90 Persen Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia, Dinyatakan Tidak Sehat

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Dari total 3.128 perguruan tinggi swasta yang beroperasi di Indonesia, 90 persen dinyatakan tidak sehat. Hanya 10 persen perguruan tinggi swasta dinyatakan sehat.

Data ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf, seperti dilansir pada laman Kompas.com. Ia mengusulkan agar perguruan tinggi yang tidak sehat tersebut perlu di-merger oleh pemerintah.

Namun ia mengatakan bahwa upaya merger bukan hal yang mudah dilakukan, karena banyak perguruan tinggi swasta yang mengalami kondisi kesulitan dalam operasional.

Hal ini mengemuka dalam rapat dengar pendapat umum Panja Perguruan Tinggi Komisi X DPR RI. Hadir dalam rapat tersebut Prof. Thomas Suyatno, Prof. Erman Anam, mewakili kalangan perguruan tinggi swasta.

Lebih jauh, menurut Dede Yusuf ada tiga tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh perguruan tinggi swasta.

Pertama, bagaimana meningkatkan kualitas pengajaran melalui upaya manajemen mutu yang baik. Menurutnya, masalah mutu pengajaran menjadi masalah yang mendesak karena 72 persen mahasiswa Indonesia belajar di perguruan tinggi swasta.

Baca juga : Empat Hal Ini Salah, Namun Sering Dilakukan Orang Tua Terhadap Anak

Menurut Dede, hal tersebut terjadi karena kondisi dosen yang merupakan tulang punggung pengajaran, masih sangat memprihatinkan.

“Lihat saja datanya. Saat ini, sekitar 49 persen dosennya masih berpendidikan S1 dan hampir 50 persen dosennya berstatus tidak tetap karena berinduk pada lebih dari 2 organisasi,” jelasnya.

“Selain itu, masalah mutu pengajaran juga terkait masalah kesejahteraan dosen. Saat ini banyak dosen yang hanya mendapat honor Rp 1,5 juta per bulan,” lanjut Dede.

Kedua, masalah relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. Dede menilai, saat ini dunia industri membutuhkan banyak sarjana teknik untuk terjun ke manufaktur.

Hal ini tidak terpenuhi karena program setudy yang ditawarkan oleh banyak perguruan tinggi swasta adalah program setudy berbasis Ilmu-ilmu Sosial.

Ketiga, bagaimana mendorong perguruan tinggi swasta menjadi pusat keunggulan, selain pusat pengajaran. Saat ini, menurut Dede Yusuf, perguruan tinggi swasta  hanya menjadi pusat pengajaran.

Baca juga : Menjadi High Quality Fresh Graduate

Oleh karena itu, menurut Dede, perguruan tinggi swasta perlu didorong menjadi universitas riset yang mampu menghasilkan jurnal, paten dan hak kekayaan intelektual.

Dede Yusuf menegaskan bahwa pemerintah perlu membantu PTS untuk melakukan transformasi dalam rangka mengatasi atau memecahkan tiga masalah pokok ini. Apalagi saat ini terjadi kesenjangan yang sangat lebar antara PTS dan perguruan tinggi negeri (PTN).

“Saat ini terjadi kesenjangan yang sangat lebar antara PTS dan PTN. Ada dikotomi antara PTS dan PTN, misalnya terlihat dari pola belanja negara,” jelas Dede Yusuf.

“Saat ini pembinaan atau bantuan bagi PTS kurang dari 6 persen. Sementara itu, sisa anggaran sebesar 94 persen diberikan pada PTN,” lanjut Dede.

Menurut anggota DPR dari Partai Demokrat ini, dikotomi ini harusnya tidak terjadi, mengingat PTN dan PTS memiliki tanggung jawab yang sama dalam mendidik generasi muda.

Sebagai mitra pemerintah, PTN dan PTS harusnya mendapat perlakukan yang adil dari pemerintah. Oleh karenanya, ia menghimbau agar pemerintah mengakhiri dikotomi ini.

Foto:wanita medan

5 2 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca juga : 90 Persen Perguruan Tinggi Swasta Di Indonesia, Dinyatakan Tidak Sehat […]