Depoedu.com – Alumnarum Ursulae Sanctae Societas Internationalis atau AUSSI merupakan perkumpulan alumni sekolah-sekolah binaan Tarekat Ursulin sedunia. Para Suster Ursulin pertama yang tiba di Indonesia sejak tahun 1856, mengawali karya pelayanan pendidikannya di Noordwijk (sekarang Jl. Ir. H. Juanda – Jakarta), kemudian berkembang dan memperluas area pengabdian mereka ke berbagai wilayah di Indonesia.
Semangat melayani dengan semboyan ”serviam” yang ditumbuhkan sepanjang proses pendidikan, menggerakkan para alumni dalam wadah AUSSI untuk melanjutkan berbagai karya sosial dalam masyarakat. Secara khusus di wilayah Jakarta, karya sosial AUSSI terwujud dalam pendirian Graha Werdha AUSSI Kusuma Lestari di jalan Bandung – Cinere, pada tahun 1996. Penggalangan dana antara lain dilakukan melalui penyelenggaraan bazaar sekali dalam setahun. Selama ini, bazaar AUSSI diselenggarakan di Hotel Gran Melia Jakarta yang sejak beberapa tahun terakhir mengalami proses renovasi.
Memasuki usia keduapuluh, rumah lansia ini membutuhkan perbaikan di sana-sini, sehingga penggalangan dana mendesak untuk dilakukan. Maka dipilihlah sekolah Santa Ursula Bumi Serpong Damai sebagai tempat penyelenggaraan Bazaar kali ini. Terlebih karena Suster Francesco Marianti, OSU, pendiri, pengembang, dan sekarang Koordinator kampus ini, selama lebih dari duapuluh tahun menjabat sebagai Kepala SMA Santa Ursula Jakarta, tempat para alumni ini menimba ilmu, dan menempa diri. Tidak hanya itu, sosok pendidik yang berkomitmen kuat, cinta pembaharuan dan pekerja keras ini juga menjabat sebagai penasehat AUSSI, sebagai Ibu bagi para alumninya.
Pada hari Sabtu, 9 September 2017, kegiatan ini terselenggara. Bazaar secara resmi dibuka pada pukul 08.00, ditandai dengan tabuhan gamelan Bali yang dimainkan oleh siswa-siswi SMP dan SMA. Mereka telah berlatih secara rutin dalam kegiatan ekstra kuriluler yang terjadwal setiap hari Sabtu. Bersama dengan itu berawal pula karnaval pakaian daur ulang yang dikuti oleh anak-anak usia taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Peragaan kreativitas dalam kostum aneka rupa dan warna ini bergerak dari area unit SD menuju area unit TK, di mana tersedia panggung kecil tempat setiap peserta menampilkan diri di hadapan para juri.
Sementara itu, di area unit SD terdapat sepuluh stand permainan yang dikelola oleh siswa-siswi SMP, setiap kelas bertanggung jawab atas satu stand permainan. Melalui proses persiapan yang melibatkan seluruh anggota kelas : mendisain, membuat properti, merumuskan aturan main, menyiapkan aneka hadiah hingga mendekor stand masing-masing, seluruh siswa ambil bagian dalam karya amal ini. Betapa tidak, sepanjang waktu penyelenggaraan bazaar, area ini sangat ramai didatangi. Pengunjung bisa memainkan aneka permainan seperti Harun (harta karun), Boling (bola guling), Lucky Shoot, Lempar Planet, Angry Pong, dan banyak lagi, dengan menukarkan kupon seharga lima ribu rupiah perlembar. Buahnya, sekitar tigapuluh juta rupiah mereka bisa disumbangkan dari kerja keras mereka.
Para partisipan Bazaar menggelar stand-stand mereka di hall unit SMP dan SMA. Aneka produk tersaji di sini, mulai dari pakaian, batik, pernak-pernik assesories, peralatan rumah tangga sampai dengan jamu dan sayuran segar. Selain berbelanja, pengunjung dapat menikmati aneka produk kuliner di area beratap tenda yang mengubah lapangan upacara menjadi restoran besar. Tanpa perlu bersusah payah mendatangi stand makanan minuman yang berlokasi di sekeliling lapangan, pengunjung akan dilayani oleh petugas. Mereka adalah siswa-siswi SMA yang siap memesankan dan mengantarkan menu yang dikehendaki, sampai dengan menerima dan menyerahkan pembayarannya. Mengabaikan panas dari cuaca siang yang sangat terik, pengunjung menikmati kenyamanan suasana, ditambah dengan alunan musik pilihan pendengar, dari area radio yang dikelola siswa SMA.
Pukul 17.00, seluruh rangkaian acara bazaar diakhiri. Selamat untuk AUSSI, selamat melanjutkan karya pelayanan masyarakat melalui Graha Werdha! Selamat untuk seluruh komunitas kampus Santa Ursula BSD yang terlibat dalam karya ini. Terlebih para siswa yang berlatih melayani, lewat peran sekecil apapun dalam penyelenggaraan moment besar ini. Moment penggalangan dana, sekaligus sarana mewariskan tradisi melayani. Serviam !! (Oleh: Josybahi)