Kurikulum Merdeka Belajar dan Relevansinya Bagi Guru

Info Sekolah
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Yayasan Karya Sang Timur mengadakan pelatihan Kurikulum Merdeka Belajar Jenjang SD kerjasama dengan LPMP Provinsi Jawa Tengah.  Senin, 4 April hingga Kamis, 7 April 2022.  Adapun pelatihan tersebut dihadiri kurang lebih 45 orang.

Peserta yang hadir tersebut terdiri dari pimpinan SDK Sang Timur Karang Tengah dan para guru yang mengajar di SDK serta SKH Sang Timur.  Bapak Drs. Sri Wasono Widodo M.Pd selaku praktisi Kurikulum Merdeka Belajar bertindak sebagai narasumber.

Bapak Widodo mengatakan, inti dari Kurikulum Merdeka adalah Merdeka Belajar. Konsep ini, dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Misalnya, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda, maka tolok ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama.

Kemudian anak juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak disukai. Kurikulum Prototipe akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah

Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi murid. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:

  1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil Pelajar Pancasila.
  2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Dalam paparannya Bapak Bapak Drs. Sri Wasono Widodo M.Pd, ia menjelaskan pula bahwa kebijakan Merdeka Belajar memberikan kemerdekaan pada unit pendidikan untuk berinovasi sesuai dengan budaya, kearifan lokal, sosio-ekonomi dan infranstruktur yang ada.

Baca juga : Paus Fransiskus Minta Maaf Atas Kekerasan Di Sekolah Katolik Pada Masa Lalu Di Kanada

“Setiap unit pendidikan diberikan kemerdekaan untuk berinovasi sesuai dengan budaya, kearifan lokal, sosio-ekonomi dan infranstruktur yang ada.” Bapak Widodo menambahkan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar mampu membentuk manusia berkarakter dan mampu menghargai perbedaan dan keunikan bangsa Indonesia.

“Melalui Kurikulum Merdeka Belajar diharapkan membentuk karakter peserta didik agar mampu menghargai keunika bangsa Indonesia,” tegasnya

Pelatihan kali ini disambut dengan antusias oleh para guru SDK Sang Timur dengan mengajukan berbagai pertanyaan. Narasumber menjawab setiap pertanyaan dari para guru dengan argumentasi yang dapat diterima.

Pelatihan kali ini diharapkan berguna sebagai bekal dan persiapan bagi para guru agar dikemudian hari menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar 2022.

Bapak Widodo dalam sharing juga menegaskan, saat ini sedikitnya sudah ada 2.500 sekolah atau 31,5 persen sekolah yang sudah menggunakan kurikulum merdeka ini. Kurikulum ini dipercaya membuat pembelajaran lebih sederhana, fokus, dan beban materi lebih ringan.

Meskipun tidak ada seleksi dalam proses pendaftaran untuk menerapkan Kurikulum Merdeka ini, sekolah yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka harus memenuhi beberapa kriteria pokok, yaitu memiliki minat dan komitmen menerapkan kurikulum Merdeka untuk memperbaiki pembelajaran.

Baca juga : Esensi Kurikulum Merdeka Menuju Kebebasan Belajar

Guru SDK Sang Timur Karang Tengah, Kota Tangerang, Ibu Marwati mengungkapkan dengan adanya Kurikulum Merdeka ia merasa guru sangat menghargai proses dan pencapaian siswa dalam belajar. “Guru lebih fleksibel untuk berkreasi dalam mengajar semaksimal mungkin,” tuturnya bersemangat.

Sementara itu, Ibu Triyati, guru Agama Katolik menyampaikan perubahan akan sangat terasa di sekolah jika kita menggunakan kurikulum ini.  Melalui Kurikulum Merdeka dirinya lebih berkesempatan mengetahui minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan siswa.

“Asesmen pembelajaran cukup efektif untuk membantu saya memetakan kebutuhan siswa. Saya sebagai guru dapat menyusun metode serta strategi pembelajaran yang sesuai minat dan profil siswa.”

Ditambah dengan pembelajaran kolaboratif berbentuk projek yang bertujuan untuk mengembangkan Profil Pelajar Pancasila melalui pengalaman belajar,” urai Triyati ketika berbincang seputar pengalamannya setelah mengikuti pelatihan ini.

Tak lupa, Triyati juga berpesan kepada rekan sejawatnya, “Kita harus sadar bahwa guru harus terus belajar dan berlatih agar semakin professional, kemampuan kita  akan terbentuk jika kita terus berlatih,” jelasnya.

“Semoga dengan penerapan Kurikulum Merdeka kita bisa memberikan fasilitas dan pengajaran yang sesuai kebutuhan siswa untuk mencetak Pelajar Pancasila yang mampu bersaing di masa depan.” kata Ibu Triyati.

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca juga : Kurikulum Merdeka Belajar Dan Relevansinya Bagi Guru […]

trackback

[…] Baca Juga: Kurikulum Merdeka Belajar Dan Relevansinya Bagi Guru […]