makan makanan kesukaannya.

Bahkan dengan berjalannya waktu, menurut Deborah, proses belajar dapat menjadi hadiah tersendiri bagi anak, karena pengetahuan anak meningkat, anak menjadi lebih percaya diri dan lebih bahagia di sekolah.

Mengalami hal positif dari proses belajar,  akan membuat aktivitas belajar menjadi hadiah yang benar-benar membuat anak mengulang proses belajar tersebut secara otomatis. Ini juga berlaku ketika anak berada pada proses belajar yang sulit.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membetuk kebiasaan belajar?

Menurut Profesor Deborah, waktu yang dibutuhkan untuk membuat kebiasaan belajar seorang anak  berkisar antara 21 hari hingga beberapa bulan, tergantung pada beberapa faktor seperti usia anak dan dukungan dari orang tua, guru atau teman sebayanya.

Sebaiknya inisiatif ini dimulai oleh sekolah dengan dukungan penuh dari orang tua. Prosesnya sunguh-sungguh melibatkan anak. Sangat baik dimulai di SD kelas 4 setelah proses adaptasi belajar secara akademis dilakukan di sekolah dengan baik.

Jika proses ini dimulai di kelas 4 SD dengan dukungan dari orang tua, anak akan juga mendapat dukungan dari teman sebayanya. Karena pada umumnya teman sebaya anak SD adalah teman sekolahnya.

Dengan melibatkan anak dalam proses pembentukan kebiasaan belajar tersebut misalnya ketika menentukan jam belajarnya, menentukan hadiahnya, anak akan terlibat lebih penuh. Dan dengan dukungan yang baik dari orang tua, kebiasaan belajar akan lebih cepat terbentuk.

Jika kebiasaan ini dilanjutkan di tingkat berikutnya, di jenjang SMP, dan SMA, ini akan menjadi modal yang sangat penting untuk mencapai efektivitas belajar di sekolah, bahkan menjadi landasan untuk proses belajar sepanjang hayat, apalagi anak pun  menguasai keterampilan belajar dengan baik.

Keterampilan belajar akan menjadi hal penting lain yang harus menjadi perhatian sekolah, dalam upaya menangani proses belajar.  Selama ini orang tua dan guru, mengharapkan hasil belajar maksimal tetapi mengabaikan pembentukan kebiasaan belajar dan keterampilan belajar.

Foto: Aku Pintar

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments