Depoedu.com – Persaingan abad 21 semakin ketat. Sebagai generasi penerus bangsa, siswa harus menyiapkan diri agar mampu bersaing di abad 21. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kompetensi yang dibutuhkan abad 21. Kompetensi ini sangat penting dikuasai siswa agar tidak kalah bersaing dengan negara-negara lain. Selain itu juga agar mampu membentuk generasi yang berkarakter, berwawasan luas, serta memiliki keterampilan yang mampu mengelola asset bangsa.
Perubahan wajah pendidikan yang jauh lebih baik akan berimbas pada pembentukan SDM. SDM yang kompetitif akan berperan signifikan dalam membangun masyarakat maju, sejahtera dan mandiri. Jadi kurikulum yang diterapkan di dunia satuan pendidikansebenarnya adalah untuk perbaikan masyarakat Indonesia secara makro. Mengapa demikian? Karena peserta didik hari ini akan menjadi masyarakat masa depan.
Salah satu cara menyiapkan generasi berkualitas dengan menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah kemampuan berpikir dan bernalar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang rumit dan atau memecahkan suatu kasus atau masalah. Adalah menjadi tanggung jawab semua guru untuk melatih para siswanya dengan latihan berpikir tingkat tinggi sebab hanya dengan kemampuan berpikir tingkat tinggilah yang nantinya dapat digunakan para siswa untuk menjalani hidupnya setelah menyelesaikan pendidikan.
Kemampuan berfikir tingkat tinggi merupakan salah satu kompetensi penting dalam dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh setiap peserta didik. Yang termasuk dalam katagori kemampuan berfikir tingkat tinggi adalah kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving), kemampuan berfikir kritis (critical thinking), berfikir kreatif (creative Thinking), kemampuan berargumen (reasoning)dan kemampuan mengambil keputusan (decision making). Perlu digaris bawahi bahwa untuk dapat meningkatkan kualitas peserta didik ke arah HOTS maka sangat perlu bagi guru untuk menjadikan dirinya guru-guru yang HOTS terlebih dahulu.
Sebaliknya berpikir tingkat rendah hanya bermanfaat untuk menjawab soal-soal ulangan atau ujian yang belum tentu dapat digunakan dalam kehidupan nyata setelah sekolah. Pada titik ini peranan guru untuk mengembangkan berpikir tingkat tinggi siswa adalah sebagai pendorong,fasilitator, dan motivator. Berpikir tingkat tinggi dapat dipelajari dan ditingkatkan bahkan pada usia dewasa. Agar proses berpikir tingkat tinggi terjadi dalam pembelajaran diperlukan adanya perencanaan yang spesifik pada materi, konstruk, dan kondisi.
Materi dalam kurikulum hendaknya disusun secara sistematis agar dapat dengan mudah diasimilasi. Konstruk bertujuan agar siswa dapat membangun struktur kognitifnya. Kondisi dimaksudkan agar siswa belajar sesuai dengan urutan untuk mengembangkan struktur kognitifnya dan menggunakannya dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.
Mengingat pentingnya berpikir tingkat tinggi selama pembelajaran, selayaknya kita memberikan perhatian pada keterampilan tersebut karena siswa atau mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir yang baik, maka baik pula kemampuannya dalam menyusun strategi dan taktik agar dapat meraih kesuksesan dalam persaingan global di masa depan. (Oleh: Celly Beto / Foto: gelombangotak.com)