Depoedu.com-Dunia kerja kita saat ini dan beberapa tahun ke depan adalah dunia kerja para Gen Z. Jika angkatan kerja kelahiran tahun 1997 hingga 2012 dikategorikan sebagai Generasi Z (Gen Z), maka saat ini sebagian besar dari mereka adalah para pekerja produktif.
Katakanlah jika mereka lulus Sarjana pada usia 24 tahun, maka mereka yang kelahiran tahun 1997 saat ini sudah tiga tahun bekerja. Mereka memasuki usia kerja dengan berbagai macam kenyataan yang mereka bawa.
Baru-baru ini, Intelligent, sebuah platform konsultan pendidikan dan karier, menyebutkan bahwa banyak perusahaan memberhentikan karyawan mereka yang baru lulus dari universitas, yang baru saja mereka rekrut.
“Mereka seringkali tidak siap menghadapi lingkungan kerja yang kurang terstruktur, dinamika budaya tempat kerja, dan ekspektasi pekerjaan yang mandiri,” kata Huy Nguyen, peneliti dari Intelligent, seperti dikutip Euronews (cnbcindonesia.com,3/11/2024).
Selain survey oleh Intelligent, laporan lainnya yang dilansir lebih awal, sekitar April tahun ini menyebutkan bahwa para pekerja Generasi Z sangat tergantung pada orang tua perihal pekerjaan mereka.
Resume Templates danala surveinya menyebutkan bahwa 70% pekerja Gen Z meminta bantuan orang tua mereka untuk mencarikan pekerjaan. Banyak lainnya bahkan meminta orang tua mereka mengirimkan lamaran hingga menulis resume untuk mereka. Ada 25% lainnya bahkan membawa orang tua mereka saat wawancara.
Pemutusan hubungan kerja kepada Gen Z, ternyata disebabkan oleh begitu banyak faktor (cnbcindonesia.com, 3/11/2024). Mulai dari kurangnya motivasi atau inisiatif, tidak profesional dalam bekerja, kemampuan berorganisasi yang buruk, keterampilan komunikasi yang tidak memadai, juga kesulitan menerima umpan balik.
Baca juga : SPARTIVAL 2024 : Ajang Unjuk Kebolehan Olah Raga dan Seni, Persembahan SMA Tarakanita Magelang
Tidak hanya itu, Gen Z juga dipecat karena alasan kurangnya pengalaman kerja yang relevan, keterampilan problem solving yang buruk, tidak memiliki keterampilan teknis yang cukup, ketidakcocokan budaya, dan kesulitan dalam kerjasama tim.
Karena itu dunia kerja perlu mengantisipasi berbagai keterbatasan atau kekurangan yang saat ini sedang dihadapi dan dialami oleh para pekerja Gen Z. Komunitas pendidikan dan lembaga-lembaga pelatihan untuk persiapan kerja harus memiliki upaya yang serius untuk meningkatkan produktivitas kerja Gen Z.
Namun tidak kalah pentingnya adalah para angkatan kerja Gen Z perlu membekali diri dengan berbagai keterampilan sebelum memasuki dunia kerja, dan jika saat ini sudah bekerja maka perlu meng-upgrade dirinya untuk menguasai berbagai keterampilan yang memang saat ini dibutuhkan dalam dunia kerja.
Mulai dari Keterampilan Komunikasi. Di dunia kerja, kemampuan untuk menyampaikan ide secara terstruktur, jelas, dan mudah dipahami, sangat dihargai. Selain keterampilan menyampaikan, dalam komunikasi tim kerja, keterampilan mendengarkan pun menjadi salah satu faktor penting produktivitas kerja.
Kemampuan komunikasi yang baik adalah jalan untuk menciptakan kerjasama yang produktif karena gagasan yang disampaikan dengan baik dan dimengerti rekan kerja, sekaligus apa yang diinginkan oleh rekan kerja dan atasan dapat dipahami dan dimengerti.
Selain itu Kemampuan untuk Bekerjasama dan Kolaborasi Tim. Dunia kerja berubah sedemikian cepat. Karena itu, kemampuan komunikasi harus diikuti oleh keterampilan untuk bekerja sama kolaboratif dan sinergis dengan orang lain.
Dengan demikian setiap perubahan dapat segera dikomunikasikan, dan melalui kerjasama kolaboratif dengan anggota tim, berbagai perubahan dapat tertangani dengan baik, sehingga produktivitas kerja pun akan meningkat dengan sendirinya.
Baca juga : Meragukan Deep Learning Pak Menteri
Berikutnya adalah Berpikir Kritis. Keterampilan berpikir kritis membuat Gen Z mampu menganalisa berbagai informasi dan relevansinya dalam membantu pekerjaan mereka.
Keterampilan Komunikasi, Kerjasama Tim dan Berpikir Kritis menjadi landasan untuk mempraktikkan keterampilan berikutnya yaitu Problem Solving.
Pemecahan masalah, akan sangat membantu Gen Z, tidak hanya di dalam dunia kerja tetapi juga dalam kehidupan mereka. Perubahan yang sedemikian cepat dengan dengan arah perubahan yang tidak pasti harus bisa diatasi dan diantisipasi.
Begitu juga dalam dunia kerja yang tak lepas dari berbagai perubahan. Keterampilan memecahkan masalah menjadi modal utama untuk mengantisipasi sekaligus mengatasi setiap perubahan di dalam pekerjaan.
Satu keterampilan lainnya yang harus dimiliki oleh Gen Z adalah Kemampuan Beradaptasi dengan Perkembangan Teknologi Digital. Dunia kerja saat ini akan sangat bergantung pada teknologi. Pada saat yang sama, teknologi berkembang dan berubah sedemikian cepat.
Gen Z harus mampu menemukan, menguji dan menguasai penggunaan dari berbagai teknologi digital untuk mempermudah tuntutan pekerjaan mereka.
Foto: Kabar sekilas
Tulisan ini pernah tayang di eposdigi,com, ditayangkan kembali dengan seizin penulis.