Surat dari Adonara – September 2018

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Anakku

Seperti janji ayah, surat ayah kali ini ingin menegaskan kembali tentang ikatan yang erat antara keluarga besar seorang laki-laki dengan keluarga besar perempuan yang terbangun oleh sebab adanya perkawinan. Seperti yang dikatakan oleh Antropolog I.M Lewis bahwa perkawinan secaran langsung membangun hubungan yang tak berkesudahan antara keluarga laki-laki dan keluarga perempuan.

Benar, anakku. Bahwa ikatan kekeluargaan yang terbangun oleh karena perkawinan tidak berkesudahan. Begitu juga dengan kita orang Adonara.

Anakku.

Dalam siklus  hidup kita, dari sejak kelahiran hingga kematian ada demikian banyak ritual-ritual adat yang diyakini sebagai bagian dari nilai yang membentuk keseharian hidup kita. Salah satunya adalah ritual ohon hebo saat kematian. Ohon hebo adalah ritual penyucian. Ritual untuk membersihkan roh orang yang meninggal, dengan tujuan agar perjalananya menuju rumah abadi – lewo muren – dilapangkan, dijauhkan dari segala rintangan. Karena keyakinan kita bahwa hidup setelah kematian adalah kehidupan yang sebenarnya, maka ritual-ritual adat yang menyertai perjalanan menuju lewo muren itu adalah hal yang penting.

Bahwa ritual ohon hebo pada suatu peristiwa kematian bukan hanya menegaskan posisi penting seorang perempuan Adonara, ritual ini pada saat yang sama juga menegaskan ikatan yang erat antara keluarga yang meninggal dengan opu-nananya jika dia seorang laki-laki dan ikatan keluarga yang meninggal dengan naan-ama-nya jika yang meninggal adalah seorang perempuan yang sudah menikah.

Anakku.

Jika kelak nenekmu meninggal ritual ohon hebo untuk nenekmu adalah tanggungjawab opu nana ayah – keluarga dari nenekmu. Sama seperti jika salah seorang dari saudari ayah meninggal maka kitalah yang bertanggungjawab atas ritual ohon hebo ini.

Anakku.

Ayah juga ingin menegaskan bahwa ohon hebo oleh keluarga besar ibu adalah penegasan atas hubungan kekerabatan dengan keluarga besar pihak ibu. Dalam tatanan masyarakat kita yang patrilineal kita patut bersukur bahwa salah satu ritual penting ini menjadi hak dan tanggung jawab keluarga besar dari seorang ibu berasal. Artinya ohon hebo ini adalah juga merupakan ritual yang mengikat semakin erat hubungan antara seorang laki-laki Adonara yang patrilineal dengan keluarga besar ibunya. Bahwa peristiwa kematian tidak dapat memutus hubungan kekerabatan itu, justru sebalinya ia mengikat semakin erat hubungan kekeluargaan kita yang masih hidup.

Anakku

Peristiwa kematian bukan hanya memperkuat hubungan kekerabatan antara keluarga laki-laki dengan keluarga saudara ibunya, kematian juga mempererat hubungan kekerabatan antara peremuan-perempuan Adonara yang timbul dari alur perpindahan belis. Bala Rarane (kadang disebut rarane saja) adalah ritual penting dalam sebuah peristiwa kematian pada seorang perempuan yang sudah menikah. Rarane atau alur perjalanan / perpindahan gading sebagai belis mempererat hubungan kekeluargaan kita di Adonara.

Anakku

Uniknya bahwa ritual rarane saat kematian seorang perempuan Adonara yang telah menikah tidak hanya mempererat hubungan antara dua keluarga tapi tiga keluarga sekaligus. Bala rarane itu mempererat hubungan keluarga seorang perempuan Adonara yang meninggal dengan keluarga yang membayar belisnya juga sekaligus mempererat hubungan kekeluargaan dengan keluarga ipar perempuan yang belisnya dibayar dengan belis yang meninggal.

Anakku

Likat matan telo pada perkawinan juga ditegaskan oleh kewajiban rarane. Hal ini menunjukan bahwa belis bukan soal seorang laki-laki ‘membayar’ dengan gading untuk memperistri perempuan Adonara, tapi rarane mempertegas pemberian timbal balik yang sepadan antar keluarga yang meninggal. Hode liwo ata bala, hongen ata witi ne olune hala. Menerima pemberian berupa gading dan hewan ternak sebagai belis diikuti dengan memberi pakian yang jumlanya setara kepada keluarga pemberi pada saat pernikahan.

Dan olune hala (harafia berarti bukan perkara gampang) itu ditegaskan pada peristiwa kematian. Keluarga perempuan yang menerima belis memiliki kewajiban untuk mengikat lebih erat hubungan kekeluargaan dengan keluarga dari mana belis yang digunakan untuk membayaranya berasal.

Anakku

Rarane adalah kewajiban untuk mengikat tiga keluarga sekaligus. Keluarga darimana gading untuk membayar belis perempuan yang meninggal berasal, keluarga perempuan yang meninggal sekaligus keluarga perempuan yang belisnya dibayar dengan belis dari yang meinggal ini. Katakanlah perempuan Adonara bernama A saat menikah diberi belis berupa gading oleh keluarga suaminya dengan menggunakan belis saudari suaminya yang bernama B. Kemudian pada saat sudara laki-laki A menikah, untuk membayar mas kawin kepada iparnya yang bernama C, menggunakan belis si A maka ketika perempuan Adonara bernama A ini meninggal yang wajib memberi rarane adalah keluarga C kepada keluarga A yang meninggal untuk diberi kepada keluarga B.

A yang meninggal menjadi perantara C dengan B. Rarane pada saat kematian A mengikat semakin erat  kekeluargaan antara keluarga C dengan keluarga B.

Anakku.

Dalam siklus hidup kita orang Adonara, sejak lahir hingga berpulang ke koda kewokot – lewo tanah muren– alam kehidupan yang sebenarnya setelah mati – ada banyak ritual yang mengiringi siklus itu. Ritual – ritual ini adalah salah satu bentuk symbol dari nilai-nilai kehidupan yang kita anut di manapun kita berada. Nilai kekeluargaan yang ditegaskan oleh begitu banyak ritual itu  mengantar kita pada satu nilai luhur yaitu persamaan harkat dan martabat setiap manusia. Persamaan harkat dan martabat laki-laki maupun perempuan. Kita menyebut manusia sebagai ata diken. (ata diken secara harafia berarti orang baik) Artinya setiap manusia adalah orang baik. Dan kebetulan bahwa masyarakat Adonara yang patrilineal itu memiliki begitu banyak ritual yang sedemikian menghormati harkat dan martabat perempuan.

Anakku

Dimanapun ananda berada ingatlah selalu untuk memperlakukan dan menerima setiap orang sebagai manusia yang sama harkat dan martabatnya. Bahwa apapun identitas yang melekat pada sesorang tidak menjadikannya lebih atau kurang kehormatannya.

Perlakukan semua orang setara derajatnya bukan karena siapa mereka, itu menunjukan kehormatan dirimu. Kehormatan seorang ata diken Adonara. (Oleh: Senuken / Foto: fokussatu.com)

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments