Haedar Nashir; Kebijakan Pendidikan Nasional Jangan Memarginalkan Peran Lembaga Pendidikan Swasta

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam keterangannya di Yogyakarta mengingatkan agar jangan sampai kebijakan pendidikan nasional pemerintah memarginalkan peran lembaga pendidikan swasta.

Menurut Haedar, sejak perjuangan kemerdekaan, peran lembaga pendidikan terutama lembaga pendidikan berbasiskan gerakan sosial keagamaan sangat penting. Ia menekankan lembaga seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama  dan Taman Siswa sangat berperan. 

“Maka menjadi naif apabila dalam perumusan kebijakan pendidikan nasional peran swasta dimarginalkan. Justru kebijakan pemerintah harus secara proporsional menempatkan swasta dan integratif,” kata Haedar. 

Selain itu, guru besar Sosiologi ini juga mengingatkan agar pendidikan nasional di era sekarang jangan sampai berubah menjadi pabrik robot yang menghasilkan pekerja tanpa jiwa dan akal budi. 

Baca juga : Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka Kembali, Ini Syarat Dan Jadwalnya

Menurut Haedar, proses pendidikan memang tidak lepas dari kebutuhan nyata masyarakat. Lulusan lembaga pendidikan di jenjang menengah atas hingga perguruan tinggi memang harus dapat diserap dunia kerja, bahkan di ranah global. 

“Namun jangan sampai fokus atau prioritas ini mengubah prinsip dasar pendidikan nasional hanya menjadi ‘pabrik” dan melakukan proses pabrikasi ‘robot’,” tegas Haedar. 

Menurut Haedar, pendidikan nasional harus menghasilkan manusia yang berakhlak mulia, apapun agama dan latar belakangnya. Pendidikan juga harus menghasilkan lulusan yang berilmu, menguasai teknologi, dan memiliki keahlian yang dibutuhkan masyarakat. 

Meskipun demikian menurut Haedar, lulusan lembaga pendidikan nasional juga harus berjiwa sosial, mau berkontribusi bagi kemajuan masyarakat, dan mau hidup di tengah masyarakat secara bergotong royong. 

Baca juga : Remaja Dengan Pola Asuh Buruk Pada Masa Sebelumnya, Lebih Rentan Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

“Masyarakat tidak butuh lulusan pendidikan yang egois, yang angkuh karena ilmunya. Lembaga pendidikan jangan sampai menghasilkan lulusan yang cerdas, namun merusak, karena tidak mempunyai kekuatan rohani dengan basis iman dan takwa,” jelas Haedar. 

Menurut Hedar, bangsa Indonesia akan maju jika rancang bangun pendidikan nasional berbasis pada pendidikan yang mencerdaskan secara utuh. Pendidikan tidak hanya menekankan aspek akademis dan teknis, namun aspek pengembangan jiwa dan karakter.

Oleh karena itu, kata Haedar, pendidikan nasional tidak boleh mengabaikan nilai-nilai Pancasila, nilai Agama dan budaya luhur bangsa Indonesia. Pendekatannya harus komprehensif seperti itu untuk menghasilkan manusia Indonesia yang berdaya saing tinggi dan memiliki kontribusi yang berarti dalam membangun bangsa yang lebih baik. 

Foto: UMSU

5 2 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments