Nutrisi: Sumber Energi Listrik Otak

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Kita menyimpan informasi pada otak, tidak pada ginjal. Semua kita tentu mengamini pernyataan ini. Memahami cara kerja otak menyimpan dan mengelolah informasi yang masuk, akan sangat membantu setiap kita mempersiapkan masa depan generasi selanjutnya sejak awal. System saraf pusat; otak adalah computer paling canggih yang pernah ada. Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat, tempat diaturnya proses berpikir, berbahasa, emosi hingga hal alamiah tubuh lainnya semisal detak jantung, suhu tubuh dan proses bernafas.

Sejak di dalam kandungan, rata-rata 250 ribu sel otak akan menggandakan diri setiap menit. Dari triliunan sel otak, ketika lahir setiap kita sudah memiliki hingga 100 milyar sel neuron. Sel-sel neuron ini adalah pusat penyimpanan informasi yang berdiri sendiri. Neuron menyimpan informasi pada ribuan dendrit seperti cabang-cabang pohon. Setiap neuron memiliki 2000 hingga 20.000 dendrit. Sel-sel neuron inilah yang membentuk korteks. Korteks otak adalah pusat kecerdasa, bagian yang digunakan untuk menalar, berbicara, melihat, mendengar dan mencipta. Sayangnya kita tidak lagi mendapatkan sel-sel neuron ini setelah kita lahir.

Karena tahapan pembentukan neuron hanya terjadi seiring pertumbuhan janin maka kekurangan nutrisi selama masa kehamilan akan berakibat sangat fatal bagi perkembangan kecerdasan anak. Dalam keadaan ibu hamil kekurangan gizi, jumlah neuron anak yang dilahirkan bisa saja hanya separoh dari yang dimiliki oleh anak yang lahir dari ibu yang tercukupi gizinya.

Informasi-informasi yang ada di dalam neuron akan diteruskan ke sel neuron lain dan dari neuron ke sel tubuh lain melalui system listrik tubuh disepanjang aksonyang menyerupai kabel utama. Akson adalah jalur saraf yang mengirim pesan dengan cepat antar neuron dan dari neuron ke sel lain di seluruh tubuh kita. Kecepatan pertukaran informasi di dalam akson bisa mencapai 100 meter / detik. Ketika gelombang listrik otak ini mencapai ujung akson ia harus melewati sebuah celah penghubung – sinapsis – antar sel. Pada saat mencapai sinapsis gelombang listrik otak memicu reaksi kimia – neurotransmitter – yang menyeberangi sinapsis. Setelah melewati sinapsis rekasi kimia ini kembali menjadi gelombang listrik dan mengirim informasi sepanjang akson. Pertukaran elektris – kimiawi ini berlangsung terus menerus seumur hidup.

Otak memiliki setidaknya 70 neurotransmitter yang masing-masingnya dipengaruhi oleh asupan nutrisi. Diantaranya yaitu adrenalin dan endorphin. Kekurangan asupan nutrisi penting yang membentuk salah satu neurotransmitter ini bisa mengakibatkan kehilangan kemampuan otak merespon informasi di dalam dan antar sel. Para penderita penyakit Alzheimer pada orang tua disarankan untuk diet kaya letisin untuk membantu meningkatkan memori. Sekali lagi asupan nutrisi sangat berpengaruh terhadap kinerja otak dalam merespon setiap informasi yang diterima oleh semua indra kita.

Neuron bukan satu-satunya sel otak. Selain neuron kita juga memiliki 900 milyar sel glial. Setiap akson diselubungi oleh selaput mielin. Semakin baik mielin, semakin efisien pesan disampaikan antar sel-sel aktif. Seluruh system komunikasi ini dikelilingi oleh sel glial. Sel glial berfungsi untuk mengarahkan pembungkusan akson oleh mielin, dan umumnya memelihara sel saraf aktif. Sebagai penyelubung selaput mielin berperan sangat vital untuk menjaga agar informasi tidak bocor saat melewati akson. Dalam kasus tertentu kebocoran dalam akson mengakibatkan ketidaksesuaian dalam tahapan-tahapan pertumbuhan.

Jika setelah lahir bayi tidak diberi makanan dengan nutrisi yang cukup, maka pembentukan sel glial akan terhambat dan tidak memenuhi jumlah yang cukup. Pun oleh mielin, kekurangan nutrisi pada masa awal pertumbuhan menyebabkan jalur-jalur saraf di sekitar otak dan tubuh tidak akan diselubungi dengan efisien.

Tahapan-tahapan mielinasi sudah terjadi setelah saraf pusat terbentuk pada bulan pertama kehamilan dan masih terus berlangsung dalam masa-masa perkembangan setelah lahir. Proses ini berjalan berurutan. Biasanya dimulai dari yang paling dekat dengan system saraf pusat. Karenanya kita selalu lebih dulu bisa mengucapkan kata-kata kemudian berjalan. Akson yang mengirim pesan ke sel yang menguatkan jari kaki dan betis butuh waktu lebih lama dibandingkan ke sel-sel lidah dan pita suara.

Di dalam otak, tahapan milienasi-penuh berlangsung dari otak bagian belakang menuju kebagian depan otak. Karenanya setiap kita dalam keadaan pertumbuhan normal selalu lebih dulu bisa melihat sebelum berbicara.

Kecerdasan manusia sangat ditentukan oleh konektifitas antar neuron di dalam korteks otak kita. Semakin banyak dan intens koneksi antar neuron semakin baik neuron menyimpan informasi. Aktifitas interkoneksi antar sel otak dan antara sel otak dengan tubuh oleh system elektris – kimiawi tubuh membutuhkan energi yang besar yang berasal dari nutrisi yang sesuai.

Mengutip Brian dan Roberta Morgan dalam Brain Food “Pertumbuhan pada janin bayi dan balita sangat tergantung pada waktu. Jika tidak mendapatkan semua nutrisi penting yang dibutuhkan pada waktu-waktu tersebut, kerusakan atau pembentukan yang salah pada sel otak dapat terjadi – ini tidak dapat diperbaiki lagi. Seorang bayi yang tidak diberi makanan dengan baik selama masa pertumbuhan otaknya mungkin akan mengalami ketidakmampuan belajar yang berlangsung seumur hidupnya tidak peduli apapun yang dilakukan kemudian untuk memperbaiki kekurangan nutrisi tersebut” Revolusi Cara Belajar; hal:215.

*Inspirasi utama tulisan ini adalah buku : Revolusi Cara Belajar, oleh : Gordon Dryden dan Dr. Jeannette Vos. Penerbit Kaifa – Bandung. Tahun 2001

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments