Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Sejarah Hari Pendidikan Nasional tak lepas dari sosok dan perjuangan Ki Hadjar Dewantara. Beliau adalah pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia di era kolonialisme. Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) adalah hari yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia setiap 2 Mei, untuk memperingati kelahiran dan menghormati jasa Ki Hadjar Dewantara.

Ki Hadjar Dewantara lahir dari keluarga kaya Indonesia selama era kolonialisme Belanda. Ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Kritik Ki Hadjar Dewantara terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda, dan ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa setelah kembali ke Indonesia.

Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai menteri pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia. Filosofinya, tut wuri handayani (“di belakang memberi dorongan”), digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia wafat pada tanggal 26 April 1959.

Pada tahun ini logo dan tema peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2022 telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Penetapan tema dan logo ini tertuang dalam Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 yang dikeluarkan pada tanggal 22 April ini.

Surat bernomor 28254/MPK/TU.02.03/2022 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 tersebut memuat tentang pedoman penyelenggaraan upacara bendera, logo dan tema peringatan, dan ragam aktivitas atau kegiatan untuk memperingati dan memeriahkan Hari Pendidikan Nasional 2022.

Tema Hari Pendidikan Nasional 2022 adalah “Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar” sedangkan Logo Hari Pendidikan Nasional 2022 berbentuk gambar bintang pendidikan. Di dalamnya terdapat tiga elemen yaitu bintang, keceriaan, dan pena.

Baca juga : Ketahuilah Makna Hari Raya Idul Fitri Yang Sesungguhnya

Penyelenggaraan upacara bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2022 yang sejatinya dilaksanakan tanggal 2 Mei diundur beberapa hari. Pengunduran upacara dilakukan karena Hari Pendidikan Nasional pada tahun ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1443 H dan Cuti Bersama 2022.

Dalam Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 disebutkan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan menyelenggarakan Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2022 pada Jumat, 13 Mei 2022 pukul 08.00 WIB.

Refleksi pendidikan hari ini menyadari betul bahwa semasa pandemi Covid-19, krisis pembelajaran menjadikan pendidikan semakin tertinggal dengan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran antarwilayah dan antarkelompok sosial-ekonomi.

Guna memulihkan pembelajaran pascapandemi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima belas: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim menekankan pentingnya penyederhanaan kurikulum dalam bentuk kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat 2022).

Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus, menurut Mendikbudristek makin menguatkan pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih komprehensif.

“Arah perubahan kurikulum yang termuat dalam Merdeka Belajar Episode 15 ini adalah struktur kurikulum yang lebih fleksibel, fokus pada materi yang esensial, memberikan keleluasan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar,” jelasnya.

Baca juga : Beasiswa BCA Untuk Lulusan SMA Dan SMK, Dibuka Kembali

“Hal tersebut dimaksudkan agar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Juga tersedia aplikasi yang dapat menghadirkan berbagai referensi bagi guru untuk terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik,” lanjutnya.

Dalam pemulihan pembelajaran saat ini, lanjut Menteri Nadiem, satuan pendidikan diberikan kebebasan menentukan tiga kurikulum yang akan dipilih atau tidak dipaksakan.

Pilihan pertama, Kurikulum 2013 secara penuh, pilihan kedua Kurikulum Darurat, yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan, dan pilihan ketiga adalah Kurikulum Merdeka.

Apapun pilihan kurikulum yang terpenting fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Kemudian, tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka karena bagi peserta didik, tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Sedangkan bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik. Lalu sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik sehingga menghasilkan SDM yang baik.

Selamat hari Pendidikan Nasional bagi semua insan pendidikan nasional. Dengan merdeka belajar ciptakan murid hebat untuk Indonesia hebat.

Foto:klikaktual.com

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca juga : Pimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar […]

trackback

[…] Baca Juga: Pimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar […]