Setelah Pandemi Covid-19, Orang Jepang Ramai-ramai Ikut Kursus Senyum

DEPO Topik
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Ini merupakan salah satu dampak pandemi covid-19 yang tidak diduga banyak orang di Jepang. Tapi tampaknya tidak hanya dialami orang Jepang, mungkin kita orang Indonesia dan banyak bangsa lain di dunia juga ikut mengalami.

Pandemi Covid-19 membuat orang Jepang dan kita semua jarang tersenyum, bukan hanya karena ketegangan, kecemasan, ketakutan mendominasi kita selama 3 tahun, tetapi masker yang kita pakai membuat banyak orang merasa tidak perlu tersenyum, karena toh jika tersenyum tidak kelihatan juga.

Sampai-sampai setelah kita membuka masker, banyak orang merasa sulit tersenyum karena saking lamanya tidak tersenyum, Sebagian orang lupa caranya tersenyum, menarik ujung bibir lebar-lebar agar bisa tampak tersenyum secara natural.

Paling tidak itu yang dirasakan dalam kehidupan profesional di Jepang. Sementara sebagai pekerja profesional, bagi mereka, senyum merupakan salah satu perilaku penting, untuk menciptakan kenyamanan awal bagi customer mereka.

Baca juga : Wali Kota Tangerang Pastikan 146 Sekolah Swasta Di Wilayahnya Digratiskan Mulai Tahun Ajaran Ini

Kondisi ini, saat ini, menjadi perhatian serius banyak pihak di Jepang. Di perusahaan-perusahaan, para petugas front office dan para pekerja customer service, ramai-ramai mengikuti kursus tersenyum untuk dapat tersenyum natural kembali ketika melayani customer.

Selain mereka, banyak anak muda, lulusan sekolah kejuruan dan universitas mengikuti kursus senyum tersebut. “Lagi latihan senyum,” begitulah kira-kira kalimat yang terucap dari belasan mahasiswa sekolah Seni Tokyo Jepang. Mereka sedang mengikuti kelas senyum terbaru dari Keiko Kawano.

Seperti dilansir pada laman CNBC Indonesia, para mahasiswa tingkat akhir di kelas tersebut, memegang cermin di depan wajah, merenggangkan kedua sisi bibir ke atas, dengan jari-jari untuk melatih senyum mereka.

Mereka terpikir sebelum mengikuti sesi wawancara kerja, sebelum memasuki dunia kerja, mereka menginvestasikan uang mereka agar mendapatkan senyum natural, guna mempermanis raut wajah mereka. Mereka merasa memerlukannya ketika bekerja.

Kursus senyum yang diikuti para mahasiswa sekolah Seni Tokyo ini, diselengarakan oleh Keiko Kawano. Tempat kursus ini bernaung di bawah perusahaan Egaoiku, yang berarti Pendidikan Senyum. Perusahaan ini mengalami peningkatan permintaan lebih dari empat kali lipat tahun ini.

Baca juga : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Meluluskan Seorang Pastor Katolik Menjadi Doktor

Selain siswa SMK dan mahasiswa-mahasiswa tingkat akhir, peserta pelatihan di tempat ini beragam, mulai dari perusahaan swasta yang menginginkan pegawai lebih ramah dalam melayani, hingga pegawai kantor pemerintah.

Harga kursusnya tergolong tidak murah. Satu sesi perorang, per jam pelajaran, dihargai 7.700 yen atau setara Rp. 770.000.

Karena peningkatan permintaan di seluruh Jepang, selain pelatihan tersebut, di Egaoiku, perusahaan yang didirikan sejak tahun 2017 ini, juga diselenggarakan pelatihan untuk kelas instruktur. Baru-baru ini meluluskan 23 instruktur baru untuk disebarkan di seluruh Jepang.

Segitunya ya, cara orang Jepang, merespon salah satu dampak dari pandemi covid-19. Dampak yang sama ditemui dalam interaksi di antara kita nggak ya? Tapi kayaknya untuk urusan melayani, kita belum sampai di level itu. Customer adalah raja, baru sebatas omongan.

Foto: detik.com

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca juga : Setelah Pandemi Covid-19, Orang Jepang Ramai-Ramai Ikut Kursus Senyum […]