Pendidikan Bela Negara Gaya Korea Selatan

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Korea Selatan secara geografis diapit oleh tiga negara yakni Jepang, Korea Utara, dan Rusia. Jepang adalah negara yang pernah menjajah Korea. Rusia adalah negara cikal bakal ideologi Komunis yang pada masa lalu berusaha mendorong masuk pengaruh Komunis ke Korea Selatan. Korea Selatan lebih memilih menjadi negara demokrasi daripada menjadi negara komunis. Sedangkan Korea Utara terlibat dalam perang saudara yang meskipun sudah terjadi gencatan senjata tetapi tidak ada upaya damai setelah itu.

Kondisi geopolitik ini kemudian mendorong suasana psikopolitik yang membuat Korea Selatan perlu terus berusaha memperkuat diri untuk membendung pengaruh dan kemungkinan tidak aman karena konstelasi geopolitik tersebut.

Bagi Korea Selatan, solusi dari situasi geopolitik ini adalah menumbuhkan nasionalisme. Instrumennya adalah wajib militer bagi warga negara. Wajib militer ini dijalankan sejak 1948. Peserta wajib militer adalah pria berusia 20 – 30 tahun, selama 2 sampai dengan 2,5 tahun. Ketentuan wajib militer juga berlaku bagi laki-laki yang memiliki dua kewarganegaraan. Mereka bisa melepas kewarganegaraannya namun akan bermasalah pada masa yang akan datang jika kembali ke Korea, apalagi ingin memperoleh kewarganegaraannya kembali.

Namun ada golongan yang tidak harus mengikuti wajib militer yakni orang cacat, ilmuwan, dan orang yang berjasa bagi negara misalnya Ahn Jung Hwan cs yang berhasil masuk semifinal Piala Dunia tahun 2006. Perkecualian lain adalah laki-laki pencari nafkah utama, sudah menikah dan tidak memiliki anak laki-laki. Anak laki-laki tunggal juga tidak wajib mengikuti wajib militer.

Wajib militer bertujuan untuk menumbuhkan nasionalisme dan semangat bela negara, mempersiapkan para pemuda dengan teknik dasar militer sehingga siap membela negara jika sewaktu-waktu terjadi ancaman atau infasi dan militer kekurangan pasukan. Di samping itu, wajib militer juga berguna meningkatkan disiplin, ketangguhan, keberanian dan membentuk kebugaran warga negara.

Korea Selatan berhasil mencapai tujuan tersebut. Amati saja di jalanan, wajah nasionalisme Korea sangat menonjol. Pada umumnya warga Korea Selatan sangat fanatik dengan mobil buatan Korea Selatan seperti Hyundai, KIA, Sangyong, Samsung. Jarang ditemukan mobil Jepang di jalanan Seoul.

Disiplin adalah wajah lain dari keberhasilan wajib militer di Korea Selatan. Orang Korea Selatan terkenal disiplin, tangguh, cepat beradaptasi dengan perubahan, dan cepat dalam bekerja. Itulah yang membuat orang Korea Selatan lebih produktif dan membuat inovasi industri Korea Selatan tidak terbendung. Merek-merek Korea Selatan dalam waktu singkat mampu merajai pasar tidak hanya Asia tetapi juga dunia.

Wajib militer ternyata tidak hanya menumbuhkan nasionalisme yang bermanfaat untuk kepentingan pertahanan saja tetapi juga membekali para peserta dengan soft skill yang sangat diperlukan untuk pengembangan industri dan bisnis Korea Selatan. Kelihatannya Indonesia membutuhkan pendidikan bela negara karena bermunculan gejala kontra nasionalisme dan rendahnya disiplin warga negara. (Oleh: Sipri Peren)

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments