Komplain Sekolah Favorit pada Universitas Indonesia Dijawab Rektor UI Begini

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Deppoedu.com-Selama ini untuk masuk Universitas Indonesia (UI) tidak gampang, namun tersedia banyak jalur masuk. Ada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), ada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Kalau tidak tembus di dua jalur ini, calon mahasiswa baru bisa mencoba peruntungan di jalur  mandiri. 

Pada jalur masuk mandiri, pada dasarnya UI menyediakan dua jalur utama yakni jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB) dan jalur SIMAK UI. Jalur PPKB adalah jalur yang menggunakan nilai raport dan prestasi untuk proses seleksi. 

Sedangkan jalur SIMAK UI adalah jalur tes yang diselenggarakan oleh UI secara mandiri. Pada jalur SIMAK ini ada dua jalur tes yang diselenggarakan yaitu jalur SIMAK UI Kelas Internasional (SIMAK KKI) dan jalur SIMAK UI Talent Scouting.

Jalur SIMAK KKI adalah jalur khusus untuk program S1 Kelas Internasional. Jika bisa masuk UI melalui program ini, proses belajar mengajarnya nanti akan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. 

Sedangkan jalur SIMAK UI Talent Scouting adalah jalur khusus untuk program S1 Kelas Internasional yang berfokus pada bakat dan prestasi siswa tertentu. Mereka yang bisa masuk pada program ini adalah mereka yang sudah membuktikan berbakat misalnya menjuarai olimpiade bidang ilmu tertentu atau menjuarai event bergengsi tertentu. 

Baca juga : Slogan Kemendikdasmen, Pendidikan Bermutu untuk Semua, Tidak Terbukti di SPMB 2025

Belakangan jalur PPKB dikomplain oleh banyak sekolah unggulan karena tahun ini siswa mereka tidak diterima melalui jalur ini. Biasanya sekolah yang reputasi alumninya baik selama kuliah di UI, lulusannya banyak diterima di UI melalui jalur ini. 

Komplain misalnya datang dari SMAN 70 Jakarta, karena pada seleksi tahun 2025, tidak ada satupun lulusan dari SMAN 70 masuk melalui jalur ini. Bukan hanya SMAN 70 saja, melainkan juga dialami oleh SMA favorit lain di Jabodetabek. 

Oleh karena itu, rektor UI Heri Hermansyah angkat bicara seperti dilansir pada laman Kompas.com. Heri menjelaskan bahwa telah ada perubahan pada sistem penerimaan mahasiswa baru melalui jalur PPKB. 

Ia menegaskan, jalur ini sudah tidak lagi menggunakan penilaian berbasis alumni seperti yang berlangsung selama ini. “Setelah kita periksa, kan aneh, masa indeks sekolah basisnya adalah  jumlah alumni yang pernah kuliah di UI,” kata Heri. 

“Kalau berdasarkan jumlah alumni, mereka yang belum pernah punya alumni masuk UI jadinya nilai indeksnya kecil, maka kuotanya kecil. Oleh karena itu, sekarang kami modifikasi agar semua sekolah memiliki kesempatan yang sama masuk UI,” lanjut mantan Dekan Fakultas Teknik UI ini. 

Baca juga : Akar Masalah PMB, Selain Masalah Mutu, Pemerintah Diminta Lebih Adil terhadap Sekolah Swasta

Ia mengingatkan bahwa jalur masuk PPKB adalah jalur yang diadakan untuk memberikan kesempatan belajar secara merata pada semua lulusan SMA. Bukan hanya diperuntukkan bagi upaya mengakomodir sekolah-sekolah yang berada di kota-kota besar seperti di Jabodetabek saja.

“Ini Universitas Indonesia, universitas yang menyandang nama bangsa, bukan universitas Jabodetabek. Masa UI jadi Universitas Jabodetabek,” jelas Heri. 

Ia menegaskan bahwa jalur PPKB kan hanya merupakan salah satu jalur masuk di UI, masih ada jalur lain. Jika sekolah tersebut bermutu maka alumninya dapat masuk  melalui jalur yang lain tersebut. 

Heri mengajak semua pihak untuk paham bahwa jalur PPKB ada untuk memberi kesempatan belajar di UI secara merata bagi lulusan SMA di seluruh Indonesia. Ini adalah upaya untuk pemerataan kesempatan belajar.

Foto:Pikiran Rakyat

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments