Depoedu.com-Kurikulum Merdeka terus menggaungkan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dan Spensa One Heart sebagai satu-satunya sekolah barometer tingkat SMP sekabupaten Flores Timur telah membuktikannya.
Hari ini, disaksikan ribuan mata, OSIS Spensa One Heart telah mampu dan berhasil menggelar Pesta Demokrasi Pemilihan Ketua dan wakil Ketua OSIS periode 2023/2024 dengan sangat apik dan bermartabat.
Kegiatan Pesta Demokrasi ini dibuka secara langsung oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Larantuka, Bapak Solirus Soda, S.Pd. Dalam sambutannya, mengatakan bahwa pesta Demokrasi hari ini mulai digelar dan mari kita bersukacita.
Pesta Demokrasi ini telah memberi ruang belajar baru. Belajar tentang bagaimana hidup berorganisasi. Belajar tentang bagaimana bertanggung jawab. Belajar tentang bagaimana menjadi pemimpin yang berkualitas dan berkarakter.
Melalui proses panjang yang dimulai dengan seleksi bakal calon (balon) dari ribuan siswa-siswi pada masing-masing kelas oleh wali kelas, dan 63 kandidat berhasil lolos dalam tahap pertama.
Pada tahap kedua melalui seleksi public speaking dengan pidato kandidat, 14 kandidat berhasil lolos ke tahap berikutnya. Pada tahap ketiga, seleksi balon melalui pemaparan visi misi dan program kerja, 10 kandidat berhasil lolos ke tahap final.
Pada tahap ini para calon diberi kemerdekaan untuk bebas memilih pasangannya dan menentukan sendiri tawaran jabatan antara ketua dan wakil ketua OSIS tanpa memandang tingkatan kelasnya. Bisa saja tawaran pasangan jabatan dalam formatur ganda ini berasal dari sesama kelas
Baca juga : Delapan Kebiasaan Baik Di Usia Muda Menjamin Masa Depan Gemilang
Seleksi tahap final ini memang menjadi tahap yang mendebarkan. Bagaimana tidak, karena pada tahap ini satu lagi tantangan yang disuguhkan panitia yaitu debat kandidat.
Debat kandidat memang mendebarkan dan menegangkan. Tapi sangat asyik jika dipertontonkan di atas panggung pentas demokrasi dengan menarik. Nikmat dan berisi.
Hari ini telah terbukti bahwa kelima paslon yang bertarung mampu menunjukkan kebolehannya di atas panggung pentas demokrasi. Hal ini sangat terlihat jelas bahwa mereka sangat antusias dan terlihat aktif dalam perhelatan debat kandidat mulai dari debat sesi pertama hingga debat sesi ketiga.
Walaupun debat kandidat ini perdana di Spensa One Heart bahkan mungkin pertama di NTT untuk tingkat satuan pendidikan menengah Pertama (SMP), kelima paslon sungguh sangat menikmati dan proaktif, dan tetap berusaha semaksimal mungkin mengamankan benteng pertahanan mereka masing-masing dari berbagai serangan paslon lainnya.
Debat kandidat sesi pertama, masing-masing paslon diberi kesempatan memaparkan visi misi dan program kerja dengan durasi hanya 60 detik, dan paslon lainnya menanggapi.
Pada debat kandidat sesi ini, aura kepemimpinan dari kelima paslon ini sudah mulai terlihat. Mereka sanggup me-manage waktu dengan sangat apik. Waktu 60 detik betul-betul dimanfaatkan secara efektif.
Hal ini dapat dilihat dari durasi pemaparan visi misi dan program kerja rata-rata 57 detik yang terbaca pada timer (stop watch) panitia. Ini sungguh luar biasa, seorang siswa kelas 7 yang baru 7 bulan mengenyam pendidikan di bangku SMP sanggup menaklukkannya.
Sulit memang dan tidak semua siswa-siswi mampu. Apalagi bagaimana seorang siswa mampu menjadi pemimpin atas dirinya sendiri. Bagaimana sulitnya mengatur waktu belajar di sekolah dan di rumah.
Tapi tidak bagi kelima paslon kita hari ini. Mereka sanggup melakukannya karena mereka belajar dan belajar. Terus belajar dari kesalahannya dan berusaha memperbaikinya.
Hal ini juga terlihat jelas dari tanggapan paslon lainnya terhadap pemaparan visi misi dan program kerja masing-masing paslon.
Pada debat kandidat sesi 2, pertanyaan disiapkan oleh panelis dan masing-masing paslon mengambil pertanyaan secara acak.
Pertanyaan yang disusun panelis disesuaikan dengan kenyataan di lapangan dalam dunia pendidikan, dan dibacakan oleh moderator.
Salah satunya yaitu tentang penggunaan handphone yang sembunyi-sembunyi, sementara di sisi lain handphone di zaman sekarang menjadi salah satu alat belajar yang juga sangat penting.
Debat sesi ketiga, pro dan kontra. Masing-masing paslon harus mempertahankan argumennya sesuai arahan moderator yang memimpin jalannya proses debat kandidat.
Ada paslon yang pro melawan paslon lain yang kontra sesuai pernyataan yang dibacakan oleh moderator.
Sesi ini sangat alot karena masing-masing paslon saling menyerang dengan argumen-argumen yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah di depan ribuan mata yang menyaksikan.
Baca juga : Membiasakan Afirmasi Positif Untuk Meraih Kebahagiaan Hidup Dengan Sesama
Pesta Demokrasi ini mampu mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila khususnya Demokrasi dengan tema Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda dalam visi misi dan program kerja namun ending-nya sempurna.
Belajar dari kekurangan dan mengakui kelebihan orang lain. Mendukung siapapun yang menjadi pemimpin Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) untuk bersama memajukan lembaga SMP Negeri 1 Larantuka.
Setelah debat dilanjutkan dengan pencoblosan surat suara yang didahului dengan simulasi tata cara pencoblosan surat suara yang benar oleh bapak Solirus Soda, S.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Larantuka dan Bapak Yohanes Magung Wangus, Wakil kepala sekolah bidang Kurikulum.
Pencoblosan surat suara di bilik suara pun berjalan dengan aman, lancar dan tertib, dilanjutkan dengan penghitungan suara. Jumlah suara masing-masing paslon tidak terlalu berbeda jauh.
Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing paslon berkualitas. Akhirnya suara terbanyak pemilih menjatuhkan pilihannya pada paslon nomor 04 atas nama Putri Dinda Ema Goran dari kelas VIIB sebagai Ketua OSIS dan Aisyah Ahmad sebagai wakil ketua OSIS dari kelas VIIA.
Usai pengumuman pemenang, kelima paslon saling berpelukan. Air mata tak mampu terbendung lagi. Terlihat mata ketua OSIS terpilih berkaca-kaca. Terharu dan bangga karena proses pemilihan ini sangat kompetitif dan berhasil dilaksanakan dengan baik.
Selanjutnya ketua terpilih diberi kesempatan berbicara dalam pidato kemenangan di depan ribuan mata peserta didik SMP Negeri 1 Larantuka.
Baru pertama kali kah ini… ? Berarti sangat lama sekali dgn usia sekolah seperti itu. Kalah jauh dgn antonius padua
[…] Baca juga : OSIS SMP Negeri 1 Larantuka Sukses Gelar Pesta Demokrasi […]