Depoedu.com-Dalam Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa dana pendidikan adalah seluruh pengeluaran yang berupa sumber daya (input) baik berupa barang maupun berupa uang yang ditujukan untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar.
Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan Pendidikan di sekolah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelontorkan Rp 612 trilyun untuk anggaran pendidikan lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Sri Mulyani mengungkapkan tahun depan pemerintah akan fokus melakukan investasi di bidang sumber daya manusia (SDM).
“Pelaksanaan APBN 2023 yang nilainya Rp 3.061 trilyun terdiri dari berbagai belanja, baik belanja tadi fokus pertama memperbaiki kualitas SDM. Kalau kita lihat anggaran pendidikan Rp 612 trilyun sendiri,” ujar Sri Mulyani dalam Rapimnas Kadin 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/12).
Lebih jauh, ia juga mendukung reformasi pendidikan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidkan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sebab semakin mendekatkan pelajar kepada dunia industri.
Baca juga : Jika Elon Musk Berhasil, Enam Bulan Lagi, Orang Lumpuh Dapat Berjalan Dan Orang Buta Dapat Melihat
Para pelajar harus mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, semua sudah ada di mana-mana, dikenal dengan istilah Internet of Things (IoT).
Dunia Industri telah memperkenalkan teknologi produksi massal yang fleksibel, mesin akan beroperasi secara independen atau berkoordinasi dengan manusia, mengontrol proses produksi dengan melakukan sinkronisasi waktu dengan melakukan penyatuan dan penyesuaian produksi.
Salah satu karakteristik unik dari industri adalah pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence.
Berkembangnya era revolusi industri tentunya berdampak dalam dunia pendidikan. Era revolusi industri telah mengubah cara berpikir tentang pendidikan. Perubahan yang dibuat bukan hanya cara mengajar, namun yang terpenting adalah perubahan dalam perspektif konsep pendidikan itu sendiri.
Oleh karena itu, pengembangan kurikulum untuk saat ini dan masa depan harus melengkapi kemampuan siswa dalam dimensi pedagogik, keterampilan hidup, kemampuan untuk hidup bersama (kolaborasi) dan berpikir kritis dan kreatif.
Baca juga : Murid Kelas XII SMA, Catat Jadwal Seleksi Masuk PTN Untuk Jalur SNBP, SNBT, Dan Jalur Mandiri
Mengembangkan soft skill dan transversal skill, serta keterampilan tidak terlihat yang berguna dalam banyak situasi kerja seperti keterampilan interpersonal, hidup bersama, kemampuan menjadi warga negara yang berpikiran global, serta literasi media dan informasi.
Reformasi ini menurutnya harus terus didorong dan diberikan insentif, termasuk untuk riset dan pengembangan. “Saya juga mendukung reformasi yang dilakukan Kemendikbud di mana hubungan pendidikan dengan industri atau pelaku industri semakin dekat.
Di mana industri bisa jadi tempat sekolah bagi para mahasiswa, atau para siswa SMK, atau vokasional. Itu diberi insentif super deduction termasuk research and development,” ungkapnya.
Alokasi anggaran fungsi pendidikan mencerminkan upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang pendidikan. Pemerintah menyiapkan dana pendidikan karena merupakan tanggung jawab pemerintah agar anak-anak Indonesia bisa memperoleh akses pendidikan yang lebih baik.
Apalagi, pendidikan bagi seorang anak merupakan timeline jangka panjang. Pemerintah tentunya kita berharap bisa memberikan pendidikan yang terbaik.
Foto:okezone ekonomi
[…] Baca juga : Urgensi Dana Pendidikan Menjemput Era Industri […]