Pengalaman Mahasiswa Muslim Indonesia, Menjalani Bulan Ramadhan di Amerika Serikat

DEPO Topik
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Meskipun menjalani Bulan Ramadhan di negara sekuler seperti Amerika Serikat namun mahasiswa Muslim Indonesia dapat menjalani kewajiban ibadah puasa dengan baik.

Selama Bulan Ramadhan, para mahasiswa dapat menjalani sholat lima waktu dengan baik. Mereka juga dapat  berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih di kampus tempat mereka belajar. Ini adalah pengalaman Imam Kurniawan, Ilham Nugroho, maupun Rifki Alfrianto mahasiswa muslim Indonesia di Amerika Serikat.

Ceritra Imam Kurniawan mahasiswa S2 jurusan Pekerja Sosial di New York University pada VOA bahwa jika ia sibuk mengerjakan tugas di kampus atau menghadiri kelas, maka ia dapat melakukan kewajiban keagamaannya di kampus.

Itu dapat ia lakukan karena New York University menyediakan tempat ibadah bagi mahasiswa dari berbagai agama. New York University bahkan memiliki Pusat Islam, dengan ruangan yang dapat digunakan untuk ibadah, oleh para mahasiswa Muslim.

Di ruangan tersebut, selama Bulan Ramadhan, para mahasiswa muslim dari berbagai negara dapat melakukan pengajian, ceramah agama, dilanjutkan dengan buka puasa Bersama.

“Ada adzan yang berkumandang menjelang sholat lima waktu dari ruangan Pusat Islam, dan Alhamdullillah di kampus benar-benar, seluruh keyakinan mahasiswa yang berbeda beda terakomodasi dengan baik dan tidak ada gangguan,” jelas Imam.

Pengalaman senada juga dialami oleh Ilham Nugroho. Mahasiswa muslim S2 jurusan Administrasi Publik di Cornell University di Ithaca, New York ini juga menyatakan senang karena semua komunitas religious diberi kesempatan untuk menjalankan kewajiban keagamaan masing-masing.

Baca juga : Keutamaan Dan Tanda-Tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar Di Bulan Ramadhan

Di Conell University, mahasiswa asal Bandung ini dapat menjalankan kewajiban agamanya selama bulan Ramadhan dengan baik karena di kampus ini tersedia Pusat Ibadah lintas agama.

Di tempat tersebut semua mahasiswa dapat menjalankan ibadah keagamaannya masing-masing, termasuk sholat Jumat dan Tarawih, sehingga alumni ITB ini dapat menjalankan ibadahnya tanpa harus keluar kampus.

Situasi akomodatif juga didapati di kampus George Mason University yang berlokasi di negara bagian Virginia. Kampus tempat kuliah mahasiswa S2 Teknik Sipil asal Indonesia, Rifki Alfrianto.

Di kampus ini, Rifki Alfrianto pun tidak mengalami kesulitan menjalani ibadah puasa sepanjang Bulan Ramadhan, lantaran tersedia fasilitas dan suasana yang kondusif untuk menunjangnya.

“Di universitas ini, di sekitar 3 atau 4 gedung, tersedia mushola kecil untuk mahasiswa muslim beribadah. Sedangkan untuk sholat Jumat disiapkan ruangan yang lebih besar untuk sholat Jumat,” jelas Rifki seperti dilansir pada laman VOA.

Selain akomodatif, universitas di Amerika Serikat juga menyediakan iklim kebebasan. Di antaranya hadir berbagai organisasi mahasiswa Muslim, untuk memberi dukungan pada mahasiswa Muslim.

Di kampus Cornell University misalnya, ada organisasi Muslim Education and Cultural Association atau MECA. Organisasi ini misalnya melakukan diskusi keagamaan setiap pekan, belajar menulis kaligrafi, melakukan kegiatan rekreasi, dan olah raga bersama.

Baca juga : Ajarkan Empat Hal Ini Agar Puasa Anak Di Bulan Ramadhan, Menjadi Ibadah

Selama Bulan Ramadhan, MECA juga menyelenggarakan acara buka puasa  dan dilanjutkan dengan sholat Tarawih bersama.

Selain MECA di Cornel University, di George Mason University ada Muslim Student Association yang anggotanya cukup besar. Organisasi ini didukung penuh oleh kampus. Kegiatannya di antaranya rutin melakukan kajian keagamaan dan ceramah rutin dengan mengundang penceramah dari luar.

Pada Bulan Ramadhan, organisasi ini aktif mengadakan buka puasa dan sholat maghrib bersama. Sebelum buka puasa, ada kajian dengan mengundang penceramah dari luar.  Karena kampus tidak dapat buka hingga malam sehingga masiswa pulan dan melanjutkan dengan solat terawih di mesjid.

Di New York University juga ada organisasi mahasiswa Muslim. Selama Bulan Ramadhan organisasi ini kerap menggelar acara buka puasa dan sholat Tarawih berjamaah. Acara ini juga dapat dihadiri oleh peserta dari luar.

Itulah pengalaman Imam Kurniawan, Ilham Nugroho, dan Rifki Alfrianto yang sedang melanjutkan setudy di Amerika Serikat. Tiga orang mahasiswa Muslim asal Indonesia ini, dapat menjalani ibadah puasa selama Bulan Ramadhan.

Mereka dapat menjalani kewajiban sebagai umat muslim karena meskipun Amerika Serikat adalah negara sekuler, namun dukungan dari universitas dan iklim kebebasan menyediakan ruang bagi iman mereka untuk bertumbuh. Itulah salah satu wujud dari berkah demokrasi.

Foto:voaindonesia.com

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments