“Membangun Karakter dengan Menumbuhkan Kepedulian Terhadap Lingkungan”

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Dalam buku kajian Pengembangan Profil Pelajar Pancasila (Kemdikbud, Edisi 1 2020) dituliskan bahwa Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Satu pokok bahasan yang di-highlight menarik bagi saya tertulis ‘Profil Pelajar Pancasila sebagai Bintang Penuntun Pembelajaran’.

Menarik untuk dicermati karena mirip dengan arti Tarakanita dalam bahasa Sansekerta, yang berarti Bintang Penuntun (Guidance Star) yang memiliki makna simbolik-religius, bahwa Tarakanita sebagai harapan dan perjuangan bagi yang berputus asa dan berkesesakan. Lalu apa kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila itu sendiri?

Nilai Tarakanita Dalam Dimensi Profil Pelajar Pancasila

Di dalam dimensi Profil Pelajar Pancasila memuat nilai karakter Tarakanita (Cc5+) yang selama ini telah dihidupi dalam lingkup sekolah Tarakanita. Profil Pelajar Pancasila seumpama bintang penuntun yang memberikan arah kebijakan serta praktik pendidikan di tingkat nasional hingga di ruang-ruang kelas.

Profil yang ingin dibangun dalam diri setiap pelajar Indonesia melampaui kemampuan-kemampuan teknis pragmatis, melainkan kemampuan mendasar yang dibutuhkan untuk beradaptasi, berpartisipasi, dan berkontribusi nyata untuk kemajuan Indonesia Abad 21.

Pendidikan yang tidak hanya mengembangkan kecerdasan pikir, tetapi memanfaatkan seluruh potensi yang dimiliki manusia yang meliputi kecerdasan rasa, karsa, cipta dan karya, atau yang disebut sebagai “manusia seutuhnya”, sebagaimana yang diamanatkan Ki Hadjar Dewantara.

Pendidikan Karakter Tarakanita sendiri merupakan usaha sadar untuk membimbing, melatih, dan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menjadi manusia utuh, dewasa, bebas, dan mandiri agar berguna bagi diri sendiri dan juga masyarakat.

Baca juga : Meningkatkan Minat Belajar Melalui Inovasi Pembelajaran di Luar kelas: Prespektif dan Penerapan Nilai Cc5+

Di sini nampak jelas, bahwa tujuan utama dari Profil Pelajar Pancasila selaras dengan Pendidikan Karakter Tarakanita yaitu untuk menjadikan pelajar sebagai manusia seutuhnya.

Pelajar Sebagai Bagian Dari Lingkungan Alam Semesta

Secara keseluruhan, manusia dan lingkungan alam semesta adalah dua entitas yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Ketika manusia utuh peduli dengan lingkungannya, mereka berusaha menciptakan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kesehatan ekosistem, dengan melibatkan tindakan-tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka juga berupaya untuk menginspirasi orang lain agar juga peduli dan bertindak demi menjaga kelestarian lingkungan. Merawat ekosistem mengandaikan pandangan yang jauh ke depan, karena jika kita hanya mencari keuntungan secara cepat dan mudah, tidak akan ada yang peduli pada pelestarian alam (Laudato Si’, 36).

Sebagai bagian dari lingkungannya, peserta didik harus bisa mengamalkan akhlak mulianya dalam tanggung jawab, rasa sayang dan sikap peduli terhadap lingkungan alam sekitar. Peserta didik menyadari bahwa dirinya adalah salah satu di antara bagian-bagian dari ekosistem bumi yang saling mempengaruhi.

Peserta didik juga harus menyadari bahwa sebagai manusia, ia mengemban tugas dalam menjaga dan melestarikan alam sebagai ciptaan Tuhan. Memahami diri sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang harus peduli dengan lingkungan adalah konsep yang menggabungkan kesadaran spiritual dan tanggung jawab moral terhadap alam.

Bagi peserta didik, pemahaman ini bisa menjadi landasan untuk tindakan nyata untuk peduli lingkungan.

Kepedulian Terhadap Lingkungan Sebagai Salah Satu Nilai Dalam Pendidikan Karakter Tarakanita

Salah satu dari nilai Cc5+ untuk mengarahkan peserta didik membangun situasi harmonis dengan diri sendiri, sesama maupun ciptaan yang lain yaitu KPKC (keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan) yang bertujuan agar peserta didik memiliki sikap peduli terhadap keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan.

Baca juga : Juara II Sekolah Sehat! SMP Tarakanita Citra Raya Buktikan Dedikasi pada Lingkungan Belajar yang Sehat

Satu dari 7 gerakan pembiasaan berwawasan PKT yakni cinta lingkungan yang dihidupi guna mewujudkan sikap peduli peserta didik terhadap keutuhan ciptaan Tuhan.

Hal-hal sederhana yang sering dibiasakan di sekolah selama ini antara lain memelihara dan merawat tanaman di teras dan ruang kelas, taman/halaman sekolah bersih dan rapi, penanaman pohon secara berkala, dan masih banyak pembiasaan yang lainnya.

Hal lain yang selama ini peserta didik dapat lakukan sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap lingkungan antara lain dengan edukasi dalam pembelajaran mengenai isu-isu lingkungan saat ini, gaya hidup berkelanjutan dengan menerapkan 3R (reduce, reuse, recycle) dan hemat energi.

Peserta didik juga banyak yang terlibat dalam organisasi lingkungan hidup serta kegiatan sukarela yang berhubungan dengan lingkungan.

Dengan memasukkan nilai kepedulian terhadap lingkungan dalam pendidikan karakter, sekolah tidak hanya berperan dalam membentuk pribadi yang unggul secara akademis, namun juga mencetak generasi yang sadar lingkungan, memiliki kepedulian sosial, dan mampu menjadi agen perubahan bagi dunia yang lebih baik.

Mari kita berjalan sambil bernyanyi! Semoga perjuangan dan kepedulian kita untuk planet ini tidak pernah merampas sukacita pengharapan dari kita (Laudato Si’, 244).

Penulis adalah Guru Matematika SMA Sint Carolus Bengkulu

 

Bahan Bacaan/Sumber Referensi :

 

Adisusanto, F. X., et al., (Edit.,) Seri Dokumen Gerejawi No 98. Laudato Si. Terpujilah Engkau. Penerj. Martin Harun. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Wali Gereja Indonesia, 2016.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Kajian Pengembangan Profil Pelajar Pancasila Edisi 1. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

5 2 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments